Mohon tunggu...
Naelalmuna Revalia
Naelalmuna Revalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi Universitas Lambung Mangkurat

Berbagi inspirasi dan pengalaman hidup sehari-hari. Mari terhubung dan bertukar cerita!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Efektif dalam Mengembangkan Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural di Indonesia

24 Juni 2024   22:42 Diperbarui: 24 Juni 2024   22:48 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Penerapan beragam strategi berperan memotivasi peserta agar antusias dan bersemangat dalam aktivitas pelatihan. Hal ini sesuai pendapat Gardano (1994) bahwa penggunaan film atau video dapat membantu mengembangkan pemahaman individu mengenai tema tema budaya, meningkatkan kesadaran mengenai berbagai perbedaan dan persamaan antar budaya, meningkatkan kesadaran tata pandang individu akan budayanya sendiri dan agar semakin dapat memahami perbedaan budaya.

Menguatkan Pendidikan Karakter Di Tiap Jenjang Pendidikan


Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai suatu cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai factor, baik dari dalam maupun dari luar. Dalam dunia Pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieve a particular educatioan goal. Jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu.


Melalui Pendidikan Multikultural, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan dan membangun sikap toleransi serta saling menghormati satu sama lain. Pendidikan Multikultural Indonesia menjadi sangat penting mengingat keragaman suku budaya agama dan ras yang ada di negara ini. Melalui Pendidikan multikultural, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan dan membangun sikap toleransi serta saling menghormati satu sama lain. Dengan memahami dan menghargai keragaman yang ada, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang terbuka, inklusif, dan mampu hidup berdampingan secara harmonis dalam masyarakat yang majemuk.
Anggota komisi X Dewan P erwakilan Rakyat Republic Indonesia (DPR RI), Bramantyo Suwondo menyebut Pendidikan karakter perlu digencarkan di seluruh jenjang Pendidikan di Indonesia. Bram, sapaan akrabnya menyampaikan hal itu dalam menanggapi viralnya video yang menampilkan tindakan sekelompok pelajar di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera utara dalam video tersebut, para pelajar tersebut menendang seorang nenek yang diduga dalam kondisi gangguan jiwa atau ODGJ. Bram mengakui bahwa kejadian yang terjadi di Tapsel itu telah menunjukkan bahwa hingga saat ini penyelesaian permasalahan peruntungan dan pembangunan karakter di kalangan anak anak muda belum tuntas.


“Sudah sangat urgensi (Pendidikan karakter) untuk kita semua selain membenahi system Pendidikan kita. Agar Pendidikan karakter kuat di sekolah dan membangun kesadaran tanggung jawab Pendidikan karakter dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat seperti orang tua, warga bertetangga dan sebagainya”, jelas politisi partai democrat dilansir dari laman DPR RI. Iya mendukung penuh pendidikan karakter ini digencarkan di seluruh jenjang institusi Pendidikan Indonesia. Namun, ia juga menegaskan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah atau kampus.


“Agar membangun pendidikan karakter yang kuat, tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah sekolah maupun perguruan, para orang tua juga wajib harus terus mengajarkan serta memberikan contoh dalam bertindak dan bertutur yang baik kepada putra putri nya”, kata Bram. Bram menilai, selain system Pendidikan di tanah air yang masih kurang kuat dalam melaksanakan Pendidikan karakter, yang dihadapi saat ini juga adalah belum meratanya pemahaman di masyarakat luas soal sikap bertanggung jawab. “Tanggung jawab Pendidikan karakter adalah tanggung jawab kita semua “, pungkasnya.


Pendidikan karakter kuat dapat diperoleh melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh guru, orang tua, dan masyarakat. Salah satu upaya yang efektif adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kurikulum pendidikan. Guru dapat memasukkan materi yang terkait dengan nilai-nilai karakter, seperti kejujuran, disiplin, dan kerjasama, dalam proses belajar mengajar. Selain itu, guru juga dapat menggunakan metode pembelajaran yang aktif, seperti diskusi dan simulasi, untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai karakter. Orang tua dapat berperan aktif dengan memberikan contoh dan mengajarkan nilai-nilai karakter kepada anaknya di rumah. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan nilai-nilai karakter yang baik. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan karakter yang kuat dan siap untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan.

III. Kesimpulan


Guru perlu dibekali dengan pemahaman mendalam tentang keberagaman budaya, agama, dan etnis yang ada di Indonesia. Yang mana ini mencakup pelatihan tentang toleransi, inklusivitas dan penghargaan terhadap perbedaan. Guru harus dilatih untuk mengintegrasikan nilai nilai Multikultural dalam pembelajaran sehari-hari. Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kurikulum di semua jenjang Pendidikan. Yang mana ini mencakup nilai nilai seperti toleransi, gotong royong, dan saling menghormati.
Jadi strategi yang efektif untuk mengembangkan nilai nilai Pendidikan Multikultural di Indonesia memerlukan pendekatan yang komprehensiif, yang mencakup pelatihan guru, integrasi nilai-nilai dalam kurikulum, dan pembentukan budaya sekolah yang mendukung. Dengan demikian, Pendidikan Multikultural dan Pendidikan karakter dapat berjalan beriringan untuk membentuk generasi yang toleran, inklusif, dan berahlak mulia.

IV. Saran

  • Dengan penerapan strategi strategi berikut ini, diharapkan nilai nilai Pendidikan Multikultural dan karakter dapat ditanamkan secara efektif di sekolah sekolah di Indonesia, menciptakan generasi yang lebih toleran, inklusif dan berkarakter kuat.
  • Pelatihan Berkelanjutan: Sediakan pelatihan berkelanjutan bagi guru untuk memastikan bahwa mereka tetap mendapatkan pembaruan mengenai isu isu terkini dan metode pengajaran terkait Multikulturalisme.
  • Pengawasan dan Evaluasi Teratur: Melakukan pengawasan dan evaluasi teratur (Primawati, 2014)terhadap program Pendidikan karakter, untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan dan memastikan pencapaian tujuan.
  • Kemitraan dengan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam proses Pendidikan Multikultural dan karakter melalui kegiatan yang melibatkan keluarga dan diskusi terbuka tentang nilai nilai yang diajarkan di sekolah.
  • Insentif bagi Sekolah: berikan insentif bagi sekolah sekolah yang berhasil mengimplementasikan program Pendidikan Multikultural dan karakter dengan baik, sebagai bentuk penghargaan dan motivasi.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun