Mohon tunggu...
Nafisatun Niami
Nafisatun Niami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerolehan Bahasa Kedua

30 Maret 2021   13:56 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:10 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
englishbookgeorgia.com

Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, dan orang tua harus memperhatikan pembelajaran bahasa anaknya. Orang tua yang berhasil memberikan pembelajaran bahasa secara maksimal maka perkembangan bahasa anak selanjutnya akan lebih signifikan dan berbeda dengan anak yang kurang pengenalan dari orang tua. Pembelajaran bahasa kedua berkaitan dengan proses-proses yang terjadi ketika anak mempelajari bahasa pertamanya.

Penggunaan bahasa pertama biasa disebut dengan istilah bahasa ibu yaitu bahasa yang dikuasai anak sejak lahir dan juga bahasa yang dikuasai ibunya. Pemerolehan bahasa pertama erat sekali dengan perkembangan sosial anak dan pemebentukan idenditas sosialnya yang akan berpengaruh ketika anak berada di lingkungannya (masyarakat). Bahasa memudahkan anak mengekspresikan pikiran, kemauannya dengan cara yang benar-benar dapat diterima secara sosial.

Bahasa kedua diperoleh setelah penguasaan bahasa pertama. Pemerolehan bahasa pertama berbeda dengan pemerolehan bahasa kedua. Perbedaannya itu dari sisi pemerolehannya, bahasa pertama diperoleh secara tidak disengaja dan bersifat alamiah, sedangkan bahasa kedua diperoleh melalui proses pembelajaran di pendidikan formal maupun informal secara sadar atau disengaja.

Pemerolehan bahasa anak adalah proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal. Pemerolehan bahasa dibedakan menjadi pemerolehan bahasa pertama dan pemerolehan bahasa kedua. Pemeroleha bahasa pertama terjadi jika anak belum pernah belajar bahasa apapun, lalu memperoleh bahasa. Pemerolehan ini bisa satu bahasa atau monolingual FLA (First Language Acquisition), bisa dua bahasa secara bersamaan atau berurutan  (Bilingual FLA). Sedangkan pemerolehan bahasa kedua terjadi jika seseorang memperoleh bahasa setelah menguasai bahasa pertama atau merupakan proses seeorang mengembangkan keterampilan dalam bahasa kedua atau bahasa asing.

Beberapa pendapat bahwa istilah pertama dipakai untuk belajar bahasa kedua dan istilah kedua dipakai untuk bahasa ibu. Belajar selalu dikaitkan dengan guru, kurikulum, waktu, dan sebagainya, sedangkan dalam pemerolehan bahasa pertama semua itu tidak ada. Anak memperoleh bahasa pertama mulai dari nol . Kemudian lanjut belajar bahasa kedua, anak sudah memiliki bahasa.

Belajar bahasa adalah proses penguasaan bahasa, baik pada bahasa pertama maupun bahasa kedua. dalam pemerolehan bahasa pertama, perlu diketahui yaitu seorang anak tidak dengan tiba-tiba memiliki tata bahasa bahasa pertama dalam otaknya dan lengkap dengan semua kaidahnya. Bahasa pertama diperolehnya dalam beberapa tahap dan setiap tahap berikutnya lebih mendekati tata bahasa dari bahasa orang dewasa. Pengetahuan dalam hal bahasa pertama ini dikuasai secara tidak formal sejak berusia awal delapan belas bulan. Selain itu, proses pemerolehan ini diterima secara tidak langsung melalui ibu, ayah, keluarga, atau masyarakat sekelilingnya.

Ketidakpahaman anak dalam berbahasa merupakan tanggung jawab orang dewasa khususnya orang tua yaitu untuk meluruskan apa yang anak tidak pahami, dimana pemerolehan bahasa itu dipengaruhi lingkungan sekitarnya. Saat-saat inilah orang tua diperlukan untuk membimbing agar pemerolehan bahasa anak-anak berkembang dengan cara memperhatikan pergaulan dan interaksinya.

Dan bagaimana pemerolehan bahasa kedua sendiri?

Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh anak setelah memperoleh bahasa sebelumnya. Bahasa yang diperoleh dikatakan bahasa kedua jika bahasa yang diperoleh lebih dulu itu telah dikuasai dengan relatif sempurna. Jika penguasaannya belum sempurna, bahasa yang baru diperoleh pun tetap disebut bahasa pertama. Pembelajaran bahasa kedua sendiri merupakan fenomena yang muncul dalam suatu masyarakat yang multilingual, dalam hal ini mengacu pada bahasa nasional atau bahasa asing yang disebut bahasa kedua.

Keberhasilan dalam pembelajaran bahasa tentu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertama, Faktor Motivasi. Belajar bahasa yang dilandasi oleh motivasi yang kuat, akan memperoleh hasil yang lebih baik. Motivasi dalam perspektif ini meliputi dorongan, kemauan,hasrat, alasan atau tujuan yantg menggerakkan seseorang untuk belajar bahasa.

Kedua, Faktor Lingkungan, meliputi lingkungan formal dan informal. Lingkungan formal adalah lingkungan sekolah yang dirancang sedemikian rupa, bagian dari pengajaran, dan diarahkan untuk melakukan aktifitas sesuai akidah. Lingkungan informal adalah lingkungan alami atau lingkungan sekitar.

Ketiga, Usia. Anak-anak memiliki peluang untuk mahir dalam berbahasa. Anak masih berada pada masa umur kritis berbahasa. Dalam hal pelafalan, anak memiliki peluang untuk berbicara secara fasih, meskipun aturan berbahasa harus mereka bangun secara natural.

Keempat, Kualitas Pengajaran. Materi pembelajaran yang diajarkan secara natural memberikan makna bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran yang disajikan secara formal membuat anak menguasai kaidah secara relatif cepat, meskipun mungkin anak tidak dapat mengekspresikan penguasaannya dalam komunikasi yang natural.

Kelima, Bahasa Pertama. Jika bahasa pertama memiliki kedekatan kekerabatan dengan bahasa kedua, anak mempunyai kemudahan mengembangkan kemampuannya. 

Keenam, Faktor Intelligensi. Walaupun belum terbukti secara akurat dan bertentangan dengan teori Multiple Intellegences, diduga tingkat kecerdasan anak mempengaruhi kecepatan pemerolehan bahasa keduanya. 

Penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa bahasa pertama adalah bahasa sekitarnnya mulai sejak lahir, sedangkan bahasa kedua adalah bahasa asing. pemerolehan bahasa kedua setelah sempurnanya memperoleh bahasa pertama yang dilakukan dengan pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun