Mohon tunggu...
nafilah faradiba balbisi
nafilah faradiba balbisi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kami Berbeda Kami Juga Istimewa

5 Juni 2024   10:22 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:00 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kami yang terlahir di semesta 

Terlahir dengan apa adanya

Yang selalu mereka anggap beda

Mereka yang memandang kami sebelah mata

Mereka yang menganggap kami tak berguna

Mereka yang menganggap kami tak berdaya

Sehingga tak dianggap ada

Mata yang tak dapat melihat indahnya semesta

Telinga yang tak dapat mendengar indahnya kicauan burung bersuara

Mulut yang tak dapat mengeluarkan suara

Tangan yang tak dapat menggenggam indahnya bunga

Kaki yang tampak nyata namun tak ada rasanya

Namun tuhan tak pernah membedakan

Lahir dengan nyawa yang sama

Menghirup udara yang sama seperti mereka

Hidup dilingkungan yang sama seperti mereka

Kami bersyukur atas nikmat yang kami punya

Walaupun berbeda 

kami juga Istimewa

Tuhan tahu kami mempunyai kelebihan yang berbeda

Kami dapat melihat yang tak dapat mereka lihat

Kami dapat mendengar yang tak dapat mereka dengar

Kami dapat menghafal yang tak mampu mereka hafal

Kami berbeda

Kami juga istimewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun