Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut membatasi pergerakan masyarakat dari berbagai aspek kehidupan.
Dunia sempat dihebohkan dengan adanya pandemi covid-19. Berbagai bahaya yang ditimbulkan hingga banyaknya kasus meninggal membuat diterbitkannya sejumlah kebijakan salah satunya PembatasanBerdasarkan statistik dari JHU CSSE COVID-19 Data, sejak Maret 2022 kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami penurunanan. Kebijakan baru dibuat oleh pemerintah, dan secara bertahap dibuka kembali tempat-tempat umum termasuk dimulainya pembelajaran secara tatap muka (offline) di sejumlah perguruan tinggi.
Masa transisi dari pembelajaran daring menjadi luring membutuhkan banyak penyesuaian yang bisa menimbulkan kendala bagi mahasiswa. Proses adaptasi dapat mendorong mahasiswa melakukan berbagai perubahan perilaku baik dalam aspek psikologis, sosial, perubahan aktivitas belajar maupun ekonomi. Hal tersebut tidak mudah dihadapi.
Penulis bersama tim satu kelompok, telah melakukan survei pada mahasiswa UNAIR menggunakan  kuisioner online (google form) mengenai analisis perubahan perilaku mahasiswa dalam menghadapi kehidupan perkuliahan luar jaringan (LURING) di Era New Normal. Berikut adalah hasil yang diperoleh:
1. Aspek Aktivitas Belajar
Perubahan perilaku dari pembelajaran daring ke luring membawa dampak positif yaitu membantu meningkatkan konsentrasi saat belajar karena berhadapan langsung dengan dosen, mahasiswa lebih mudah memahami materi yang diberikan dosen saat pembelajaran luring dibandingkan pembelajaran daring, mahasiswa lebih semangat dalam belajar selama luring karena dilakukan bersama teman-teman, dan belajar mahasiswa lebih efektif selama luring karena ditunjang fasilitas kampus seperti perpustakaan dll.
2. Aspek Sosial
Perubahan perilaku dari pembelajaran daring ke luring dapat membuat mahasiswa lebih interaktif karena bisa berinteraksi secara langsung dengan satu sama lain, meningkatkan kualitas diri dalam bersosialisasi dan menambah relasi, serta mengurangi sikap buruk seperti saat pembelajaran daring yang cenderung acuh dan kurang bersosialisasi. Meski begitu, mahasiswa tetap butuh proses adaptasi selama masa transisi dari daring ke luring dengan tingkat kecepatan adaptasi masing-masing.
3. Aspek Ekonomi
Pembelajaran luring membuat mahasiswa mengeluarkan lebih banyak biaya untuk transportasi, konsumsi, tempat tinggal, pakaian dll. dibandingkan saat pembelajaran daring. Hal tersebut menuntut beberapa mahasiswa untuk mencari beasiswa maupun pekerjaan tambahan untuk menunjang pengeluaran mereka. Dampak positifnya adalah mahasiswa menjadi lebih pandai dalam memanajemen uang mereka sendiri.
4. Aspek Psikologis
Transisi pembelajaran dari daring ke luring cenderung membawa dampak negatif yaitu mahasiswa mengalami culture shock akibat berbagai macam mahasiswa dengan berbagai karakter dan perbedaan budaya, mahasiswa lebih egosentris (sehingga beberapa mahasiswa kesulitan mendapatkan teman), dan mahasiswa bisa mengalami mental breakdown akibat kesulitan beradaptasi. Mempertimbangkan hal tersebut, responden setuju bahwa mahasiswa rantau sangat memerlukan support system untuk
membantu mereka menghadapi dunia perkuliahan secara luring.
Pemaparan tersebut merupakan beberapa perubahan perilaku yang dialami mahasiswa selama menjalani perkuliahan dari daring ke luring menurut aspek aktivitas belajar, sosial, ekonomi, dan psikologis. Hal tersebut bisa dijadikan acuan bagi masyarakat agar lebih membangun support system untuk mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H