Mohon tunggu...
Nafilah SalimAhmad
Nafilah SalimAhmad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Belajar untuk menjadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Anak Usia Dini Membawa Arah Bangsa

4 Mei 2021   00:20 Diperbarui: 4 Mei 2021   00:42 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini merupakan masa golden age yang selalu menjadi pusat perhatian baik dari orang tua ataupun pendidik.

Masa yang akan menunjukkan kelak dewasa nanti akan bagaimana, selalu dipantau dan distimulasi dengan baik agar memberikan hal yang baik kelak. 

Tidak dapat dipungkiri, anak usia dini memiliki daya kreativitas yang sangat tinggi. Namun hal tersebut memerlukan didikan dan stimulan yang benar.

Pada dasarnya anak meiliki imajinasi yang sangat luar biasa dan tidak terbatas, ini merupakan salah satu modal anak untuk bisa lebih kreatif.

Kreativitas ini adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada untuk suatu hal yang lebih baik. 

Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan sampai mana individu tersebut mencapainya.

Dalam proses kreativitas seorang anak harus berani untuk mengambil sebuah resiko. Seperti halnya bermain balok susun, pada balok susun yang sudah dicontohkan oleh orang tuanya sang anak memiliki sebuah ide atau rasa ingin tahu yang besar sehingga memunculkan sebuah imajinasi yang membuat anak ingin mengubah posisi balok yang sudah disusun tadi. Namun sang anak harus berani mengambil resiko apabia balok yang sudah tersusun tersebut akan berantakan jika ia gagal ataupun lupa susunannya. 

Dari permainan anak sangat mudah untuk meningkatkan kemampuan kreativitasnya, namun berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan tingkat kreativitas anak:

  1. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan anak.
  2. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri anak.
  3. Melatih melalui permainan, musik, menari atau membuat sebuah karya.
  4. Melakukan brainstorming. 
  5.  Membacakan dan memperagakan sebuah dongeng.

Untuk menjadi kreatif, anak usia dini harus berani mengambil sebuah keputusan, dan mampu memecahakan sebuah masalah. 

Masalah ini tentunya hal yang bisa dipecahkan oleh anak, biasanya anak usia 5-6 tahun mampu memcahkan sebuah permainan harta karun yang dirancang oleh orang tuanya.

Dalam proses mengembangkan kreativitas anak juga perkembangan motorik anak baik itu motorik halus dan kasar akan terus berkembang karena untuk menjadi kreatif anak akan melakukan, membuat atau menciptakan sesuatu atau menemukan sesuatu yang mengharuskannya menggunakan keterampilan motoriknya.

Namun pada proses mengembangkan kreativitas anak, orang tua ataupun tenaga pendidik harus memantaunya dengan baik. Karena dalam proses mengembangkan kreativitas anak, imainasi yang tak terbatas dapat membuat anak terlena yang menyebabkan anak tidak bisa membedakan fantasi dan kenyataan.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan para orang tua untuk memaksimalkan perkembangan kreativitas anak dilansir dari Scholastic: 

1. Dorong pemecahan masalah secara kreatif Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada si kecil tentang hal-hal yang benar atau salah, lalu tanyakan kembali apa alasannya. Dengan upaya ini, para orang tua dapat menumbuhkan kreativitas, kognisi, dan pengembangan bahasa. 

2. Berikan pengalaman untuk membangun fondasi pengetahuan anak Ajak anak Anda untuk mengeksplor pengetahuannya dengan pergi ke museum, mengunjungi perpustakaan, atau pergi ke kebun binatang. 

3. Ajak anak untuk membuat sesuatu Berikan anak Anda daftar hal-hal yang harus ia buat atau temukan. Sebaiknya, gunakan cara ini dalam sebuah permainan seperti permainan mencari harta karun, atau petualangan lain. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengajak anak membuat karya seni bersama dengan barang-barang yang dapat di daur ulang.

 4. Ajak anak melakukan kegiatan yang berbeda Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan dengan anak antara lain, - Melihat kegunaan yang berbeda yang dapat dihasilkan anak Anda dari klip kertas - Ajak anak berkreasi membuat cat warna menggunakan bahan-bahan alami - Ajak anak bermain sebentar di bawah hujan, tetapi jangan sampai mempertaruhkan kesehatan anak, dan sebagainya. 

5. Sediakan berbagai alat dan bahan untuk anak mengeksplorasi imajinasi dan kreativitasnya Alat dan bahan ini termasuk buku, boneka, puppets, mobil-mobilan, plastisin, seperangkat alat dokter mainan, blok, dan sebagainya.

6. Jangan banyak melarang anak tanpa memberikan alasan yang jelas 

7. Dorong kemampuan cerita anak Dorong anak untuk menggambar sesuatu dengan sebuah narasi yang ia buat sendiri sesuai dengan keinginannya. Anda bisa mengajarkannya dengan dongeng, fable, atau cerita lain untuk merangsang anak berkreasi. 

8. Pikirkan cara Anda merespons Jangan hanya berfokus pada hasil, melainkan pada proses yang dilalui anak. Minta anak untuk memberitahu Anda tentang apa yang telah ia buat, perhatikan penjelasannya dan berikan respons yang menyenangkan.

(Baca selengkapnya di artikel "Ketahui Cara Memaksimalkan Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini", https://tirto.id/fGkJ)

Jadi anak harus dibantu untuk mengembangkan kreativitasnya dan memantaunya untuk memastikannya anak tersebut masih dalam batas yang wajar dan masih bisa realistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun