Hadis tersebut menjelaskan pentingnya pasangan suami istri mempertimbangkan biaya rumah tangga selama mereka masih hidup, agar anak-anak mereka tidak menjadi beban bagi orang lain. Oleh karena itu, pengaturan kelahiran anak harus dipikirkan bersama-sama. Hadis ini juga memberikan petunjuk bahwa kemampuan pasangan suami istri dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya harus menjadi pertimbangan bagi mereka yang ingin menambah jumlah anak
Pengaturan Jarak Kehamilan Menurut Kesehatan
Dari sudut pandang medis, jarak kehamilan ideal adalah setidaknya 24 bulan atau 2 tahun setelah melahirkan hidup. Sedangkan, apabila terjadi keguguran atau abortus maka jarak kehamilan ideal adalah setidaknya dijarak 6 bulan sebelum kehamilan berikutnya. Pedoman jarak kehamilan ini untuk memastikan kesehatan ibu dan anak dalam kondisi terbaik.
Mengapa diperlukan pengaturan jarak kehamilan?
- Pemulihan Tubuh Ibu:
Setelah melahirkan, tubuh ibu membutuhkan waktu untuk memulihkan cadangan nutrisi (seperti zat besi dan kalsium) yang habis selama kehamilan dan menyusui.
- Perkembangan Anak:
Anak pertama membutuhkan perhatian penuh, terutama dalam dua tahun pertama yang menjadi masa krusial tumbuh kembang.
- Mengurangi Risiko Komplikasi:
Studi menunjukkan jarak kehamilan yang terlalu singkat, meningkatkan risiko komplikasi seperti: Kelahiran prematur, Berat badan lahir rendah, Abortus.
Keselarasan Islam dan Kesehatan tentang Jarak Kehamilan
Islam dan bidang kesehatan saling mendukung dalam hal jarak kehamilan. Anjuran menyusui selama dua tahun dalam Islam selaras dengan rekomendasi medis bahwa ibu memerlukan waktu sekitar 24 bulan untuk pulih dan optimalisasi tumbuh kembang anak. Berikut poin keselarasan antara keduanya:
1. Islam menganjurkan menyusui hingga dua tahun untuk kesehatan fisik dan psikologis anak.
2. Ilmu kesehatan menyarankan jeda 24 bulan untuk mengurangi risiko komplikasi bagi ibu dan anak.