Pada saat KBM yang dilakukan secara daring tiba jam pelajaran PPKN, saat itu Bu Dian sebagai guru mata pelajaran tersebut masuk ke room zoom meeting dan menjelaskan tugas selanjutnya yang akan ditugaskan kepada seluruh siswanya. Materi yang disampaikan kala itu adalah tentang Hak Asasi Manusia, UUD 1945, dan UU.Â
Tiba-tiba Bu Dian memberikan tugas membuat sebuah cairan yang bisa menjadi pengganti kompos, yakni cairan ekoenzim. Terlihat di kamera beberapa orang kebinggungan akan tugas yang diberikan itu, termasuk saya.Â
Akan tetapi, salah satu siswa pun menanyakan, "Tugas apa itu?", "Apa ada hubungannya dengan pelajaran PPKN?". Bahkan ada beberapa siswa yang bergumam, "Ini tugas apaansih gajelas banget". Akhirnya Bu Dian pun menjelaskan kaitan eratnya tugas ini dengan mata pelajaran PPKN.Â
"Tugas ini mencerminkan bahwa sebagai siswa pun kita harus punya rasa kepedulian yang sangat tinggi terhadap lingkungan, seperti yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun 2009 yang berbunyi:
"Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum", kata Bu Dian.
Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rebuplik Indonesia, ekoenzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10.Â
Pada dasarnya, ekoenzim mempercepat reaksi biokimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. Sedangkan menurut Cimahi Kota adalah produk ekoenzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah digunakan dan mudah dibuat.Â
Pembuatan ekoenzim hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, dan sampah organik sayur dan buah. Pemanfaatan ekoenzim dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga terutama sampah organik yang komposisinya masih tinggi.Â
Jadi dapat saya simpulkan sendiri bahwa, ekoenzim adalah cairan serbaguna yang memanfaatkan sampah kulit buah, sehingga cairan ini disebut cairan ramah lingkungan. Cara pembuatan dan cara pengaplikasiannya pun sangat mudah dilakukan.
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan ekoenzim adalah :