"Selama berabad-abad, pemujaan terhadap hati suci Yesus berfungsi sebagai ungkapan iman yang khusus akan kasih dan kemurahan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus... Hati Yesus yang tertusuk melambangkan kemanusiaan Kristus dalam totalitasnya, yang telah menyerah sampai mati demi kita. Memandang hati yang tertusuk membebaskan pandangan kita sekaligus melihat kasih Allah yang telah menjelma dalam diri Yesus.Â
Di dalam hati Yesus, kita menyadari bahwa Allah sendiri memiliki hati untuk kita, yang miskin, dalam arti kata yang paling luas, dan karena itu, dia penyayang. Dengan cara ini, hati Yesus adalah lambang kasih Allah, yang menjelma dalam Yesus Kristus... Putra-Nya, Allah menunjukkan kepada kita bahwa Ia pergi ke ekstrem untuk menanggung, melalui penderitaan sukarela Putra-Nya sampai mati, penderitaan dunia yang tak terukur, hati dingin kita, dan kurangnya kasih kita, dan berusaha untuk menebusnya. Dengan cara air dan darah mengalir dari hati Yesus yang tertusuk, kita dibasuh bersih dalam baptisan semua kotoran dan kotoran yang telah menumpuk di dalam diri kita dan di dunia; dan dalam Ekaristi, kita dapat selalu memuaskan dahaga kita akan lebih dari hal-hal biasa yang mengelilingi kita."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H