Mohon tunggu...
Nafisa Taradila
Nafisa Taradila Mohon Tunggu... Freelancer - Fleelancer

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Kita akan Menyelamatkan atau Menghancurkan Ras Manusia di Masa Depan?

16 Desember 2020   08:14 Diperbarui: 16 Desember 2020   08:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Derek Parfit merupakan filsuf yang mengkhususkan diri dalam bidang identitas personal, etika, dan rasionalitas. Beliau dibilang-bilang sebagai salah satu filsuf moral terpenting dan paling berpengaruh pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. 

 

Di buku pertama beliau yang berjudul ‘Reasons and Persons’, salah satu pernyataan yang beliau sebutkan ialah kita, manusia yang hidup sekarang, dapat mempengaruhi identitas manusia di masa depan atau manusia yang nantinya akan hidup. Kita juga dapat mempengaruhi jumlah manusia di masa depan. Dari pernyataan tersebut kemudian muncul tiga pilihan. Jumlah pilihan yang berbeda mempengaruhi jumlah dan identitas manusia di masa depan, dengan jumlah pilhan yang sama mempengaruhi identitas manusia di masa depan namun tidak mempengaruhi jumlahnya, dan jumlah pilihan yang sama tidak mempengaruhi apa-apa.

 

Kita bisa mengaplikasikan pernyataan tersebut di situasi yang sedang kita hadapi yaitu pandemi COVID-19. Dalam hal ini kita, manusia yang hidup saat ini, menentukan nasib manusia di masa depan. Pilihan kita antara kita mengikuti protokol kesehatan yang sudah diberikan pemerintah atau tidak, benar-benar menentukan kehidupan manusia di masa depan. Secara kasar, kita memilih siapakah yang akan melahirkan generasi masa depan. Kita juga menentukan jumlah dan identitas manusia di masa depan. Jika kita memilih untuk mengikuti protokol kesehatan, maka kemungkinan besar jumlah manusia di masa depan akan bertambah atau sama dengan sekarang. Identitas manusia di masa depan mungkin juga akan sama dengan sekarang. Namun jika kita memilih untuk mengabaikan protokol kesehatan, maka kemungkinan besar populasi manusia di masa depan akan berkurang secara drastis dan itupun akan mempengaruhi identitas mereka, manusia di masa depan. 

 

Maka dari itu pilihan yang kita pilih saat ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari namun juga mempengaruhi kehidupan manusia di masa depan. Apakah kita akan menyelamatkan atau menghancurkan ras manusia di masa depan? Pilihan itu ada di tangan kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun