Di bulan Februari dan Maret lalu, perbincangan terkait MotoGP yang akan berlangsung di Mandalika, Lombok sedang panas-panasnya. Mega sport event bertaraf internasional ini telah dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 18-20 Maret 2022.
Menjadi salah satu dari DSP (Destinasi Super Prioritas) dan berlokasi di KEK Pariwisata (Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata), Pertamina Mandalika International Circuit yang digagas oleh ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) tidak hanya menyuguhkan sirkuit balap semata, melainkan juga view laut yang memperkuat branding Lombok sebagai destinasi wisata bahari. Keputusan menjadikan Mandalika sebagai KEK Pariwisata telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014.
Sebelum MotoGP 2022, Indonesia pernah menjadi tuan rumah MotoGP yang berlangsung pada 1996-1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Di media sosial, beberapa orang menanyakan alasan mengapa pemerintah lebih memilih untuk membangun sirkuit baru daripada mengembangkan Sirkuit Sentul yang sudah ada.Â
Sayangnya, pasca krisis 1998, sirkuit ini tidak di-maintenance dengan baik sehingga perlu renovasi dan revitalisasi apabila akan digunakan sebagai lokasi event balap berskala internasional berikutnya. Sirkuit ini juga milik swasta.Â
Selain itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo, memiliki visi dan misi untuk memeratakan pembangunan di Indonesia sehingga tidak lagi Jawa-sentris, melainkan Indonesia-sentris.Â
Itulah mengapa kebijakan DSP dan KEK dirilis dan Mandalika kemudian dipilih menjadi lokasi pembangunan sirkuit baru. Pemilihan lokasi ini merupakan langkah yang tepat untuk mengenalkan potensi pariwisata yang ada di Indonesia sehingga wisatawan tidak hanya berfokus pada Jawa dan Bali saja.
Dalam proses pembangunan sirkuit hingga pra pelaksanaan MotoGP Mandalika, muncul beberapa permasalahan. Pertama, masalah banjir yang dialami oleh Desa Kuta. Diketahui bahwa intensitas hujan yang tinggi serta imbas dari pembukaan lahan untuk proyek pembangunan sirkuit merendam 17 dusun yang ada di Desa Kuta. Kedua, sengketa lahan.Â
Per Februari kemarin, Satgas Percepatan Penyelesaian Lahan Kawasan Mandalika masih melakukan mediasi antara warga yang mengklaim tanah miliknya dengan ITDC. Proses ini memerlukan waktu yang lama karena harus memperjelas siapa ahli waris tanah, melakukan klarifikasi, verifikasi dokumen faktual, serta verifikasi berkas lahan yang dimiliki masing-masing pihak.Â
Hingga perhelatan MotoGP usai, masalah ini masih belum tertuntaskan. Ketiga, masalah pelibatan masyarakat lokal. Pada Februari lalu, muncul berita demo yang dilakukan oleh sopir dan pemuda karang taruna yang dilayangkan kepada ITDC. Mereka merasa tidak dilibatkan dan menuntut adanya peluang pemberdayaan masyarakat lokal dalam event MotoGP.
Penyelenggaraan MotoGP Mandalika yang bisa dikatakan sukses ini berdampak terhadap beberapa aspek. Exposure yang diperoleh Indonesia melalui media-media online dan media sosial resmi MotoGP membentuk citra Indonesia sebagai negara yang mampu menjadi host mega event berskala internasional.Â
Event ini banyak diperbincangkan sejak 2020 silam hingga kini. Antusiasme masyarakat terhadap MotoGP mengalami peningkatan yang dibuktikan dengan masih berlanjutnya pemberitaan terkait MotoGP di portal berita online dan media sosial. Ketertarikan masyarakat dirasa wajar muncul akibat dari rasa bangga bahwa negaranya mampu unjuk gigi sebagai host event di kancah internasional.Â
Pemberitaan yang berkelanjutan ini juga merupakan strategi pemasaran yang tepat mengingat Indonesia akan mulai mengembangkan tren sport tourism sebagai langkah percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi.Â
Selain itu, Indonesia melalui ITDC juga telah menandatangani kontrak penyelenggaraan MotoGP selama 10 tahun sehingga pemasaran berkelanjutan ini bagus untuk menjaga ketertarikan dan antusiasme masyarakat agar minat berkunjung kembali ke Lombok tetap ada. Â
Dampak Ekonomi
Berbicara mengenai pemulihan ekonomi, penyelenggaraan MotoGP Mandalika secara positif berdampak pada perekonomian Indonesia. Dilansir dari Katadata, Presiden Jokowi mengatakan bahwa target penjualan tiket MotoGP sebanyak 60.000 tiket telah habis terjual pada 16 Maret 2022, dua hari sebelum pelaksanaan.
Tingginya jumlah kunjungan ini mempengaruhi keterisian penginapan di NTB. Menurut Sandiaga Uno, hotel-hotel dan penginapan di sekitar Mandalika sudah terisi 100 persen per tanggal 14 Maret 2022. Wisatawan yang tidak kebagian penginapan di Mandalika banyak yang memilih untuk mencari akomodasi di sekitar Mataram, Senggigi, Gili Tramena, bahkan Bali.Â
Tingginya permintaan ini membuat warga lokal menyulap rumah milik mereka menjadi homestay. Selain homestay, jenis akomodasi yang ditawarkan juga berupa villa, bungalow, dan camping ground. Beberapa wisatawan bahkan ada yang lebih memilih untuk menginap di bandara akibat sulitnya mencari penginapan di sekitar tanggal MotoGP berlangsung.
Dampak multiplier effect dari penyelenggaraan event MotoGP Mandalika ini juga terasa ke beberapa sektor, seperti penerbangan, tranportasi laut, taksi online, food and beverage, suvenir, logistik, serta sektor-sektor pemasok bahan baku. Event ini juga membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat lokal.Â
Dilansir dari Investor, masyarakat lokal yang terlibat langsung selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika sebagai marshal dan tenaga kesehatan mencapai 8.000 orang. Sedangkan yang terlibat secara tidak langsung seperti sopir (driver), juru masak (cook), serta pekerja bandara dan transportasi sebanyak 35 ribu hingga 50 ribu orang.
Dampak Sosial Budaya
Ada beberapa hal menarik yang terjadi saat MotoGP Mandalika berlangsung, utamanya terkait interaksi pembalap dengan warga lokal. Perbedaan latar belakang tak lantas menjadikan host dan guest berjarak. Justru terjadi sebaliknya. Baik para pembalap maupun warga lokal sangat terbuka terhadap budaya satu sama lain. Hal ini dibuktikan dengan beberapa foto interaksi berikut.
Gambaran keakraban Risman, staff hotel, dengan Miguel Oliveira. Oliveira mendedikasikan kemenangannya di MotoGP Mandalika untuk Risman karen Risman telah memberikan dukungan moral dan keramahan yang luar biasa padanya.
Aksi Mbak Rara sebagai pawang hujan dalam perhelatan MotoGP Mandalika menuai perdebatan di antara netizen. Ada yang menilai bahwa apa yang dilakukannya akan membuat Indonesia dicap sebagai negara primitif karena lebih mengandalkan kekuatan intangible pawang hujan daripada teknologi rekayasa cuaca yang dimiliki BMKG.Â
Ada juga yang menentang aksi mengurangi/memindah hujan ini karena dinilai bertentangan dengan kuasa Tuhan. Ada juga yang berpendapat bahwa pawang hujan seperti Mbak Rara ini adalah salah satu simbol kebudayaan lokal khas Indonesia yang patut diapresiasi dan dilestarikan.
Dampak Lingkungan
Dalam setiap perhelatan event, produksi sampah yang masif masih tetap menjadi isu lingkungan utama. Di balik kesuksesan mega event MotoGP, Pemkab Lombok Tengah menyebutkan bahwa produksi sampah yang dihasilkan dari event ini mencapai 51 ton. Jumlah ini melebihi total sampah ajang WSBK tahun lalu sebanyak 24 ton.
Rosa Vivien selaku Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK menjelaskan bahwa sampah hasil event MotoGP Mandalika telah diantisipasi dengan pengadaan informasi offtaker (titik pengumpulan sampah), meliputi pusat daur ulang, black soldier fly (BSF), pengolah organik, tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah, serta pengelolaan limbah B3.Â
Manajemen pengolahan sampah ini juga didukung oleh ITDC selaku penyelenggara yang telah memberikan pelatihan kepada 350 tenaga kebersihan. Residu sampah akan didistribusikan ke TPA Pengengat, Lombok Tengah, sedangkan limbah B3 akan dikirim ke TPA Lemer Sekotong, Lombok Barat.
Sayangnya, pemandangan sampah berserakan di tribun penonton tak dapat dielak pasca perhelatan mega event ini. Dilansir dari akun twitter @muhammad_getar, ditemukan bahwa sampah kemasan makanan dan minuman, food waste, dan sampah suvenir mendominasi tribun penonton. Pemilik akun selaku tenaga kebersihan mengeluhkan rendahnya kesadaran masyarakat akan budaya beberes sendiri (membawa pulang sampah mereka) dan budaya membuang sampah pada tempat sampah yang telah disediakan.Â
Beberapa orang berkomentar bahwa memungut sampah penonton sudah menjadi tanggung jawab petugas kebersihan sehingga Muhammad Getar tidak sepatutnya mengeluhkan jobdesc-nya. Namun, poin yang berusaha disampaikan oleh pemilik akun adalah tentang bagaimana wisatawan memiliki kesadaran dan kedisiplinan untuk menjaga kebersihan lingkungan destinasi yang dikunjungi sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
Dampak Politik
Momentum perhelatan MotoGP Mandalika menjadi alat bagi pemerintah untuk melonggarkan persyaratan perjalanan, baik antar kabupaten/kota maupun antarpulau serta mendorong peningkatan capaian vaksinasi Covid-19.Â
Di bulan Februari 2022, syarat naik pesawat dari dan ke Jawa-Bali wajib melampirkan surat keterangan negatif RT-PCR (bagi yang masih vaksin dosis pertama) atau surat negatif rapid antigen (bagi yang sudah vaksin dosis kedua dan ketiga). Persyaratan perjalanan jalur darat antar kabupaten/kota pun masih diwajibkan untuk menunjukkan hasil negatif rapid antigen, baik mereka yang sudah vaksin lengkap maupun yang masih dosis pertama.
Menjelang MotoGP dimulai, tepatnya di tanggal 8 Maret 2022, Satgas Covid-19 menerbitkan surat edaran baru terkait ketentuan perjalanan dalam negeri.Â
Masyarakat yang telah mendapatkan vaksin minimal dua dosis tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen. Tidak hanya itu, turis asing yang masuk ke Indonesia melalui Bali, per tanggal 7 Maret 2022, sudah bebas karantina. Namun kebijakan ini hanya berlaku bagi turis asing yang telah mendapatkan minimal dua dosis vaksin.
Sebelumnya, pelaku perjalanan seringkali merasa keberatan jika harus selalu melampirkan surat hasil negatif Covid-19 setiap bepergian antarkota karena tes yang dilakukan membuat biaya perjalanan mereka bertambah. Oleh karena itu, angin segar terkait pelonggaran persyaratan perjalanan bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin minimal dosis kedua membuat masyarakat berbondong-bondong melakukan vaksinasi. Ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan jumlah vaksinasi yang signifikan pada bulan Maret.Â
Per tanggal 5 Februari 2022, terdapat 130 juta orang yang telah vaksin dosis kedua dan 5 juta orang dosis ketiga (booster). Sementara itu, per tanggal 30 Maret 2022, capaian vaksin dosis kedua meningkat menjadi 159 juta orang, sedangkan vaksin booster meningkat menjadi 21 juta orang.
Pada tanggal 5 April 2022, beberapa pekan pasca MotoGP digelar, Satgas Covid-19 menerbitkan surat edaran baru yang menjelaskan bahwa pelaku perjalanan dalam negeri yang sudah vaksin booster tidak perlu menunjukkan surat hasil negatif Covid-19.Â
Sementara itu, surat negatif RT-PCR wajib dilampirkan bagi mereka yang masih baru mendapat dosis pertama dan surat negatif rapid test antigen bagi mereka yang sudah mendapat dosis kedua. Ini menunjukkan bahwa pemerintah sedang mencoba meningkatkan capaian vaksinasi dosis ketiga di Indonesia. Per 27 April 2022, capaian vaksinasi booster telah mencapai 36 juta orang.
Penutup
Event MotoGP Mandalika pada Maret lalu membawa beragam dampak bagi Indonesia. Beberapa dampak positif dari adanya event ini, di antaranya adalah naiknya citra Indonesia sebagai host event internasional, terkenalnya budaya-budaya lokal, tingginya pemasukan pariwisata, tingginya occupancy rate, terlibatnya puluhan ribu masyarakat lokal, serta beragam multiplier effect lainnya.Â
Namun, dampak negatif yang muncul juga menjadi concern tersendiri, seperti produksi sampah yang masif hingga mencapai 51 ton. Belum lagi masalah banjir dan sengketa lahan akibat pembangunan sirkuit yang masih belum terselesaikan hingga sekarang.
ITDC telah menandatangani kontrak penyelenggaraan MotoGP selama 10 tahun. Oleh karena itu, diperlukan monitoring, evaluasi, dan perbaikan agar kualitas penyelenggaraan event balap ini semakin baik ke depannya.Â
Ada beberapa saran yang akan diusulkan oleh penulis dalam menanggapi isu serta dampak negatif dari MotoGP Mandalika, yaitu (1) pihak penyelenggara perlu mempersiapkan event dengan lebih matang, melakukan manajemen resiko, dan membekali setiap penonton dengan kantong sampah; (2) pemerintah hendaknya memperbanyak akses langsung ke Mandalika dari transit region wisatawan untuk mempermudah akses masuk mereka; (3) relaksasi syarat perjalanan dari luar maupun dalam negeri; (4) penyelesaian sengketa lahan dengan warga lokal agar tidak muncul narasi perampasan lahan; (5) penetapan strategi pemasaran dan harga tiket yang disesuaikan dengan segmen yang dituju agar wisatawan dalam negeri memiliki peluang yang sama dalam menghadiri event ini; (6) memperbanyak kerja sama dengan tour operator agar jumlah kunjungan ke destinasi-destinasi di sekitar NTB meningkat, baik saat prapelaksanaan maupun pascapelaksanaan MotoGP; (7) pembuatan sistem terintegrasi yang menyediakan informasi ketersediaan kamar, rute, transportasi, rekomendasi restoran, dan destinasi di sekitar Mandalika; (8) mempertimbangkan strategi cadangan apabila terjadi force majeur yang membuat jumlah kunjungan merosot tajam, seperti pandemi dan bencana alam; (9) serta merilis kebijakan terkait hak-hak warga lokal, investor, dan penyelenggara agar aktivitas pariwisata tidak mengganggu hak-hak dan kekayaan budaya warga lokal.
Referensi
- Afrillia, D. (2022, March 21). Ajang MotoGP Resmi Berakhir, Bagaimana Pengelolaan Sampah di Sirkuit Mandalika? Good News From Indonesia. Retrieved April 28, 2022, from https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/03/21/ajang-motogp-resmi-berakhir-bagaimana-pengelolaan-sampah-di-sirkuit-mandalika
- Alika, R. (2022, March 16). Jokowi Sebut 60 Ribu Tiket MotoGP Telah Ludes Terjual - Nasional Katadata.co.id. Katadata. Retrieved April 25, 2022, from https://katadata.co.id/ameidyonasution/berita/62318f8e37ae1/jokowi-sebut-60-ribu-tiket-motogp-telah-ludes-terjual
- Henry. (2022, March 14). MotoGP Mandalika Tinggal Hitungan Hari, Berapa Kamar Hotel yang Masih Tersedia? Liputan6.com. Retrieved April 27, 2022, from https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4911437/motogp-mandalika-tinggal-hitungan-hari-berapa-kamar-hotel-yang-masih-tersedia
- Nasori. (2022, March 20). MotoGP Mandalika Bisa Beri Dampak Terusan ke Pariwisata Provinsi Lain. Investor Daily. Retrieved April 26, 2022, from https://investor.id/business/287349/motogp-mandalika-bisa-beri-dampak-terusan-ke-pariwisata-provinsi-lain
- Rasbin. (2022). Dampak Ekonomi dari Pagelaran MotoGP Mandalika 2022: Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis, XIV(6), 13-18.
- Rosidi, A. (2022, March 24). Dinas lingkungan hidup sebut sampah MotoGP Mandalika mencapai 51 Ton. ANTARA News. Retrieved April 27, 2022, from https://www.antaranews.com/berita/2779413/dinas-lingkungan-hidup-sebut-sampah-motogp-mandalika-mencapai-51-ton
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI