Pada 30 Mei 2023 lalu saya mengunjungi Dataran Tinggi Dieng. Sebuah kawasan wisata yang menjadi destinasi utama di Propinsi Jawa Tengah. Dataran Dieng ini masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo.
Dinasti yang kami kunjungi adalah Telaga Warna. Telaga Warna lebih kurang seperti danau, tepatnya berada di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo
Secara administratif, Telaga Warna berada di kabupaten berbeda dari obyek wisata lain seperti Candi Arjuna yang ada di Kabupaten Banjarnegara.Jadi sesungguhnya bila berkunjung ke Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, itu sekaligus mengunjungi tiga kabupaten.
Dataran Tinggi Dieng, secara geografis berada di 12 Desa di 3 kabupaten, masing-masing Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Batang di Provinsi Jawa Tengah.
Di 12 Desa tersebut, banyak sekali sasaran destinasi wisata, ada Candi, Kawah, Gunung, Sungai, Telaga dan lain-lain. Sangat kaya destinasi wisata di Dieng ini.
Telaga ini berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi yang menambah pesona keindahan alamnya.
Nama Telaga Warna diambil dari keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air yang sering berubah-ubah. Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi.
Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar matahari mengenainya, maka warna air telaga nampak berwarna warni. Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu mempesona dan memanjakan setiap pengunjung yang hadir untuk berfoto disekeliling telaga.
Telaga warna mengandung belerang, sementara disebelah telaga warna, terdapat Telaga Pengilon, yang airnya sangat jernih, bening, dan bersih, namun tidak mengandung belerang.
Salah Satu Mitos yang cukup populer di Masyarakat Dieng, Konon Katanya Telaga Warna ini adalah salah satu tempat mandinya Dewi Nawang Wulan( 7 Bidadari), dan ibarat perjalanan manusia mencari makna hidup, telaga ini dijadikan sebagai tempat pembentukan karakter manusia. Hal ini terlihat dari tempat-tempat yang ada dikawasan ini memancarkan makna, seperti warna air telaga yang berwarna warni melambangkan 5 unsur sifat manusia yang beraneka ragam.
 Kemudian ada Telaga Pengilon seperti sebuah cermin yaitu untuk bercermin melihat sisi baik dan buruk manusia. Selain itu terdapat Batu Tulis yang berarti manusia harus Memiliki pedoman hidup. Perjalanan kami selanjutnya menuju Goa Semar dan di depan Goa tersebut terdapat sebuah nama "Eyang Sabdo Jati " yang artinya kita harus mencari Kesempurnaan Sejati dengan cara mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta.
Setelah dari Goa Semar kami menuju Goa Sumur yang di dalamnya terdapat sebuah mata air yang dinamakan masyarakat setempat dengan nama "Tirta Perwita Sari " yang berarti mata air kehidupan, di depan Goa tersebut juga terdapat sebuah papan nama yaitu Eyang Kumala Sari yang berarti "carilah pendamping hidupmu secantik batu permata.
Terakhir kami menuju Goa Jaran yang berarti Kuda yang dianggap mempunyai nafsu liar, oleh karena manusia harus bisa mengendalikan nafsu dalam dirinya. Di depan Goa tersebut juga terdapat papan nama "Resi Kendali Seto " yang berarti " Manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H