Baba (sebutan orang tua laki-laki dalam bahasa betawi). diusia nya yang senja,masih saja terlihat "gagah" dan bersemangat walau sebenarnya berbagai penyakit sedang menghampiri raganya. Baba, begitu biasa aku memanggilnya selalu tampak bersahaja dan tersenyum walau tampak kerutan-kerutan besar diwajahnya. Beliau selalu memandang hidup ini sebagai salah satu karunia Alloh yang wajib disyukuri. bahkan dalam "aktifitas' beribadah sebagai interaksi beliau kepada-Nya tidak pernah terputus walau sakit mendera. Baba...sebagai orang tua yg terlahir sebelum masa kemerdekaan RI terlihat "santai" dalam kesehariannya, dengan baju oblong dan celana pendek dibawah lutut (khas betawi) sebagai baju dan celana "kebangsaannya" beliau, terkadang sabuk warna hijau turut serta dalam "fashion" kesehariannya. Baba yang sangat suka menonton tayangan berita, pertandingan sepak bola dan tinju secara tidak langsung mengajarkan kami, anak-anaknya bahwa tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah. sebuah kiasan sederhana namun mempunyai arti yang luar biasa bagi kami. kesan "sangar" dan "angker" akan pudar setelah kita berbincang kepadanya. kini diusia 78 tahun, beliau banyak memanfa'atkan tumbuhan yang ada disekitar lingkungan rumah kami untuk menjaga kesehatannya bahkan untuk mengobati segala macam penyakitnya. Dalam sebuah ceritanya beberapa hari lalu, beliau mencontoh bagaimana cara "meramu" labu parang sebagai obat untuk kencing batu yg masih muda atau kecil, mengobati luka infeksi dengan parutan jahe serta daun sirsak yang ditumbuk dan direndam air panas disaring lalu diminum. begitulah Baba, dengan cerita-cerita nya yang hangat namun sekarang jarang kudengar cerita itu karena "kesibukan" dan kelelahanku...Begitulah Baba selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, begitu juga aku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI