Mohon tunggu...
Nafila Mundhi
Nafila Mundhi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Good Company Bad Stock Indonesia: MFIN

12 Desember 2016   20:55 Diperbarui: 13 Desember 2016   16:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : google.com/finance

Analisis Fundamental

Top-Down Approach

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia diproyeksikan meningkat 5,3%. Pemerintah Indonesia berasumsi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 pada level 5,3 %. Angka ini naik dari asumsi awal pada APBN 2016 yang dinyatakan sebesar 5,2%. Presiden Jokowi Widodo pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 diyakini mencapai 5,3% dalam menghadapi segala tantangan dan dinamika risiko Negara. Sementara, laju inflasi pada tahun 2017 diperkirakan pada kisaran 4%. Menurut Presiden, terjadinya penguatan konektivitas nasional yang mampu memperkuat efisiensi system logistic nasional. Oleh karena itu, hal ini akan mendukung terciptanya stabilitas harga komoditas.

Optimisme dari proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi RAPBN tahun 2017 menjadi sentimen penguatan pada IHSG. Indonesia tercatat memiliki kinerja saham terbaik kedua di dunia, industri pasar modal dalam negeri masih menjadi tempat yang menjanjikan bagi para investor asing untuk diinvestasikan di Bursa Efek Indonesia. Kondisi ekonomi Indonesia sepanjang 2016 termasuk dalam kategori baik walaupun mengalami defisit sebesar 2,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan diprediksi akan membawa ke arah perbaikan ekonomi pada tahun selanjutnya atas strategi pemerintah untuk menutupi lubang defisit pada tahun 2016 dalam RAPBN 2017, menurut Chief Economist and Invesment Strategist Manulife Asset Management Indonesia, Katarina Setiawan (finance.detik.com). Dengan demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengharapkan kontribusi pasar modal harus lebih ditingkatkan kembali. Hal ini akan memberikan kontribusi untuk  meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari posisi yang ada saat ini.

  • Analisis Industri

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan sektor keuangan harus memiliki peran besar dalam pembiayaan pembangunan sebuah negara. Oleh karena itu pemerintah menaruhkan perhatian terhadap sektor finansial untuk lebih masif dan efisien menjalankan operasionalnya. Selain itu perlunya dilakukan pendalaman yang lebih terhadap pasar keuangan serta diversifikasi instrument pembiayaan. Sektor keuangan memiliki andil dan kontribusi atas ambisi pembangunan ekonomi Indonesia(CNNIndonesia.com). Pemerintah siap berkoordinasi dengan BI dan OJK untuk menciptakan sektor keuangan domestik lebih mendalam dan stabil. 

Sehingga sektor ini memiliki prospek baik untuk menjadi lahan investasi jangka panjang. Menurut Menkeu Sri Mulyani Indrawati, idealnya negara yang maju tentu memiliki kemampuan dari sisi finansial sektornya, sehingga tidak hanya mampu membiayai defisit negara. Tetapi juga, mampu mendanai kebutuhan ambisi ekspansi ekonomi negara, baik yang dilakukan private sektor maupun pemerintah. Maka dari itu, pemerintah sedang memiliki program untuk menghimbau masyarakat luas atas budaya menabung sejak dini serta investasi pada saham. Selain akan menerapakan budaya baik dalam berinvestasi sejak dini, hal ini juga memberikan andil dalam memajukan perkenomian Indonesia. Maka saya mengambil sektor finansial dalam sub sektor institusi finansial.

  • Perbandingan dengan emiten sub sektor institusi finansial
    Perhatikan perbandingan pada emiten pesaing di sub sektor
    Perhatikan perbandingan pada emiten pesaing di sub sektor
    ROA dan ROE dari MFIN memiliki angka yang termasuk tinggi dibandingkan para pesaingnya dalam sub sektor. Sehingga kemampuan MFIN dalam menghasilkan keuntungan dari modal sendiri serta dari operasi perusahaan dapat dikatakan baik, lebih tinggi dari emiten instiusi keuangan lainnya. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya termasuk yang baik dibandingkan para pesaing dalam kelompok sub sektornya.

 

  • Analisis Mikro Perusahaan

Dalam sub sektor institusi finansial terdapat 15 emiten. MFIN (PT. Mandala Multifinance Tbk) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan. MFIN bergerak dalam bidang penyewaan, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan bisnis kartu kredit. MFIN tercatat di Bursa Efek Indonesia di tahun 2005 pada Papan Pengembangan. Perusahaan didirikan pada tahun 1983 dan berpusat di Jakarta, Indonesia. Setelah dilakukan analisa pergerakan IHSG, dapat dilihat terjadinya penurunan harga saham pada MFIN yang dapat dilihat pada gambar di atas (google.com/finance).

Highlights

Saya merekomendasi saham MFIN karena emiten ini memiliki performa yang baik, namun harga saham terbilang murah. Berikut isu-isu yang akan menopang kinerja PT. Mandala Multifinance Tbk sehingga performanya semakin meningkat di masa yang mendatang serta MFIN dapat diaktakan layak menjadi wadah investasi jangka panjang pada instrumen saham :

  • BI Rate semakin rendah sehingga bunga kredit akan semakin rendah. Hal ini menyebabkan semakin tingginya penjualan karena minat terhadap kredit akan meningkat. Kondisi ini akan meningkatkan revenue MFIN.
  • Adanya isu untuk sektor finansial, yaitu OJK berencana membentuk kebijakan untuk DP kendaraan sebesar 0% (keuangan.kontan.co.id). Hal ini akan menguntungkan untuk MFIN karena penjualan akan semakin meningkat.
  • Total pendapatan dan ekuitas perusahaan mengingkat dalam 5 tahun terakhir dan tidak pernah mengalami defisit.
  • Penghargaan PT. Mandala Multifinance Tbk
  • Tahun 2013
    • Multifinancedengan Kinerja Keuangan 2012 berpredikat Sangat Bagus dari majalah InfoBank.
    • Golden Trophy Award dari majalah InfoBank.
  • Tahun 2014
    • Peringkat Pertama untuk kategori The Best Islamic Finance Company dari Karim Business Consulting
    • 10 MultifinanceTerbaik 2013 untuk Kategori Total Aset di atas Rp500 miliar dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
    • Emiten Terbaik-Sektor Multifinance 2014 dari majalah Investor.
    • Multifinance Unit Syariah Terbaik 2014 dari majalah Investor.
    • Golden Trophy Award dari majalah InfoBank.
  • Tahun 2015
    • Peringkat Pertama Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2014, Kategori Aset Rp1-Rp5 triliun dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia.
    • Multifinance dengan Kinerja Keuangan Tahun 2014 ”Sangat Bagus” kategori aset Rp1–Rp5 triliun dari majalah InfoBank.
    • Platinum Trophy atas Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama tahun 2005-2014 dari majalah InfoBank.
  • Tahun 2016
    • Pada tanggal 17 Febuari 2016 PT. Mandala Multifinance mendapat peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang dikukuhkan juga dengan prospek stabil (keuangan.kontan.co.id).
  • Perbandingan dengan  emiten Sub Sektor Financial Institution

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun