Responsible Decision Making? Pernah kah kalian mendengar atau membaca kalimat tersebut?
Yang jika diterjemahkan akan memberikan arti pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Pada masa wabah ini banyak sekali kasus-kasus dalam penyebaran berita hoax dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Terlebih banyak netizen yang menyikapi dengan serius berita hoax tersebut, dengan me-repost berita tersebut.Â
Tapi kali ini saya tidak akan membahas masalah tersebut, karena sekarang warga netizen +62 tengah dihebohkan oleh drama Korea yang berjudul "A World of Married Couple". Memang tidak dapat dipungkiri, Korea Selatan sangat juara dalam pembuatan film drama. Banyak karya yang disukai oleh warga Indonesia.
Sebelum adanya wabah Covid-19 ini, drama korea ini jarang diminati, bahkan jika ada yang menontonnya hanya akan diledek saja karena suka dengan oppa oppa korea yang dianggap hanya berwajah operasi plastik. Tetapi saat adanya wabah Covid-19 ini orang-orang yang #dirumahaja memilih menggunakan waktunya dengan menonton film. Dan pada akhirnya yang awalnya tidak menyukai drakor (drama korea) jadi ikut menyukai bahkan larut terbawa dalam perasaan mereka.
Tetapi dari banyaknya rakyat Indonesia yang menikmatinya sebagai karya itu masih ada saja orang yang terlalu terbawa perasaan sampai ke dunia nyata.Â
Dan mengaitkan hal-hal yang sudah diluar film. Padahal aktor dan aktris pada drama korea hanya memerankan perannya dengan maksimal dan sangat mendalami, jika tidak begitu maka aktris atau aktor tersebut tidak mungkin terpilih oleh sutradara untuk memerani peran tersebut.Â
Dan banyak sekali warga Indonesia  yang menggunakan jempol mereka untuk memberikan komentar jahat terhadap pemain dalam drama tersebut. Dan dengan 'sangat pintar ' mereka mengomentari akun dari salah satu pemain drama korea tersebut menggunakan bahasa Indonesia dan dengan kata-kata kasar. Yang kenyataannya itu merupakan hal yang percuma, karena yang mengerti ya hanya orang Indonesia saja.Â
Dari komentar-komentar netizen Indonesia, apaakah mereka dapat mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan?
Perlu kita pelajari dari hal ini. Menikmati suatu karya yang ada, nikmatilah dengan akal sehat. Dengan begitu respon yang kita berikan tidak menjerumuskan kita dalam suatu hal yang dapat dikatakan bahwa hal tersebut hal yang bodoh.Â
Dan hal tersebut merupakan sesuatu yang hanya terbawa oleh perasaan dan tidak menggunakan akal yang seh dan hanay menyakiti perasaan orang saja.
Dibulan yang penuh berkah ini yaitu bulan Ramadhan, lebih baik kita mempergunakan kedua jempol kita dengan banyak-banyak berdzikir atau melakukan suatu hal yang baik. Daripada menggunakannya dengan suatu hal yang jahat. Dengan begitu keputusan yang kita ambil dapat dipertanggung jawabkan nantinya.Â
"Dengan kita berbuat baik atau mengambil keputusan yang dapat kita pertangggung jawabkan, kelak kita akan mendapatkan suatu hal yang baik juga untuk kedepannya"
Yak mungkin apa yang saya sampaikan tidak begitu terlihat tetapi jika kalian memaknainya, Â dapat disimpulakan bahwa saat kalian melakukan sesuatu atau melihat sesuatu, gunakanlah respon kalian dengan baik, sehingga respon tersebut akan menimbulkan suatu keputusan yang akan anda lakukan. Dan keputusan tersebut tentu harus dipertanggung jawabkan nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H