Mohon tunggu...
Nafis Ilyasa
Nafis Ilyasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Hai, selamat datang di Profil saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Soekarno Sang Narator Bangsa

27 Juni 2022   00:28 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:24 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari Buku Bung Karno Sang Nasionalis Sejati karya Usman Hadi, pidato Soekarno tersebut merupakan kristalisasi pikirannya yang menganggap PBB tidak representatif terhadap kondisi bangsa-bangsa pada waktu itu.

Selain kecaman terhadap struktur PBB, pada kesempatan yang sama Soekarno juga secara lantang memperkenalkan konsep Pancasila di depan para petinggi bangsa-bangsa dunia. Soekarno dengan berani dan bangga dengan konsep Pancasila yang dibangun sendiri dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Soekarno tidak segan mengutuk segala bentuk penjajahan, kolonialisme, dan imperialisme.

Tentu saja yang disampaikan Soekarno dalam Sidang Umum PBB ini mencengangkan semua kalangan. Sebagi seorang pemimpin muda dan pemimpin negara yang baru merdeka pada saat itu, Soekarno dengan lantang mengkritik negara-negara yang telah mapan. Soekarno tidak pandang bulu terhadap negara manapun. Bung Karno melucuti kolonialisme di negara imprealis. Salah satu ungkapan yang sangat terkenal dari Soekarno, "Amerika kita setrika! Inggris kita linggis! Go to hell with your aid!". Ungkapan ini melukiskan bahwa Soekarno tidak gentar sedikitpun terhadap kekuatan yang lebih dulu mapan dan kuat. Hal ini membuat Soekarno dan Indonesia disegani negara-negara luar.

Soekarno juga dikenal sebagai seorang diplomat yang handal. Kemampuan diplomatik Soekarno mampu membuat Indonesia menjadi negara yang ditakuti negara-negara maju seperti Uni Soviet dan Amerika pada saat itu. Bayangkan saja saat itu Indonesia adalah negara yang baru saja merdeka dan merupakan negara yang baru dikenal oleh dunia. Tapi dengan kemampuan Soekarno, Indonesia mampu berhubungan baik dengan Uni Soviet dan Amerika. Padahal Uni Soviet dan Amerika sendiri adalah pemimpin dari kedua blok yang berkuasa pada masa itu, namun Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno bisa bersahabat baik dengan kedua negara adidaya tersebut.

Soekarno dianggap memiliki hubungan baik dengan beberapa tokoh besar dunia, misalnya dengan Nikita Khuschev (PM Uni Soviet), John F.Kennedy (Presiden Amerika), Fidel Castro (Presiden Kuba), dan Che Ghuevara (Revolusioner Kuba dan Menteri Perindustrian Kuba). Ini membuktikan bahwa Soekarno memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan bisa membuat Indonesia menjadi negara besar pada waktu itu.

Suara yang lantang dan pakaian ala militer merupakan salah satu ciri khas Soekarno. Kemampuan bernarasinya mampu memengaruhi banyak orang. Saya rasa Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang mampu bernarasi seperti Soekarno. Dengan narasi yang bagus akan mampu menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi. Indonesia membutuhkan banyak narator bangsa seperti Soekarno. 

Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik akan mampu membuat sebuah bangsa menjadi besar. Soekarno memiliki jasa yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Demikian sedikit ulasan singkat tentang Soekarno, khususnya tentang komunikasi politiknya. Di bulan kelahiran dan wafatnya Soekarno ini mari kita ingat satu kalimat dari Soekarno "Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah."

Satu hal yang melekat pada Soekarno adalah pakaiannya yang kebesaran dengan hierarki dan topi hitam. Bahkan  yang cukup menarik adalah penggunaan sunglasses. Pakaian kebesaran ini juga menjadi citra diri yang mendukung komunikasi verbal  Soekarno.

Kombinasi komunikasi verbal dan non-verbal Soekarno yang kuat telah menjadikan Soekarno  salah satu pembicara terbesar di dunia. Kemampuannya dalam seni bertutur juga mengantarkan pada kemerdekaan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun