Mohon tunggu...
Muhammad Raihan Naufal
Muhammad Raihan Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah entitas biasa yang berusaha sadar akan kesejahteraan lingkungan dan kehidupan. Semoga barisan-barisan harapan selalu menerangi dalam setiap perjalanan perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesadaran yang Terkikis

20 Januari 2025   20:07 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masihkah pantas setiap manusia untuk ujub?

Banyak manusia yang terlalu terpenjara

Di setiap bilik-bilik kamar dengan nuansa redup

Hingga ia merasa adalah Sang Penguasa

Apakah engkau tak merasa?

Owh iya, hamba lupa

Hukum di negeri ini memang tumpul ke atas, tajam ke bawah

Hingga engkau tak menggubris para hunian kolong jembatan yang setiap malam tangannya menengadah

Padahal dalam hukum tumbuh asas "fiat justitia et pereat mundus" 

Apa jangan-jangan asas itu telah tandus

Lantas kemana saja engkau selama ini

Berfoya-foya hingga lupa menyirami

Aih, bagaimana engkau ini

Engkau sibuk berlomba untuk menjadi mandor

Padahal lomba lari estafet SMA saja belum pernah kau ikuti

Apa? Engkau bilang lomba itu tak terlalu tersohor

Biar hamba kasih tahu arti dibalik asas itu

"biar langit runtuh tetapi untuk keadilan harus tetap ditegakkan"

Apa kau bilang? "Jarang melihat langit di hidupmu"

Wkwkwk aku lupa, langit mu sungguh begitu redup tersatir banyak polusi yang berhamburan

"Diam!" 

Engkau suruh aku untuk diam?

Hey, Puan. Sekali-kali tengoklah kiri kanan!

"Dor...Dor..." 135 nyawa berhamburan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun