Mohon tunggu...
Nafi Ibdiyana
Nafi Ibdiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pariwisata

Seorang mahasiswa jurusan pariwisata, suka baca, ngerjain soal matematika, dan nulis daily journal. Tertarik dengan dunia kepenulisan dan lagi belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bakmi Jawa Pak Bangkit: Sensasi Menikmati Bakmi Jawa dengan Estetik di Labirin Pogung Yogyakarta

26 Juni 2023   21:21 Diperbarui: 26 Juni 2023   21:31 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, beliau juga menyulap botol kaca bekas berbagai ukuran untuk difungsikan sebagai pot tanaman air yang diletakkan dekat gerobak serta meja makan pengunjung. Desain interior yang estetik ini didukung dengan pencahayaan lampu putih yang tidak terlalu terang, tapi tetap nyaman di mata.

Pak Bangkit dan keluarga merupakan pecinta kucing. Ini terbukti dari kucing-kucing peliharaan mereka yang senantiasa menemani mereka menyiapkan pesanan pembeli. Bagi pembeli bakmi yang juga pecinta kucing, oh, man. It's like heaven. If I can design my own heaven, I want it to be exactly like this. 

20230617-182749-64999bf808a8b51c3004fb12.jpg
20230617-182749-64999bf808a8b51c3004fb12.jpg
Kucing di Pak Bangkit. Dokuemntasi Pribadi

Saat berkunjung ke kedai Bakmi Jawa Pak Bangkit, saya memesan mie godog lombok ijo dan air es, sementara rekan saya memesan mie goreng lombok ijo. Seperti penjual bakmi pada umumnya, Pak Bangkit memasak bakmi pesanan pembeli dalam wok kecil yang hanya mampu menampung satu porsi bakmi dalam sekali masak. Ini dilakukan untuk mempertahankan rasa khas bakmi dalam setiap porsi yang disajikan. Namun, teknik memasak ini kadang menimbulkan masalah lain berupa ketidaksamaan rasa bakmi pada menu yang sama, tapi dibuat dalam waktu yang berbeda. Bisa jadi bakmi milik saya dominan asin gurih dalam takaran yang tepat, sementara bakmi milik rekan saya terasa kurang asin. 

Bakmi Godog Lombok Ijo Pesanan Saya
Bakmi Godog Lombok Ijo Pesanan Saya

Bakmi Goreng Lombok Ijo Pesanan Teman Saya
Bakmi Goreng Lombok Ijo Pesanan Teman Saya

Pesanan saya datang terlebih dulu. Begitu tiba di hadapan wajah, aroma cabai hijau menguar menggelitik bulu hidung, membuat saya ingin bersin. Pertanda masakan terjamin enaknya karena penggunaan rempah-rempah yang kuat. 

Bakmi ini menggunakan campuran dua jenis mie, yaitu mie kuning dan bihun. Penyajiannya dilengkapi dengan bawang merah goreng, irisan cabai rawit, irisan daun bawang, telur, dan ayam kampung. Pada suapan pertama, hangatnya kuah bakmi mengalir membasahi tenggorokan hingga ke lambung. Sekilas pada indera pengecap terasa penggunaan bawang putih yang dominan, sedikit kemiri, sedikit bawang merah, rasa pedas dari lada, dan sensasi gurih dari kaldu ayam kampung. 

Bagi saya yang menyukai rasa pedas lada, bakmi ini masih perlu sedikit tambahan lada. Untungnya kedai ini menyediakan lada dan garam di meja yang dapat dimanfaatkan oleh pembeli untuk meracik rasa dari pesanan mereka sendiri. Saya menaburkan sdt lada ke kuah bakmi, mengaduknya, dan mencicipi kuah untuk kedua kalinya. Perfecto. 

Selain background yang estetik, alasan lain yang menjadi daya tarik bagi pembeli Bakmi Jawa Pak Bangkit adalah keramahan yang ditunjukkan oleh Sang Maestro Bakmi itu sendiri, Pak Bangkit. Di waktu luangnya, ketika seluruh pesanan usai dibuat dan belum ada pembeli yang datang lagi, Pak Bangkit menyapa pelanggannya yang tengah menikmati pesanannya dengan menanyakan asal mereka yang kemudian pertanyaan ini menjadi obrolan panjang menyenangkan. Berkali-kali saya makan di sini, berkali-kali pula saya diajak berbincang-bincang oleh Pak Bangkit. Meskipun topik yang dibahas diulang berkali-kali, saya tidak pernah bosan mendengar beliau yang semangat menceritakan pengalaman-pengalaman dalam hidupnya. Saya masih ingat obrolan pertama saya dengan Pak Bangkit.

"Mbak e kuliah di mana?" tanya beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun