Depi Haryanto mengatalan, "Saat ini, banyak UKM yang telah bekerja sama dengan JNE. Di Banjarmasin, tercatat sekitar 300 member JLC (JNE Loyalty Card) yang aktif dan 31 vendor Pesona, serta masih ditambah lagi dengan UKM binaan JNE yang bekerja sama dengan pihak lainnya," katanya.
Menurut salah satu pelaku UKM yang sukses dalam mengembangkan usaha di pasar digital bahwa membagikan foto produknya di media sosial langkah awal yang dilakukan dalam memasarkan Sambal Acan Raja Banjar.
Di media sosial ia dapat mendeskrpsikan produknya secara lengkap sehingga khalayak tertarik untuk membelinya.
Depi mengatakan untuk meningkatkan daya saing UKM lokal, salah satunya dengan mengajak para pelaku usaha untuk go digital, sehingga melalui digitalisasi, promosi yang dilakukan dapat mendongkrak produk tersebut di pasaran.
Diharapkan melalui program digitalisasi, UKM lokal  dapat terus bersaing dalam eraindustri 4.0, dan menjadikan produknya go national atau bahkan go international.
Event JNE Kopiwriting di Kota Banjarmasin ini merupakan kegiatan ketiga setelah JNE sukses menggelar Kopiwriting di Kota Bandung dan Padang.
Selanjutnya, Kopiwriting juga akan digelar di kota Malang, Yogyakarta, dan Cirebon.
Mengapa JNE memilih kota Banjarmasin sebagai salah satu tempat menyenggarakan event tersebut?
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, kota yang berada di selatan Kalimantan ini tercatat memiliki 2.072 UKM yang didominasi oleh sektor kuliner.
Dan jenis produk UKM lokal yang menjadi favorit dan paling banyak diminati dari Banjarmasin adalah produk olahan makanan.