Mohon tunggu...
Nafisa Ahza7
Nafisa Ahza7 Mohon Tunggu... Penulis - SMA NEGERI 1 METRO

Kepribadian Introvert yang memiliki hobi menulis karya-karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jangan Lakukan Ini Pada Anak! Hal Kecil Berdampak Bahaya

14 November 2022   12:07 Diperbarui: 14 November 2022   12:32 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu kebiasaan pada anak dapat terbentuk karena pengaruh lingkungan keluarga. Entah itu kebiasaan buruknya ataupun kebiasaan baik. Semua orang tua pasti ingin anaknya memiliki kepribadian yang baik. Bahkan, para orang tua berharap sifat buruk yang dimilikinya tidak menurun ke kepribadian anak.

Keluarga adalah komponen penting yang paling utama membentuk karakter anak ke depannya. Jika lingkungan keluarga baik, maka karakter anak yang terbentuk pasti akan baik. Tetapi juga sebaliknya, jika keluarga sering melakukan hal-hal tercela, misalnya berkata kotor, ayah memukuli ibunya, pertengkaran dan lain sebagainya, pasti anak akan menirukan hal tersebut.

Tetapi, terkadang ada pola asuh orang tua yang dianggap wajar di Indonesia. Padahal, hal tersebut jika diterus-teruskan akan membuat anak menjadi pelaku koruptor nantinya. Apa saja? Simak di bawah ini.

1. Ketika anak melakukan kesalahan, namun orang tua menutupinya.

Salah satu contoh pola asuh orang tua yang salah dan sering terjadi adalah ketika anak melakukan tindak kesalahan misalnya anak menangis dan terbentur daun pintu, untuk menenangkannya orang tua akan menyalahkan daun pintu tersebut. Atau, jika adik dan kakak bertengkar, maka orang tua selalu menyalahkan sang kakak dengan dalih kakak harus mengalah dengan adik.

Hal tersebut bukanlah pola asuh yang benar. Dampak ke depannya, anak akan memiliki kepribadian tidak dapat adil dan ingin menang sendiri dalam segala situasi.

2. Orang tua marah ketika anak jujur

Terkadang, banyak orang tua yang marah-marah dan membentak anaknya jika anak jujur dan mencoba mengakui kesalahannya. Contohnya, jika nilai ulangan anak rendah, orang tua akan memarahinya bukan malah memberinya semangat. Hal tersebut membuat anak lebih memilih berbohong bahkan mengada-ada kenyataan.

3. Mengajarkan anak berbohong secara tidak sadar.

Terkadang, orang tua sering mencontohkan kebohongan kepada anaknya. Sebagai contoh, "Dek, nanti kalo ada yang cari Mama, bilang kalo Mama lagi keluar." hal tersebut sering sekali diucapkan oleh orang tua padahal hanya alasan yang dilakukan orang tua karena tidak mau bertemu orang lain.

4. Memberikan imbalan kepada anak

Sebagai contoh, "Nak, ibu belikan gula, nanti kembaliannya buat kamu." hal tersebut kadang dianggap wajar oleh orang tua, bahkan sering dilakukan orang tua agar anak mau disuruh untuk melakukan sesuatu. Orang tua tidak tahu dampak buruk ke depannya jika perilaku tersebut terus-menerus dilakukan. Anak ke depannya tidak akan mau melakukan suatu tanggung jawab jika tidak ada imbalan atau balasan untuk usahanya. Hal tersebut dapat memicu korupsi atau gratifikasi nantinya.

Nah, itulah beberapa hal yang dianggap wajar perilaku orang tua dalam mengasuh hal. Padahal, hal tersebut berdampak besar untuk sifat anak nantinya. Menurut penelitian, untuk membentuk sebuah sifat perlu waktu 76 hari agar kebiasaan baik dapat mengakar dalam diri seseorang. Dengan kebiasaan pola asuh yang baik, maka kepribadian anak nantinya pasti akan baik. Bibit-bibit korupsi dapat diberantas dengan pola asuh anak yang baik. Untuk itu, peran orang tua sangatlah berarti untuk kemajuan negeri Indonesia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun