PONDOK PESANTREN SUNAN BEJAGUNG
Pondok Pesantren Sunan Bejagung merupakan satu-satunya pesantren yang ada di Kecamatan Semanding yang mengikuti tren perkembangan pendidikan. Pesantren yang didirikan oleh KH. Abdul Matin Djawahir ini merupakan pesantren yang juga masih kental dengan predikat salafnya terhadap produk modernisasi, sehingga dikembangkan juga sistem pendidikan modern dengan mendirikan lembaga formal dan nonformal.Â
Pada tahun 1998 atas kehendak Allah SWT. KH Abd. Matin Djawahir diberi amanah untuk mendirikan Pondok Pesantren di desa Bejagung. Hal ini berakibat Santri Pondok Pesantren Nurul Anwar bermigrasi ke Bejagung. Konon lokasi yang akan didirikan pondok merupakan napak tilas pondok yang didirikan oleh Mbah Maulana Abdullah Asy'ari. Maka diberilah nama Pondok Pesantren Sunan Bejagung sebagai bentuk Tabarukan (ngalap berkah) kepada Mbah Maulana Abdullah Asy'ari. Pondok pesantren tersebut berdiri diatas tanah seluas 1,5 Ha disebelah timur laut makam Sunan Bejagung Kidul.
Pesantren ini juga sudah banyak diakui dikalangan masyarakat. Terbukti dengan makin banyaknya santri yang berdatangan dari berbagai pulau, karena banyaknya santri dari berbagai wilayah dan latar belakang yang berbeda-beda, Para santri yang jauh dari orang tuanya tentunya harus bisa mengatur uang saku mereka, namun terkadang para santri masih banyak yang kesulitan dalam mengatur uang saku tersebut.
Prabumi Tech menciptakan sebuah aplikasi Uang Saku Sunan Bejagung, aplikasi yang sudah menggunakan smart card ini diharapkan dapat membantu santri untuk mengatur keuangan mereka, apalagi cara penggunaannya sangat mudah sekali, dan santri tidak akan khawatir lagi akan kehilangan uang sakunya lagi, hal ini sangat memudahkan santri untuk transaksi, saat santri ingin melakukan transaksi di wilayah Pondok Pesantren Sunan Bejagung mereka hanya perlu membawa smart card, dan untuk melakukan top up smart card saldo wali santri bisa melakukan top up nya secara langsung di virtual account milik santri sendiri.Â
Tidak itu saja, smart card ini juga lebih hemat karena terdapat limit atau batas pemakaian uang saku setiap harinya, maka santri tidak bisa membelanjakan uang saku tersebut seenaknya saja tanpa batas. Bagi wali santri akan lebih mudah untuk membayar syahriah pondok, mentransfer uang saku santri, bagi santri berasal dari luar pulau, mereka tidak khawatir bagaiaman cara mereka mendapat kiriman lagi, karena dengan adanya smart card dan aplikasi untuk mentransfer memudahkan wali santri untuk mengirimkan uang saku mereka.Â
Masalah yang sering terjadi di pondok pesantren adalah kehilangan uaang, dan penyalah gunaan uang saku santri, entah karena mereka belum bisa mengkontrol uang saku atau entah mereka yang lalai akan uang mereka, dan bisa saja uang mereka hilang. Pengunaan smart card ini juga digunakan mereka ketika berbelanja di kantin, koprasi yang berada di wilayah pondok pesantren sunan Bejagung. Di pondok pesantren sunan bejagung memiliki peraturan, jika santri ketahuan melakukan  trasaksi menggunakan uang cash, maka santri tersebut akan mendapatkan takziran atau sanksi, karena di sana sudah menerapkan transaksi non tunai.
Adanya program seperti ini sangat menguntungkan sekali baik bagi wali santri, maupun bagi santri sendiri. Hal ini akan meminimalisir terjadinya penyalahgunaan uang saku santri yang tidak digunakan sebagaimana mestinya, dan mengantisipasi hilangnya uang santri. Dan bagi wali santri sendiri dapat mudah mengkontrol uang saku ankanya agar tidak boros. Program ini diterapkan untuk memenuhi kebutuhan santri untuk mengelola keuangan mereka, transaksi santri yang awalnya menggunakan uang cash sekarang berubah menjadi non tunai sehingga memudahkan untuk berbelanja.
Solusi yang digunakan Pondok Pesantren Sunan Bejagung Semanding Tuban untuk menyelesaikan masalah yaitu membuat sebuah strategi baru, strategi tersebut adalah munculnya suatu sistem yag dinamakan smart card sunan bejagung dengan smart card ini diharapkan semua transaksi yang ada di pondok pesantren Sunan Bejagung ini berubah menjadi Cashless.Â
Strategi ini, diharapkan masalah yang ada di pondok pesantren Sunan Bejagung sedikit demi sedikit akan teratasi dengan baik. Santri bisa hidup lebih hemat dan menimalisir terjadinya kehilangan uang saku, dan memudahkan wali santri untuk mengontrol dan memantau uang saku santri. Berbagai unit usaha yang ada dalam pesantrenpun mengalami kemajuan dengan adanya sistem ini yang cukup signifikan.
- Tampilan Profil Aplikasi
Tampilan ini merupakan profil dari Pondok Pesantren Sunan Bejagung, sebelum log in aplikasi.
- Tampilan beranda
Tampilan selanjutnya ini adalah beranda, tampilan ketika akan  log in aplikasi tadi. Setelah kita klik log in makan akan terjadi langkah selanjutnya.
- Tampilan login
Gambar 3. Tampilan awal login/dokpri
/Tampilan ini merupakan tampilan awal ketika hendak mengoperasikan smart card. Dengan menginput nomor induk santri dan kata sandi pengguna yang valid, maka secara otomatis pengguna bisa menggunakannya. Apabila tidak dapat log in meski username dan kata sandi sesuai, maka segera konfirmasi ke biro pelayanan prabumi tech.
Tampilan setelah login
Gambar 4. Virtual Account Santri/dokpri
Tampilan virtual account santri, virtual account ini adalah kode yang didapat santri yang nantinya akan dimasukkan ke dalam suatu beranda, ini kode yang akan menentukan berapa tagihan yang didapat santri.
- Tampilan tagihan santri
- Tampilan histori transaksi santri
Tampilan ini adalah tampilan laporan tagihan santri, setelah memasukkan kode virtual tadi, maka akan muncul tagihan dari santri tersebut.Tampilan ini dimana yang menampilkan hasil dari transaksi mereka, pengeluaran seharian santri.
Sumber:
(https://www.prabubimatech.my.id/uang-saku-pondok-pesantren-sunan-bejagung-tuban-jawa-timur/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H