Mohon tunggu...
Nafi Ibdiyana
Nafi Ibdiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pariwisata

Seorang mahasiswa jurusan pariwisata, suka baca, ngerjain soal matematika, dan nulis daily journal. Tertarik dengan dunia kepenulisan dan lagi belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Promosikan Desa Wisata ke Pasar Nusantara, Kemenparekraf Ajak Mahasiswa UGM Kunjungi 3 Desa Wisata di Destinasi Prioritas DIY Ini!

16 Juli 2022   22:45 Diperbarui: 17 Juli 2022   09:41 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di desa yang dilewati Sungai Tinalah ini, peserta famtrip diajak untuk mengetahui sejarah pengembangan desa yang awalnya akan dijadikan bendungan hingga kemudian menjadi desa wisata, membuat kerajinan topi, keranjang buah, dan belalang dari daun kelapa, membuat piring dari lidi, rock painting serta menangkap ikan uceng dengan telik (perangkap ikan tradisional yang terbuat dari bambu). 

Peserta Membuat Kerajinan Daun Kelapa di Desa Wisata Tinalah. Dokpri
Peserta Membuat Kerajinan Daun Kelapa di Desa Wisata Tinalah. Dokpri

Desa kedua yang dikunjungi ialah Desa Karanganyar yang terletak di Kabupaten Magelang, 3 km barat daya dari Candi Borobudur. Desa Karanganyar masuk ke dalam 5 besar ADWI 2021 kategori Desa Wisata Berkembang. 

Di desa yang dikelilingi Pegunungan Menoreh ini, peserta berkesempatan melihat sunrise indah yang muncul di tengah-tengah Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari atas gardu pandang Balkondes Karanganyar. 

Peserta famtrip juga diajak belajar membuat kerajinan tembikar, mengunjungi UMKM kopi luwak, spot foto Junkyard, serta berfoto di spot foto Bukit Menoreh dengan menaiki VW.

Kerajinan Tembikar di Desa Karanganyar, Magelang. Dokpri
Kerajinan Tembikar di Desa Karanganyar, Magelang. Dokpri

Di hari kedua, Jumat (01/07/2022), peserta diajak untuk menghadiri acara sales mission yang diadakan di Royal Ambarrukmo. Pada acara ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, turut hadir untuk memberikan sambutan sekaligus paparan terkait tujuan dan manfaat dari acara yang dilakukan. Perhelatan sales mission kali ini memberikan peluang bagi desa-desa wisata untuk bertemu dan mempromosikan produk wisata yang mereka miliki langsung kepada buyer. Maknanya, seller berasal dari perwakilan pengelola desa wisata, sementara buyer berasal dari pelaku industri pariwisata, seperti wedding organizer, pemilik usaha transportasi, serta travel agent.

Destinasi terakhir yang dikunjungi ialah Kampung Wisata Rejowinangun yang terletak di Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Kamwis Rejowinangun ini berhasil meraih juara 2 dalam ADWI 2021 untuk kategori CHSE. Kampung wisata ini berdekatan dengan Kebun Raya Gembira Loka dan memiliki paket wisata gabungan dengan destinasi tersebut. 

Potensi Kampung Wisata Rejowinangun terbagi menjadi beberapa cluster, di antaranya adalah cluster budaya, kerajinan, herbal, kuliner, dan agrowisata. Di kampung wisata ini, peserta diajak mengulik cara pembuatan jamu gendong yang sedang diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya intangible, membuat kerajinan blangkon yang sering dijumpai di toko oleh-oleh, serta melihat vertical garden dan potensi agrowisata yang ada.

Rempah-rempah Jamu Kunyit Asam di Kampung Wisata Rejowinangun
Rempah-rempah Jamu Kunyit Asam di Kampung Wisata Rejowinangun

Jhony Fonsen, salah satu mahasiswa peserta famtrip, mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti program ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun