Mohon tunggu...
Nafista
Nafista Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Menjalin Hubungan AUD (Relation Skill)

28 April 2019   00:13 Diperbarui: 28 April 2019   00:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa itu Keterampilan Menjalin Hubungan (Relation Skill)???
Keterampilan hubungan/Menjalin hubungan merupakan komponen penting dari Pembelajaran Emosional Sosial terutama pada anak usia dini. Menurut Kolaborasi untuk Akademik, Sosial, dan Pembelajaran Emosional (CASEL), mengidentifikasikan keterampilan hubungan sebagai "kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan beragam individu dan kelompok."

Intinya adalah bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain atau lingkungan sekitar karena mau tidak mau setiap harinya kita akan selalu bekerja dan kesuksesan berhasil atau tidaknya tergantung bagaimana kita menjalin hubungan yang baik dengan mereka. 

Relation Skill (keterampilan berhubungan) sangat erat hubungannya dengan bab-bab sebelumnya yaitu Self Awareness (kesadaran diri), Self Management (manajemem diri), dan Social Awareness (kesadaran sosial). Menurut CASEL, Untuk menunjukkan keterampilan hubungan yang tepat, maka yang harus dilakukan adalah:

1.Komunikasi dengan jelas
Komunikasi yang efektif membutuhkan penggunaan "keterampilan verbal dan nonverbal untuk mengekspresikan diri" (CASEL). Komunikasi tidak hanya melibatkan berbicara dengan jelas dan menyampaikan ide-ide dengan tepat, tetapi juga memahami bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tubuh yang dapat berkontribusi pada penyampaian dan persepsi yang akurat. 

Rasa kesadaran diri yang kuat dapat membantu membangun keterampilan komunikasi. Contohnya: seorang anak yang melihat temannya bermain, kemudian dia ingin ikut-ikutan bermain juga. 

Maka dia akan belajar/diajarkan oleh orang tuanya bagaimana cara meminta atau berkomunikasi bergabung bermain yang baik. Disitulah ketika anak sedang berkomunikasi, secara tidak langsung ekspresi wajah, gerak tubuh, bahasa tubuh, ide-ide yang tepat akan muncul dengan sendirinya. 

Khususnya ketika anak mulai kecil sudah dibiasakan untuk diajak bicara meskipun tidak tau artinya, didalam memori otaknya akan lebih banyak menyimpan kosakata-kosakata. Dengan itu, anak akan mudah dalam berkomunikasi karena sebelumnya sudah banyak mengenal kata-kata.

2.Mendengarkan dengan baik
Mendengarkan secara aktif tergantung pada kemampuan anak melakukan upaya untuk mendengar dan memahami apa yang dikatakan orang lain dan merespons dengan tepat. 

Beberapa keterampilan dasar yang terlibat dalam mendengarkan aktif termasuk kontak mata yang tepat, mengatur pikiran untuk membatasi gangguan, memanfaatkan ekspresi wajah, dan memberikan respons lisan.


3.Bekerja sama dengan orang lain didalam tim
Ketika anak bekerja sama, mereka masing-masing menjadi anggota aktif yang bekerja menuju tujuan bersama. Kerja sama menuntut anak memiliki kesadaran akan diri sendiri dan orang lain, menghormati pikiran dan pendapat satu sama lain, mendengarkan dengan baik, dan mempraktikkan pemecahan masalah yang efefektif. 

Contohnya pada permainan Dragon Bal, peserta dibagi dalam beberapa kelompok, memasukkan air ke dalam pipa berlubang yang berisi bola. Karena terdapat banyak lubang pada pipa, air pasti akan keluar kembali melalui lubang tersebut. Tugas peserta lain yang harus menutup lubang-lubang itu dengan tangan agar air dapat cepat penuh dan bola bisa keluar. Permainan melatih kekompakkan saat bekerja sama, dan belajar bertanggung jawab pada tugas masing-masing peserta.

4.Tahan tekanan sosial yang tidak pantas
Keterampilan manajemen diri yang kuat dapat membantu siswa untuk berkomunikasi dan berkomitmen pada "keputusan mereka untuk tidak terlibat dalam perilaku yang tidak diinginkan, tidak aman, tidak etis" (CASEL). Jenis perilaku ini dapat berkisar dari masalah integritas akademik hingga pola penghancuran diri.

5.Negosiasikan konflik secara konstrutif/bersangkutan
konflik melibatkan "mencapai resolusi yang memuaskan untuk konflik dengan memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkepentingan" (CASEL). 

Untuk menyelesaikan masalah dalam suatu hubungan, anak harus tahu bagaimana dengan tenang cara  mendiskusikan masalah, melakukan brainstorming solusi (mengembangkan solusi kreatif dalam menghadapi sebuah permasalahan), dan mengambil keputusan yang tepat.
6.Mencari dan menawarkan bantuan ketika dibutuhkan
Jika anak menghadapi hambatan atau kesulitan saat melakukan sesuatu entah itu ketika belajar atau bermain, maka mereka akan mencari tau bagaimana dan kapan harus meminta bantuan. Menilai apakah pantas atau tidak untuk menawarkan bantuan merupakan keterampilan yang rumit bagi seorang anak. Misalnya minta bantuan kepada orang lain yang sebelumnya belum mereka kenal. Itu akan menghambat mereka untuk berkomunikasi.

Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan Relation Skill anak adalah dengan "metode kura-kura". Yang mana intinya seperti halnya seekor kura-kura, ketika anak merasa terancam maka mereka akan memasukkan dirinya untuk menahan diri sehingga mereka akan berfikir sejenak. Metode ini sangat berhubungan dengan mental anak.

Seberapa penting Mengajarkan Keterampilan Menjalin Hubungan AUD?
Keterampilan hubungan adalah dasar untuk keterlibatan yang tepat dengan orang kain khusunya teman sebaya. Karena semua keterampilan ini saling tergantung dan dibangun di atas satu sama lain. 

Kererampilan berbasis bahasa sangat dibutuhkan dan perlu diajarkan, dikembangkan, dan dipraktikan khususnya pada anak usia dini untuk pembentukan Relation Skill yang baik.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun