Â
ADITYA CANDRA SATRIA (241710201009)
NAFISA KURNIA PUTRI (241910301053)
     Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) membawa pengaruh besar dalam perkembangan berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam penyebaran, pemahaman, dan praktik ajaran agama Islam di era modern ini. Berbagai inovasi teknologi, seperti media digital, platform daring, dan alat komunikasi canggih, telah mempermudah umat Islam dalam mengakses informasi keagamaan secara lebih cepat, luas, dan efisien. Hal ini terlihat dari banyaknya konten dakwah melalui media sosial, ceramah online, hingga aplikasi Al-Qur'an digital yang memungkinkan akses kapan saja dan di mana saja. Islam dan ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan yang erat, di mana ajaran Islam mendorong umatnya untuk mencari, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu demi kemaslahatan umat manusia. Oleh karena itu, dalam Islam, iptek bukan hanya bertujuan untuk kemajuan duniawi, tetapi juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan memahami ciptaan-Nya yang begitu luas.
Islam dan Pentingnya Ilmu Pengetahuan
     Dalam ajaran Islam, ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang sangat penting menjadi salah satu pondasi dalam kehidupan umat manusia. Al-Qur'an dan hadis secara tegas mendorong umat Islam untuk mencari ilmu sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab terhadap Allah SWT. Firman Allah dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11 menyatakan,
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Â
Ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bukan sekadar sarana untuk kehidupan dunia, tetapi juga kunci menuju keberhasilan di akhirat. Rasulullah SAW pun bersabda,
 Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim," (HR. Ibnu Majah no. 224).
Hadist ini menegaskan bahwa ilmu memiliki peran sentral dalam membentuk pribadi yang beriman, cerdas, dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan memahami pentingnya ilmu, umat Islam didorong untuk berkontribusi dalam peradaban dunia melalui berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Sejarah Keemasan Ilmu Pengetahuan dalam Islam
     Sejarah mencatat masa keemasan ilmu pengetahuan dalam peradaban Islam yang berlangsung pada abad ke-8 hingga ke-14 Masehi. Pada periode ini, dunia Islam menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan yang melahirkan banyak ilmuwan terkemuka di berbagai bidang, seperti matematika, kedokteran, astronomi, filsafat, dan teknologi. Kota-kota besar seperti Baghdad, Kairo, dan Cordoba menjadi pusat pendidikan dan penelitian yang terkenal di dunia.
     Di era tersebut, para ilmuwan Muslim seperti Al-Khwarizmi, yang dikenal sebagai bapak aljabar, berhasil menciptakan dasar-dasar ilmu matematika modern. Ibnu Sina atau Avicenna dikenal sebagai tokoh besar dalam bidang kedokteran melalui karya terkenalnya "Al-Qanun fi al-Tibb" (Kanon Kedokteran), yang menjadi rujukan ilmu medis di dunia selama berabad-abad. Sementara itu, Al-Haytham mengembangkan teori optik yang menjadi pondasi bagi ilmu fisika modern. Semua pencapaian ini menunjukkan bahwa Islam, pada masa itu, telah mendorong kemajuan ilmu pengetahuan yang memberi dampak signifikan terhadap perkembangan peradaban dunia.
Konsep IPTEK dalam Islam
     Dalam Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama, melainkan harus berjalan seiring sebagai wujud implementasi dari perintah Allah untuk "iqra" atau membaca dan memahami alam semesta. Islam mengajarkan bahwa IPTEK harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral serta etika. Konsep ini selaras dengan prinsip "rahmatan lil 'alamin," yang menekankan bahwa segala ilmu dan teknologi yang dikembangkan harus memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk di bumi.
     Pemanfaatan IPTEK dalam Islam juga dapat dilihat pada aspek ibadah dan kehidupan sehari-hari. Misalnya, teknologi modern mempermudah umat Islam dalam menentukan waktu shalat, arah kiblat, serta penyebaran dakwah melalui media digital. Namun, Islam juga menegaskan bahwa perkembangan IPTEK harus disertai dengan tanggung jawab moral agar tidak disalahgunakan dan merusak tatanan kehidupan. Dengan demikian, integrasi antara IPTEK dan nilai-nilai Islam menjadi kunci utama dalam mewujudkan peradaban yang maju, berkelanjutan, dan beretika.
Peluang teknologi modern untuk nilai Islam
     Perkembangan teknologi modern saat ini memberikan peluang besar dalam mendukung dan memperkuat nilai-nilai islam dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu yang paling menonjol adalah hadirnya banyak platform media sosial dengan berbagai fiturnya seperti siarang langsung, video pendek, dan diskusi daring, memungkinkan dialog keagamaan yang menjangkau khalayak lebih luas tanpa mengenal batas tempat dan waktu. Apalagi, semakin banyak influencer muda yang memanfaatkan media sosial ini untuk menyebarkan pesan-pesan Islam yang tentunya dengan pendekatan santai, kreatif dan relevan sehingga dapat menjangkau generasi milenial dan gen Z sesuai kebutuhan zaman. Selain itu, banyak pula berkembang aplikasi berbasis islam, seperti quran digital, kitab kuning online, panduan doa dan jadwal sholat memberikan kemudahan akses bagi umat Islam untuk selalu beribadah kapan pun dan dimana pun. Tak hanya itu, aplikasi ini juga memiliki berbagai fitur-fitur tambahan seperti tafsir dan tajwid.
Tantangan perkembangan iptek dalam Islam