Mohon tunggu...
Naela Chaerani
Naela Chaerani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Rutinitas Kegiatan Belajar dari Rumah yang Efektif

22 Juli 2021   09:07 Diperbarui: 22 Juli 2021   09:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir tahun 2019 telah terdeteksi sebuah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yang menyerang sistem pernafasan tubuh lebih tepatnya di organ paru-paru. 

Virus ini semakin menggemparkan dunia pada awal tahun 2020. WHO (World Health Organization) memberi nama virus baru bari tersebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-nCoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Corona Virus disease 2019 (COVID-19). 

Kala itu di Indonesia, virus Covid-19 mulai terdeteksi pada awal Maret 2020 dengan jumlah positif Covid-19 sebanyak 2 orang. Berawal dari saat itu pencegahan penyebaran mulai digalakkan oleh pemerintah Indonesia seperti meliburkan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan.

Tidak berselang lama kemudian berlakunya Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang kemudian diperkuat dengan Surat Edaran Sesjen nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid-19 yang berlaku untuk seluruh masyarakat yang mengenyam pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah masing-masing secara daring, yang menjadi regulasi yang harus dipatuhi. 

Dengan adanya kebijakan tersebut maka menyebabkan perubahan kebiasaan yang cukup drastis karena kebijakan sangat berpengaruh terhadap sistem pembelajaran di Indonesia, dan mengharuskan beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Proses adaptasi ini akan efektif dan efisien jika peserta didik mengetahui cara yang ampuh dalam prosesnya. Berikut ini beberapa tips untuk mengefektifkan dan mengefisienkan sistem pembelajaran dari rumah. 

Pertama, seorang peserta didik harus tetap menjaga kesehatannya baik fisik maupun mentalnya selama belajar dirumah dengan selau memperhatikan pola makan dan pola teknis dalam belajar. 

Kedua, tanamkan dipikiran atau buatlah mindset peserta didik bahwasannya kegiatan belajar dari rumah merupakan hal yang tak kalah menyenangkan ketika belajar di sekolah. 

Ketiga, membuat jadwal belajar dengan tetap memperhatikan durasi belajar agar tidak menimbulkan keletihan dan durasi ini bisa disesuaikan dengan durasi belajar di sekolah. 

Keempat, peserta didik diharapkan tidak malu untuk bertanya kepada seseorang yang dianggapnya mampu memecahkan masalah seperti guru dengan komunikasi daring ataupun orang sekitar yang mendampinginya seperti orang tua. Dan yang kelima, menciptakan suasana yang aman dan nyaman yang terdiri dari kebersihan sekitar, kerapihan, intensitas cahaya, hingga sirkulasi udara di area belajar.

Sehubungan dengan hal tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia juga sedang melaksanakan KKN Tematik Gelombang 1 tema Membangun Desa Melaui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam implementasi MBKM pada masa pandemi yang dilaksanakan mulai 01 Juli 2021 sampai dengan 31 Juli 2021.

Sejalan dengan hal tersebut penulis yang belatarkan program studi kependidikan dan diberikan hak pilih sesuai passion masing-masing oleh Bapak Alit Rahmat, M.Pd. selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), memilih untuk mengabdikan diri pada bidang pendidikan. Pengabdian tersebut diimplementasikan di salah satu sekolah dasar yaitu SDN Cipinang 03 Pagi.

Adapun pengabdian yang dilakukan dalam bidang pendidikan ini secara garis umum yaitu membantu, mendampingi dan menguatkan proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru di SD, melakukan pendampingan orang tua dan peserta didik di dalam pelaksanaan pembelajaran daring pada tingkat pendidikan SD, mempraktekkan pembuatan media pembelajaran daring pada tingkat pendidikan SD. 

Implementasi yang sudah dilaksanakan penulis dan masih berkelanjutan yaitu pendampingan dan penguatan pembelaran daring yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan senantiasa mendampingi guru dalam pembelajran daring dengan menggunakan media zoom meeting dan membantu membuatkan media pembelajaran daring yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar daring. Kemudian pendampingan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran daring melalui tanya jawab melalui fitur whatsapp chat dan video call untk membatu peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. 

Dan pendampingan orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran daring dari rumah dengan pemberian penguatan peran orang tua selama anaknya melakukan pembelajaran daring.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun