Mohon tunggu...
Naela anastasya
Naela anastasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pancasila dan Realitas sosial: membangun kesadaran berbangsa melalui pembelajaran kontekstual

29 Desember 2024   01:03 Diperbarui: 29 Desember 2024   01:03 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pancasila dalam pembelajaran kontekstual (https://id.pinterest.com/pin/988469818206681143/)

Manfaat pembelajaran kontekstual

Penerapan pembelajaran kontekstual dalam membangun kesadaran berbangsa memiliki beberapa manfaat seperti berikut :

  • Meningkatkan Pemahaman Dan Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila
  • Siswa dapat memahami dan menghayati nilai-nilai pancasila dalam konteks kehidupan nyata.
  • Membangun Karakter Dan Akhlak Mulia
  • Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk bersikap jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
  • Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air
  • Siswa dapat memahami, sejarah, budaya, dan potensi bangsa, sehingga menambahkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah air.
  • Mempersiapkan Generasi Muda Yang Siap Menghadapi Tantangan Global
  • Pembelajaran kontekstual membantu siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa.
  • Kesimpulan
  • Pancasila dan realitas sosial merupakan dua pilar penting untuk membangun kesadaran berbangsa. Pembelajaran kontekstual menjadi pendekatan yang efektif untuk mengintegrasikan nilai-nilai pancasila dengan realitas sosial, sehingga dapat membangun kesadaran berbangsa yang kuat pada generasi muda. Dengan menerapkan pembelajaran kontekstual, diharapkan generasi muda dapat menjadi warga negara yang berakhlak mulia dan cinta tanah air dalam menghadapi tantangan global.

Refrensi:

 

Depdiknas. (2003) kurikulum berbaris kompetensi. Jakarta : Depdiknas

Suprijono, A. (2009). Pembelajaran Kontekstual penerapan dan kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Yogyakarta

Wina Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorietensi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana

Sudjana nana (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kementrian pendidikan dan kebudayaan (2018). Kurikulum 2013. Jakarta: kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun