para orang tua biasanya sangat menantikan perkembangan kemampuan bicara anak-anaknya. Jika anak-anak tidak dapat berbicara dengan normal, mereka biasanya menganggap anak-anak mereka bodoh atau mereka sering membawanya ke dokter. Kemampuan bahasa memang menjadi salah satu indikator tumbuh kembang anak. Tanpa dukungan lingkungan mengalami keterbelakangan mental. Perkembangan kemampuan bicara anak yang melebihi batas normal menjadi perhatian orang tua, sehingga, anak tidak akan bisa berbicara. Masa kritis pengembangan keterampilan lisan dan bahasa adalah 9-24 bulan kehidupan. Dalam 2-4 tahun pertama, jumlah dan kompleksitas perkembangan bicara, kekayaan kosakata, dan kontrol neuromotor telah meningkat pesat.
Orang tua kerap kali mengeluhkan atas keterlambatan berbicara mereka Berusia dua tahun, tetapi beberapa dokter lebih bersedia menunggu berdasarkan fakta Pada usia dua tahun, masih terdapat perbedaan besar dalam perkembangan bicara. 50% anak yang mengalami keterlambatan bahasa akan menyusul mereka Pada usia tiga tahun, jika keterlambatan berbicara hanya karena Keterlambatan perkembangan (pematangan tertunda), prognosisnya lebih baik. Hambatan bahasa biasanya tidak terdiagnosis pada usia 2-3 tahun Hasil pandangan di atas (Pusponegoro, 2010). Tutur kata anak-anak yang terlambat diartikan sebagai kemampuan berbicara yang tidak normal Dibandingkan dengan kemampuan anak-anak pada usia yang sama (APA, 2015).
Penyebab berbagai hambatan bahasa melibatkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya, termasuk lingkungan, pendengaran, kognisi, fungsi neurologis, emosi psikologis, dll. Masing-masing faktor patogen ini memiliki efek berbeda pada perkembangan bicara. Anak-anak memiliki banyak klasifikasi gangguan bahasa yang dapat digunakan sebagai pedoman. Diagnosis gangguan bicara dan bahasa pada anak memang tidak mudah, bahkan saat anak bermain, diperlukan pemeriksaan yang komprehensif, bahkan perlu observasi di tempat, dan pendampingan dari psikolog / neuropsikiater anak biasanya diperlukan. Deteksi dan penanganan dini masalah bicara dan bahasa anak akan membantu anak dan orang tua menghindari atau meminimalkan kelainan selama bersekolah. Prognosis atau kemungkinan penyembuhan gangguan bicara pada anak bergantung pada penyebab dan penanganan dini. oleh karena itu simaklah pembahasan mengenai gangguan perkembangan bahasa verbal [ reseptif dan ekspresif ] berikut ini,,
Gangguan perkembangan bahasa verbal
Bicara adalah produksi verbal bahasa, sedangkan bahasa adalah pengolahan konseptual komunikasi.
Berikut ini adalah ciri- ciri nya :
1.Mengalami kesulitan mendengarkan bahasa
2.Tidak memperhatikan waktu
3.Tidak bisa mengikuti instruksi yang dapat diikuti diusianya seperti arahan, petunjuk, dan lainnya.
4.Anak tidak bisa menjawab pertanyaan guru, tapi ia akan selalu mengulang- ulanggi apa yang guru katakan.
5.Sulit mendergarkan erita dan memahaminya
6.Menjawab pertanyaan yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan.
Tetapi para orang tua janganlah merasa susah dan sedih atau berlebihan dalam menyikapinya , karena jika ada suatu masalah pasti akan ada ara untuk menyelesaikannya. Ingatlah klian semua tentang satu hadis tang berbunyi .
Diriwayatkan dalam Hadits Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ
"Semua penyakit ada obatnya. Apabila sesuai antara obat dan penyakitnya, maka (penyakit) akan sembuh dengan izin Allah SWT."
Terapi dalam gangguan perkembangan bahasa verbal
1.Terapi Wicara
Terapi wicara adalah studi tentang bahasa, bicara, dan gangguan bicara dan dimaksudkan untuk digunakan sebagai dasar diagnosis dan pengobatan.
Terapi ini dibutuhkan untuk berbagai gangguan sebagai berikut :
-Kelancaran bicara anak yang tergangngu
-Artikulasi [ menghasilkan suara ] terganggu
-Suara atau resonasnsi tidak jelas
-Gangguan kosa kata
-Gangguan kognitif
-Autisme
-Mutisme
-Sulit memahami atau mengolah kata
2.Terapi sensorik integrasi
Yaitu terapi Proses saraf dari tubuh manusia dan organisasi lingkungan. Jaringan ini akan memungkinkan tubuh manusia merespons lingkungannya secara efektif. Terapi ini juga mengintegrasikan informasi sensorik yang akan digunakan melalui indera. (Sentuhan, kesadaran, gerakan tubuh, keseimbangan dan gravitasi, rasa, penglihatan dan pendengaran), memori dan tahu caranya. Ini disimpan di otak untuk menghasilkan respons yang berarti.
Faktor yang mempengaruhi gangguan perkembangan bahasa verbal
Bisa kita lihat dari factor internal dan eksternal
Factor internal :
-Kognisi pada anak
-Persepsi [ kemampuan membedakan informasi yang masuk ]
-Factor genetic
-Prematuritas
Dilihat dari factor internal :
-Pola asuh
Tidak adanya pasanagan bagi anak untuk berkomunikasi, dan kurang kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dapat mengakibatkan kemampuan berbahasa anak rendah.
-Lingkungan verbal yang kurang
Jika anak berada dilingkungan yang minim dengan verbal, misal : perumahan, plosok desa . anak akan kurang sekali untuk bertinteraksi dan mengembangkan bahasa verbal mereka , berbanding terbalik dengan anak yang tinggal dilingkungan ramai, lingkungan keluarga yang professional verbal .
Oleh karena itu, jika anak masih dalam taraf tidak normal atau mengalami keterlambatan karena suatu hal, maka sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis anak mengenai hambatan bicara dan bahasa anak. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H