Mohon tunggu...
Naffasyah CharistaPutri
Naffasyah CharistaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya Mahasiswi asal UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG prodi S1 Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Seni

PMM UMM Mengimplementasikan Batik Ecoprint Untuk Mengembangkan UMKM Bersama Ibu-Ibu KPHR RW 05 Puri Cempaka Putih 1

17 Februari 2024   07:24 Diperbarui: 17 Februari 2024   07:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembuatan Batik Ecoprint menggunakan Teknik Pounding 

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semu mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Kelompok 73 Gelombang 08 pada tanggal 19 Januari 2024. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Jl. Mayjen Sungkono, RW 05 Perumahan Puri Cempaka Putih 1, Kel. Arjowinangun, Kec. Kedungkandang, Kota Malang. Kegiatan ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Dosen Pembimbing Lapangan kami yaitu, Bapak Ardik Praharjo, S.AB.,M.AB. Anggota kami terdiri dari 5 orang, yaitu Naffasyah Charista Putri Ramadhani selaku Ketua Pelaksana, Akram Aulia Ramdhani (Humas), Jenis Martha Shelinda (PDD), Aryayuda Satria (Sekertaris), Nur Afifah (Bendahara).

Indonesia sendiri adalah negara yang besar dan kaya akan keberagaman flora dan faunanya. Sebagai bentuk penghargaan terhadap kekayaan alam Indonesia, seharusnya masyarakat mampu mengeksplor sekaligus menjaga kestabilan alam. Indonesia memiliki salah satu ciri khas yakni Batik. Batik merupakan seni tradisional Indonesia yang menghasilkan kain dengan pola unik. Batik memiliki nilai budaya yang tinggi dan sering digunakan dalam berbagai acara dan kegiatan di Indonesia. Batik yang banyak orang-orang ketahui yakni Batik Tulis dan Batik Cap. Akan tetapi, tidak banyak orang yang tahu bahwa Batik juga bisa dari bahan-bahan alami, salah satunya yaitu Batik Ecoprint.

Proses Pembuatan Batik Ecoprint menggunakan Teknik Pounding 
Proses Pembuatan Batik Ecoprint menggunakan Teknik Pounding 

Batik Ecoprint adalah teknik batik yang menggunakan bahan-bahan alami untuk mencetak motif pada kain. Prosesnya melibatkan pencetakan daun, bunga, atau bagian tanaman lainnya langsung ke permukaan kain yang telah dilapisi dengan pewarna alami. Batik Ecoprint sendiri memiliki dua teknik yakni, Teknik Pounding dan Teknik Steam. Teknik Pounding sendiri adalah teknik dengan cara memukul daun hingga warna asli dari daun tersebut muncul ke kain menggunakan palu. Sedangkan Teknik Steam adalah teknik dengan cara mengikat kain yang sudah ditata dengan daun lalu digulung dengan sangat rapat dan setelah itu direbus di panci.

Mahasiswa UMM kali ini mengajarkan salah satu teknik yaitu Teknik Pounding. Yang dimana kegiatan ini dilakukan di Gubuk KPHR dengan menggunakan dresscode hijau bersama ibu-ibu KPHR. Sekitar 15-20 orang yang hadir dengan antusias ingin mempelajari tentang batik ecoprint tersebut. Tidak lupa kami mengarahkan ibu-ibu agar membawa beberapa jenis daun yang sudah kami share di Group WhatsApp berisikan jenis-jenis daun yang bisa digunakan untuk batik ecoprint tersebut. Caranya bagaimana?

Jenis-jenis daun Batik Ecoprint 
Jenis-jenis daun Batik Ecoprint 

Pertama, siapkan alat dan bahan yang digunakan (kain/totebag, palu, plastik/kain putih, daun, tawas, air). Yang kedua, pilih dan tempelkan daun-daunan yang diinginkan ke totebag. Yang ketiga, pukul dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain. Yang keempat, angkat secara perlahan daun tersebut. Yang kelima, jemur kain sebentar hingga kering. Yang keenam, rendam kain dalam air campuran tawas selama 10-15 menit. Dan yang terakhir, jemur totebag hingga mengering dan jangan terkena panas matahari secara langsung hanya angin-anginkan saja. Kegiatan ini menambah wawasan ibu-ibu terhadap cara membatik yang tidak hanya memakai lilin saja, akan tetapi bisa dari bahan-bahan alami di sekitar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun