Ketiga, Usia. Anak-anak memiliki peluang untuk mahir dalam berbahasa. Anak masih berada pada masa umur kritis berbahasa. Dalam hal pelafalan, anak memiliki peluang untuk berbicara secara fasih, meskipun aturan berbahasa harus mereka bangun secara natural.
Keempat, Kualitas Pengajaran. Materi pembelajaran yang diajarkan secara natural memberikan makna bagi anak dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran yang disajikan secara formal membuat anak menguasai kaidah secara relatif cepat, meskipun mungkin anak tidak dapat mengekspresikan penguasaannya dalam komunikasi yang natural.
Kelima, Bahasa Pertama. Jika bahasa pertama memiliki kedekatan kekerabatan dengan bahasa kedua, anak mempunyai kemudahan mengembangkan kemampuannya.Â
Keenam, Faktor Intelligensi. Walaupun belum terbukti secara akurat dan bertentangan dengan teori Multiple Intellegences, diduga tingkat kecerdasan anak mempengaruhi kecepatan pemerolehan bahasa keduanya.Â
Penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa bahasa pertama adalah bahasa sekitarnnya mulai sejak lahir, sedangkan bahasa kedua adalah bahasa asing. pemerolehan bahasa kedua setelah sempurnanya memperoleh bahasa pertama yang dilakukan dengan pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H