Mohon tunggu...
Nafisah Amania
Nafisah Amania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 yang melaksanakan KKN di Desa Bebel, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Dukung Program Pemerintah Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi dengan Pengadaan Cek Tekanan Darah Gratis dan Penyuluhan Bahaya Hipertensi

10 Agustus 2022   15:36 Diperbarui: 10 Agustus 2022   15:45 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bebel, Kabupaten Pekalongan (3/8/2022)- Nafisah Amania

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kesehatan merupakan salah satu komponen penting yang harus dijaga oleh manusia. Hal itu dikarenakan jika manusia sakit maka akan memengaruhi segala kegiatan yang harus dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataannya mayoritas masyarakat di Desa Bebel tidak memeriksakan kesehatannya secara rutin. Oleh karena itu, sesuai dengan poin SGD's ke 3 yaitu Desa Sehat dan Sejahtera mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja berupa Deteksi Dini Hipertensi dalam rangka mendukung program pemerintah "Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi" dan poin SDG's ke 4 yaitu Pendidikan Desa berkualitas dengan melakukan "Penyuluhan Bahaya dan Penanganan Hipertensi".

Hipertensi atau biasa dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan sebuah penyakit yang menyerang sistem perederan darah sehingga menyebabkan tekanan darah sistolik meningkat hingga lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastoliknya meningkat lebih dari 90 mmHg. 

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 (tiga) di Indonesia setelah penyakit Stroke dan Tuberkolosis (TBC) dengan tingkat kematiannya mencapai 6.7% dari total angka kematian di Indonesia. Selain itu, hipertensi juga biasa disebut sebagai silent killer atau penyakit yang membunuh secara diam-diam. 

Hal ini juga didukung dengan fakta dimasyarakat yang menyepelekan penyakit hipertensi ini. Sedangkan hipertensi berisiko sangat tinggi menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, pemberian edukasi terkait bahaya penyakit hipertensi itu sangat penting. Sehingga mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan penyuluhan bahaya dan penanganan penyakit hipertensi sebagai salah satu upaya membuka mata warga Desa Bebel terkait pentingnya menjaga kesehatan peredaran darah.

Kegiatan Penyuluhan Bahaya dan Penanganan Penyakit Hipertensi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dengan sasaran kegiatannya adalah para tokoh masyarakat, yaitu Kader Kesehatan dan Ibu-Ibu Ketua PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Kegiatan ini dilaksanakan di aula Balai Desa Bebel pada hari Jumat, 15 Juli 2022 pada pukul 10.00-11.00 WIB. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat terutama para kader kesehatan keluarga mengetahui seberapa bahayanya penyakit hipertensi dan bagaimana cara penanganan kepada penderita hipertensi serta cara pencegahan kepada orang yang berisiko terkena hipertensi juga. Hal ini dikarenakan hipertensi juga dapat menjadi penyakit genetik atau dapat muncul jika memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi yang berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari atau pola hidup keluarga. Selain itu, masih ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertensi, antara lain usia, obesitas, tingkat stress seseorang, dan juga kebiasaan bergerak atau berolahraga. Sedangkan Kegiatan "Deteksi Dini Hipertensi" dilakukan di Posyandu lansia pada Rabu, 27 Juli 2022 dengan sasaran para lansia yang berada di Desa Bebel mengingat lansia merupakan orang yang berisiko tinggi terkena hipertensi.

Nah penanganannya gimana yaa??

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Terdapat beberapa cara untuk menangani pasien dengan hipertensi, yang wajib dilakukan yaitu mengonsumsi obat antihipertensi secara rutin dikarenakan tekanan darah tidak dapat stabil dengan sendirinya. Melainkan memerlukan obat untuk mengatasi tekanan darah yang sudah melebihi batas normal. Selatah itu, penderita hipertensi juga harus mengurangi konsumsi garam dengan takaran maksimal garam perhari yaitu kurang dari 1.500 mg atau setara dengan 2/3 sendok the yang mencakupi makanan sehari-hari. 

Penderita juga dapat merubah pola hidup sehari-hari serta menerapkan diit dash , menghindari stress yang berlebihan, tidak masuk kedalam pergaulan bebas seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, serta sering berolahraga untuk meningkatkan kinerja peredaran darah sehingga pembuluh darah tidak kaku dan terhindar dari obesitas yang menjadi salah satu risiko penyebab hipertensi. Setelah penyuluhan dan sesi Tanya jawab selesai, mahasiswa menyebarkan leaflet sebagai bahan ajar atau pengingat materi ketika diperlukan. Hal ini mendapatkan respon positif dari para peserta. Mereka mengatakan bahwa program penyuluhan ini sangat bermanfaat dan membuka wawasan serta kesadaran terkait pentignya menjaga kesehatan peredaran darah.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sebelum melakukan cek tekanan darah, para lansia harus melalui pendataan data diri serta data-data umum yang harus dimasukkan seperti nama, status dalam pernikahan, usia, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan lingkar lengan atas. Setelah itu, peserta ditanya terkait keluhan yang dirasakan sebagai salah satu syarat untuk pemberian obat. Lalu, dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan jika tekanan darah melebihi normal atau tekanan sistoliknya lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih dari 90 mmHg maka peserta akan diberikan edukasi terkait apa saja yang harus dilakukan dan apa saja larangan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi agar tidak memicu komplikasi bahkan hingga kematian.

Penulis: Nafisah Amania-- 220201191301010

DPL: Desyta Ulfiana, S.T., M.T.

#KKNtimiiperiode22

#p2kknundip

#lppmundip

#undip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun