Mohon tunggu...
nafisamutiara
nafisamutiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Haii Hobi saya membaca.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membedah Demokrasi di Era 2017-2019: Review Buku "Demokrasi Kita Kecemasan dan Optimisme" Karya: Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A.

8 Januari 2025   22:01 Diperbarui: 8 Januari 2025   22:01 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak halaman pertama, sebuah buku karya Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A. berhasil menarik perhatian saya. Buku yang berjudul "Demokrasi Kita Kecemasan dan Optimisme" memiliki alur yang mengejutkan malalui gaya penuturan yang unik Bersama sentuhan kontroversial politik Nasional-Internasional, prespektif konflik negara-negara islam dengan kelemahan Diplomasinya yang memiliki isu-isu perihal agama. Tentunya di dalam buku ini juga memberikan penilaian tentang jiwa nasionalisme, Pancasila, demokrasi, dan Marwah politik di Indonesia. Buku ini memiliki isu-isu hangat dalam kurun waktu 2017-2019 dengan kurun waktu terakhir yang mebuat setiap topik yang dibahas dibuku ini masi relevan, membuat kita menganalisis dan membuka jalan pikiran kita terhadap isu-isu yang dibahas dalam buku ini.

Dimulai dari esai 2017 yang dapat dijabarkan dari buku ini, bisa kita tamatkan bahwa ditahun ini kita dapat menganalisis isu konflik hubungan internasional yaitu hubungan Trump dengan Putin Bersama kekuatan politiknya dan kontroversial Trump dalam menjalin Diplomasi bilateral. Hal ini memberikan Dampak bagi dunia politik global. Trump membawa politik Amerika menjadi politik praktis dengan latar belakang Sejarah Amerika dan Rusia yang kelam dan memiliki daya saing yang tinggi. Sehingga membuat pembaca menganalisis supremasi politik yang terjadi di Amerika serikat. Selain, politik global di dalam esai 2017 ini juga diberikan isu-isu islamophobia yang realitasnya dapat dipengaruhi oleh politik Amerika serikat.

Terjadi konflik perang di negara islam dunia yang memberikan dampak negatif terhadap negara yang berkonflik. Perserikatan Baangsa Bangsa (PBB) mengusahakan perdamaian bagi negara yang berkonflik. Pada realitanya Hal ini bukan persoalan konflik agama islam melainkan keadilan dan Hak Asasi Manusia. Sehingga membuka pikiran kritis kita terhadap konflik global yang terjadi. Pada buku ini juga memberikan perspektif lain tentang nasionalisme melalui hal yang menarik seperti film yang berjudul "Tanah surga katanya" sebagai contoh untuk membangun sikap nasionalisme dan mengubahnya menjadi sikap patriotisme sebagai warga negara Indonesia. Cara pandang kreatif dan aktif pada buku ini membuat kita menulusuri arti penting sebagai warga negara dan masyarakat Indonesia sehingga membuat kita berolah pikiran terhadap demokrasi di Indonesia karena jiwa nasionalisme adalah dasar dari bernegara.

Buku ini membawa kita di era demokrasi pada tahun 2017-2019 yang mungkin masih dipertanyakan apakah demokrasi di Indonesia memiliki efektivitas terhadap realitas didalamnya. Selain itu, buku ini memberikan implikasi terhadap tokoh elite global yang memiliki pengaruh dengan pro dan kontra beserta perspektif dari penulis, harapan penulis kepada tokoh politik yang tentunya juga akan memberikan dampak baik untuk masyrakat sehingga memunculkan sikap optimisme didalam buku ini membuat pembaca merasakan makna dan arti dari buku ini. Dinamika politik dan Marwah politik nasional-internasional membuat kita berfikir kritis terhadap tujuan dibalik nilai-nilai internal dari isu-isu yang ditulis. Buku ini sangat cocok untuk dibaca mahasiswa yang memiliki minat terhadap demokrasi yang tentunya sangat memberikan ketertarikan untuk masyarakat agar paham politik sehingga dapat membuka pandangan kita terhadap politik kedepannya karena topik yang dibahas didalam buku ini sangat relevan dengan kurun waktu yang singkat.

Pada akhir buku ini ditutup dengan demokrasi yang menjadi peran penting sekaligus tantangan melalui pandangan demokrasi yang kuat seperti demokrasi yang lebih dominan didalam buku ini dibandingkan isu-isu lainya. Buku ini bisa menjadi bahan rekomendasi lanjutan tentang demokrasi dan isu politik dimulai dari tahun 2017 sampai 2019, jika anda kurang memahami kata-kata singkatan pada buku ini terdapat kunci jawaban lebih tepatnya di depan halaman buku agar mudah dimengerti serta dipahami pembaca agar tidak perlu mencari ejaan tersebut melalui objek lain. Disisi lain, dalam membaca buku ini dibutuhkan pemahaman lebih di setiap Sub Bab nya karena struktur susunan yang abstrak tetapi memiliki keterkaitan perkembangan pada tahun berikutnya, terdapat kesulitan dalam memahami tujuan penulis karena dalam pembahasan yang luas dan bias membawa pembaca ke sudut pandang tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun