Semarang (01/08/2021) - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia saat ini semakin meningkat.
Masyarakat dari kalangan bawah hingga atas pun merasakan dampak dari pandemi Covid-19 sehingga masyarakat yang kehilangan pekerjaan akhirnya membuka usaha agar tetap memperoleh penghasilan. Adanya pandemi Covid-19 ini membuat UMKM di Indonesia mengalami kesulitan dalam beradaptasi.
Pandemi Covid-19 yang semakin parah ini membuat Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang membatasi ruang gerak dan interaksi antar masyarakat. Kebijakan yang dikeluarkan disebut sebagai PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Kebijakan PPKM diberlakukan pada awal Januari hingga saat ini dan memiliki pelaksanaan yang berbeda-beda dari PPKM Mikro, PPKM Darurat, hingga PPKM Level 4.
Kebijakan tersebut tentu saja berdampak cukup signifikan terhadap UMKM. Dimana usaha-usaha mikro yang biasanya bisa dilakukan langsung di tempat, ramai pengunjung dan bisa buka hingga malam, kini harus dibatasi agar terhindar dari kerumunan orang.
Selain karena pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), saat ini banyak kegiatan yang bergerak ke arah digitalisasi termasuk kegiatan berbisnis.
Hal ini secara tidak langsung memaksa UMKM serta masyarakat untuk mengikuti perkembangan zaman yang semuanya serba digital. Perilaku berbelanja online sudah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama di tengah pandemi saat ini.
Apalagi Indonesia merupakan pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Menurut data Wearesocial and Hootsuite, sekitar 90% pengguna internet di Indonesia pernah berbelanja online, karena memang berbelanja online menguntungkan banyak pihak termasuk pelaku UMKM.
Hal tersebut sangat dirasakan oleh para pelaku UMKM Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
“Salah satu permasalahan UMKM di Rowosari ini salah satunya digitalisasi, mereka masih perlu belajar banyak, karena keterbatasan kemampuan dan keterbatasan usia,” ungkap Nurul Yakin selaku Ketua UMKM Rowosari Kota Semarang, Jawa Tengah
Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa sebagian besar UMKM di Kelurahan Rowosari terdampak pandemi pandemi Covid-19 dari masalah permodalan, pemasaran, dan pendapatan dari penjualan yang menurun.