Mohon tunggu...
NAEHAN SIAHAAN
NAEHAN SIAHAAN Mohon Tunggu... Lainnya - NAEHAN SIAHAAN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya naehan berusia 9 tahun hobby melukis , bernyanyi , ballet, yoga, menulis, bermain alat musik piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Seni

Hati Yesus Yang Mahakudus

8 Desember 2022   09:10 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:23 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Selama berabad-abad, pemujaan terhadap hati suci Yesus berfungsi sebagai ungkapan iman yang khusus akan kasih dan kemurahan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus... Hati Yesus yang tertusuk melambangkan kemanusiaan Kristus dalam totalitasnya, yang telah menyerah sampai mati demi kita. Memandang hati yang tertusuk membebaskan pandangan kita sekaligus melihat kasih Allah yang telah menjelma dalam diri Yesus. 

Di dalam hati Yesus, kita menyadari bahwa Allah sendiri memiliki hati untuk kita, yang miskin, dalam arti kata yang paling luas, dan karena itu, dia penyayang. Dengan cara ini, hati Yesus adalah lambang kasih Allah, yang menjelma dalam Yesus Kristus... Putra-Nya, Allah menunjukkan kepada kita bahwa Ia pergi ke ekstrem untuk menanggung, melalui penderitaan sukarela Putra-Nya sampai mati, penderitaan dunia yang tak terukur, hati dingin kita, dan kurangnya kasih kita, dan berusaha untuk menebusnya. Dengan cara air dan darah mengalir dari hati Yesus yang tertusuk, kita dibasuh bersih dalam baptisan semua kotoran dan kotoran yang telah menumpuk di dalam diri kita dan di dunia; dan dalam Ekaristi, kita dapat selalu memuaskan dahaga kita akan lebih dari hal-hal biasa yang mengelilingi kita."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun