Mohon tunggu...
Nafisa Nurul Izza
Nafisa Nurul Izza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis amatir.

Hobi membaca dan jalan-jalan cari angin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Google Sites sebagai Alternatif Learning Management System (LMS)

3 Agustus 2021   18:07 Diperbarui: 3 Agustus 2021   18:48 3080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan Google Site untuk LMS (Dokpri)

- Gratis!

Alamat domain  dapat kita buat sendiri dan gratis dengan alamat Google Sites. Jika ingin membuat alamat domain sendiri, Google menawarkan berlangganan domain berbayar dengan harga terjangkau.

- Ramah Pengguna.

Fitur yang ditawarkan Google Sites memang dirancang untuk mudah dan simpel digunakan sehingga sangat cocok untuk guru yang tidak suka hal ribet. Banyak template  yang bisa dipilih, terdapat kemudahan fitur mencari gambar langsung lewat Google Search maupun video melalui YouTube. Sama seperti produk Google lainnya, ketika merancang web, seluruh hasil pekerjaan akan otomatis tersimpan, sehingga tidak ada lagi hilang data karena lupa klik tombol ‘save’.  

- Penggabungan Konten dari Hampir Semua Aplikasi Google

Karena Google Sites adalah bagian dari layanan produk Google, sangat mudah untuk mengoneksikan berkas di situs yang dibuat. Seluruh file dapat diatur dan diakses melalui Google Drive kita. Selain itu, Google Sites terintegrasi dengan layanan Google yang lain seperti Google Docs, Sheets, Slides, Calendar, Forms, Charts bahkan Google Maps lho! Situs yang dibuat dapat terkoneksi dalam akun Google milik kita meupun ke pengguna Google lainnya.

- Unggah Dan Pengumpulan Materi Menjadi Mudah

Guru dapat mengunggah beragam materi untuk ditampilkan di web, baik e-buku, modul, video pembelajaran, maupun kuis. Terkoneksi dengan google Drive, siswa dapat mengunduh materi pelajaran yang dimasukkan ke web maupun mengumpulkan tugas, sehingga tidak perlu lagi mengelola tugas siswa satu-satu.

Meskipun Google Sites tidak dirancang khusus untuk pembelajaran,namun dapat dimanfaatkan untuk membangun LMS untuk e-learning. (Harsanto, 2017 : 2-28). Melalui pemanfaatan LMS, sistem pembelajaran dapat dibyuat interaktif dan dirancang untuk pembelajar mandiri (independent learning). Hal ini karena Google Sites  memungkinkan menyediakan fitur LMS yang cukup bagus , salah satunya antarmuka (interface) yang menarik, mudah diakses, dan mudah dipahami oleh perancang (guru) maupun penggunanya (siswa). Pengguna LMS tidak akan merasa kebingungan saat menggunakannya. Bagi penyedia LMS, fitur antarmuka yang menarik juga dapat menambah estetika laman web LMS sehingga bisa menarik siswa dalam belajar (Darwadi, 2020.) 

Selain itu, LMS tentu memiliki fitur kelas maya atau online class. Pembelajaran dapat berlangsung secara daring melalui internet yang dapat diakses secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous). Kelas daring di Google Sites dapat diintegrasikan dengan Google Classroom untuk pengelolaan kelas, juga dapat menampung materi pembelajaran digital (artike, modul, atau buku elektronik), berupa video maupun animasi pembelajaran yang bisa terintegrasi dengan YouTube atau animasi pembelajaran, rekaman suara / video pembelajaran oleh guru maupun kuis. Keseluruhan ini dalam LMS dapat diakses secara mandiri oleh para siswa secara asynchronous,  memungkinkan kemerdekaan belajar siswa dengan waktu yang fleksibel. 

Para guru dapat menggunakan situs Google untuk:

  1. Membuat halaman web kelas yang memungkinkan siswa tetap mendapatkan informasi tentang berita di kelas, kegiatan yang akan datang, pengumuman dll. Termasuk media foto dan video. Desain sesuka hati dan semenarik mungkin menyesuaikan keinginan.
  2. Mengunggah tugas, template dan rubrik. Guru dapat mempublikasikannya di situs tersebut dan siswa tinggal mengunjungi situs yang guru buat, lalu mengunduh materi yang dikehendakinya.
  3. Mengunggah tutorial video, presensi dan nilai siswa, hingga portofolio. Siswa dapat mengakses dan mengunggah file juga sehingga ruang kolaborasi tidak terbatas.
  4. Membuat formulir survei menggunakan Google Form, kemudian orang tua atau siswa dapat melengkapi pertanyaan secara daring. Guru juga dapat membuat Google Form untuk presensi siswa.
    Tampilan halaman utama pengelolaan kelas Sosiologi di Google Sites. (Dokpri) 
    Tampilan halaman utama pengelolaan kelas Sosiologi di Google Sites. (Dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun