Selain produk olahan makanan hasil kerajinan tangan, seperti lampit dan kerajinan lain yang terbuat dari eceng gondok, pun menjadi produk UKM khas Kalimantan Selatan yang banyak dikirim ke berbagai kota di Indonesia bahkan mancanegara.
Produk pangan olahan UKM Sambal Acan Raja Banjar yang telah sukses memasarkan produknya ini, juga membuka rumah makan yang sudah tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.
"Kami pernah dapat orderan dari Sidney untuk produk sambal. Pemasarannya sendiri kami fokus di online dan offline, khusus di marketplace banyak reseller yang bekerjasama dengan kami sedangkan kami lebih fokus lagi untuk produksinya," ungkap Co-Founder Sambal Acan Raja Banjar, Aulia Abdi.
Dalam proses pengiriman dan pemasaran produknya, Aulia Abdi mengaku saat awal merintis usahanya sempat terkendala dalam hal packaging.
Aulia Abdi memgatakan, "Dulu itu misalkan mengirim 10 cup, di antaranya ada yang pecah atau rusak jika mengirim agak jauh dari Banjarmasin. Akhirnya secara perlahan kami perbaiki packagingnya, dan mulai tahun 2014 kami menggunakan jasa JNE untuk pengiriman hingga sekarang," ujarnya.
Namun Depi Hariyanto mengatakan bahwa, tidak semua UKM lokal dapat bergabung di dalamnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para UKM lokal.
"Terutama dari sisi packaging dan ketahanan produk. Misalkan untuk kuliner ada tes terlebih dahulu, pengirimannya tahan berapa hari dan seberapa jauh. Jika sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) maka bisa masuk dalam program Pesona Nusantara, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan terutama akan dibina melalui edukasi dan bimtek kepada UKM di Pesona Nusantara," jelas Depi.
Pertumbuhan UKM yang pesat di Banjarmasin mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunha Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi yang mengatakan, upaya meningkatkan persaingan UKM lokal dilakukan dengan mengajak para pelaku usaha untuk go digital.
Di acara Kopiwriting JNE tersebut, hadir juga Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga kerja Banjarbaru, Muhammad Rustam. Ia mengatakan bahwa, dalam memajukan UKM di Banjarbaru akan difokuskan pada kearifan lokal khas Banjarbaru.
"Di Banjarbaru terdapat banyak UKM seperti sasirangan bordir, kampung purun, coklat tongkat ali, kampung iwak, dan kampung pelangi. Kampung pelangi adalah lokasi kuliner sepanjang sungai, yang diharapkan bisa terus berkembang sesuai era digitalisasi," paparnya.