Mohon tunggu...
Nafila Ulimatu Zulfa
Nafila Ulimatu Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1-Teknik Industri Universitas Airlangga

Saya adalah seorang mahasiswi semester pertama di Universitas Airlangga Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin program studi Teknik Industri tahun 2024. Saya memiliki minat dan bakat dalam bidang kepenulisan, bicara di hadapan khalayak ramai, semangat dalam mempelajari hal baru, berjiwa besar, dan berjiwa kepemimpinan tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Natural Potential (NP) sebagai Detektor Optimasi Energi Panas Bumi: Studi Kasus WKP Blawan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia

3 September 2024   10:19 Diperbarui: 3 September 2024   10:21 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


            Energi panas bumi merupakan salah satu substansi materi yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif solusi misi global pembangunan berkelanjutan. Pemanfaatan energi panas bumi perlu dimasifkan mengingat muatan alami yang telah ada di bumi ini mampu diberdayakan menjadi sumber energi bersih dan terjangkau. Salah satu potensi output yang dihasilkan adalah dengan adanya transisi energi listrik bersumber tenaga minyak bumi menjadi energi listrik bersumber tenaga panas bumi.

            Indonesia adalah negara dengan potensi sumber energi panas bumi yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya di WKP Blawan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur. Energi panas bumi ini perlu dioptimasi pemanfaatannya hingga sekurang-kurangnya dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang masih belum merata. Tidak jarang pula ditemui adanya wilayah yang masih terkendala akses energi listrik baik untuk penggunaan pribadi seperti penerangan skala rumahan hingga fasilitas umum seperti lampu penerang jalan yang masih menjadi masalah sampai saat ini.

            Berbagai keunggulan energi panas bumi menjadi indikator penting yang menjadi motivasi dalam upaya mengoptimasi pemanfaatannya. Salah satu hal mendasar yang selaras dengan tantangan penyelesaian misi global yaitu adanya renewable characteristics yang mampu meminimalisir kelangkaan sumber energi jangka panjang. Selain itu, stabilitas kuantitas dan kualitas energi panas bumi menjadikan alternatif solusi ini bersifat fleksibel dalam pengaplikasiannya. Dalam bidang industri, nilai utilitas yang diperoleh  dari pemanfaatan energi panas bumi tidak hanya sebatas membuka lapangan pekerjaan, namun juga terwujudnya efektivitas dan efisiensi penggunaan bahan baku pendukung proses produksi seperti remisi air yang dapat menyumbangkan dampak sinergis di bidang lingkungan. Pasalnya, hal tersebut juga merupakan upaya menghemat air sebagai pencegahan kondisi kekeringan pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Penyusutan emisi karbon sebagai dampak pemanfaatan energi panas bumi juga secara bersamaan dapat menjadi upaya terminasi efek rumah kaca yang menjadi sebab perubahan iklim global.

Natural Potential (NP) sebagai salah satu teknik geofisika dapat diaplikasikan dalam mendeteksi kontras potensial listrik dari sirkulasi fluida panas di bawah permukaan tanah WKP Blawan Ijen. Pergerakan ion bermuatan listrik yang dibawa oleh fluida panas tersebut mampu menghasilkan medan listrik yang dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Keunggulan teknik ini terletak pada biaya pengaplikasian yang terbilang murah dibanding teknik yang lain, selain itu prosedur pelaksanaannya juga relatif mudah karena bersifat non-invasif dan tidak memerlukan pengeboran. Namun, hambatan akibat pengaruh kondisi permukaan tanah, kompleksitas struktur geologi, dan keberadaan fluida panas yang dangkal dapat menjadi keterbatasan pengaplikasian teknik ini.

Dengan luas sekitar 62.6 Ha, keasaman pH sebesar ±4.5, vertical level position 2.400, serta koordinat N 9125678 – 9126630 UTM dan E 189102 – 188102 UTM, WKP Blawan Ijen memiliki manifestasi warm ground berskala 30°C sebagai temepatur paling rendah dan 50°C sebagai temperatur paling tinggi. Berdasarkan teknik Natural Potential (NP) diperoleh 3 resistivity zone lapisan bawah permukaan tanah WKP Blawan Ijen, yang terdiri dari upper layer zone sebesar lebih dari 10 ohm meter hingga 50 ohm meter, reservoir zone sebesar lebih dari 50 ohm meter hingga 100 ohm meter, dan heat source zone sebesar lebih dari 100 ohm meter. Dan berdasar struktur kontur isopotensial pengaplikasian teknik ini, diperoleh data akhir bahwa WKP Blawan Ijen merupakan conductive zone dengan upper layer zone sebesar kurang dari 32 ohm meter, reservoir zone sebesar lebih dari 32 ohm meter hingga 512 ohm meter, dan heat source zone sebesar lebih dari 512 ohm meter.

Oleh karena itu, adanya potensi produksi energi listrik dari pemanfaatan energi panas bumi yang terkandung di WKP Blawan Ijen berdasarkan teknik Natural Potential (NP) perlu dioptimasi dan dimasifkan dalam rangka menyelesaikan tantangan misi global. Tingginya kebutuhan energi listrik yang ditransisi ke sumber tenaga panas bumi dapat menjadi alternatif solusi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya penggunaan energi bersih dan terbarukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun