Marthen Douw: Empat Pilar Kebangsaan adalah Kunci

Hari ini, Sabtu 19 Maret 2022 Anggota DPR RI Dapil Papua, Marthen Douw Kembali menggelar acara bersama masyarakat Kelurahan Nabarua Kepulauan di Distrik Nabire Kabupaten Nabire. Dalam acara tersebut Marthen Douw terus menguatkan pentingnya posisi NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pilar utama dalam berbangsa dan bernegara.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya raya, mulai dari lingkungan alamnya serta suku bangsanya. Terdapat 1340 macam suku bangsa di negara ini, meski demikian tidak ada peperangan yang sampai meghancurkan negara ini sendiri, 

sebagaimana kita lihat di negara-negara lain. Beragam suku bangs adisini bisa hidp berdampingan san daling menghormati satu sama lain tanpa memaksakan kehendaknya masing-masing. Inilah yang harus kita jaga.

"Adanya kesadaran dalam diri kita bahwa kita ini berbeda-beda tetapi harus tetap bersatu dalam naungan negara kesatuan Republik Indonesia adalah kunci. Kita biasa mengenal semboyan Bhineka Tunggal Ika, inilah semboyan yang menguatkan kita." Tambah Anggota DPR RI ini dalam pertemuan yang dihadiri 300 warga masyarakat tersebut.

Menurutnya, adanya dia sebagai Anggota DPR RI adalah bagian dari berjalannya UUD 1945 di Indonesia, dimana rakyat memiliki wakilnya di pemerintahan. Karenanya apapun kendala dan kondisi dan masalah yang dihadapi masyarakat saat ini sudah menjadi keharusan untuk disampikan kepadanya sebagai aspirasi. 

Aspirasi ini nantinya akan disampaikannya kepada pemerintah melalui forum-forum rapat dewan. Ketika permasalahan sudah sampai kepada pemerintah maka akan dicarikan bersama solusinya bisa melalui program dan kebijakan yang memihak rakyat. Disinilah pentinya keberadaannya sebagai wakil rakyat.

Kegiatan ini cukup mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat dan tokoh agama di lingkungan setempat. Mengingat kondisi pandemi belulm usai, protocol Kesehatan juga diterapkan dengan ketat demi menjaga kesehatan masyarakat. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat Marthen Douw kemudian menutup kegiatan ini.