Mohon tunggu...
nadzira inas
nadzira inas Mohon Tunggu... Penulis - content writer

saya adalah seorang penulis dan telah menerbitkan 5 buku. mari terus berkarya demi meningkatkan literasi bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Letter for Indonesia

27 Juli 2024   19:30 Diperbarui: 27 Juli 2024   19:46 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Menilik lebih dalam, dengan adanya moral serta mental yang kuat aparatur negara perlahan mampu membenahi Indonesia yang telah pincang. Kasus korupsi yang semakin meningkat, sebagaimana dilansir dari Kompas.com bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Edward Omar Sharif Hiariej selaku Wakil Menteri Hukum dan HAM pada Kabinet Indonesia Maju Periode 2020-2024 sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi.

Dalam arus suap menyuap yang semkain gencar, kukirim sapa padamu wahai palung redup tanah air. Tidakkah kau letih akan segala keluh kesah rakyatmu ini? Yang baik tersingkirkan oleh yang kuat, bak sistem hierarki kebinatangan. Ingatlah saja  bahwa kita tetaplah manusia, bukan manusia kebinatangan.

Segalanya memacu pada sistem pendidikan yang memadai. Sebagai warga negara Republik Indonesia, sudah semestinya rakyat mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai, tanpa perbedaan daerah yang menghalangi.

GoodStats Data menyatakan pada tahun 2023, angka putus sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) tercatat sebesar 0,29%. Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 0,52%. Dan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), angka putus sekolah mencapai 2,0%.

Sebagaimana pepatah singkat Sutan Syahrir, "Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya," perlulah kita maknai. Bahwa karya, pendapat, serta aspirasi rakyat sebagai kritik yang membangun Indonesia maju adalah perlu adanya.

Dalam bayanganku, Aku melihat Indonesia yang ramah lingkungan. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa deforestasi di Indonesia mencapai 115.459 hektar pada tahun 2020-2021. Kita harus berani mengambil langkah-langkah nyata untuk mengurangi polusi, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mengembangkan energi terbarukan. Saat ini, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 12,5% dari total potensi energi terbarukan yang dimilikinya. Mari kita wujudkan Indonesia sebagai contoh dunia dalam menjaga dan merawat alam.

Dalam hal ini, ekonomi yang kuat dan berkelanjutan merupakan faktor terpenting untuk menyokong Indonesia Maju. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02%, namun ketimpangan masih tinggi dengan Gini Ratio sebesar 0,381. Ekonomi yang tidak hanya berpihak pada segelintir orang, tetapi memberikan manfaat bagi seluruh rakyat.

Kekuatan ekonomi kita harus dibangun di atas fondasi yang adil dan merata. Mari kita dorong pengembangan industri kreatif, teknologi, dan pertanian yang berkelanjutan, yang mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, sektor UMKM menyumbang sekitar 60% dari PDB Indonesia dan mempekerjakan 97% tenaga kerja.

Aku juga bermimpi tentang Indonesia yang damai dan harmonis, di mana keberagaman suku, agama, dan budaya dipandang sebagai kekayaan, bukan sebagai pemecah belah. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2021, terdapat 1.340 suku bangsa di Indonesia. Kita harus terus mempererat tali persaudaraan dan mengedepankan dialog untuk menyelesaikan setiap perbedaan. Toleransi dan saling menghormati harus menjadi pilar utama dalam kehidupan bermasyarakat kita.

Terlepas dari semua itu, Indonesia tetaplah Indonesia. Pemerintahan, perekonomian, pariwisata, kesehatan, bahkan pendidikan ialah tanggung jawab bersama. Sebagai warga negara demokrasi marilah kita merangkul anak muda untuk terus berkarya. Berilah tanah nan luas bagi mereka berpendapat dan berinovasi. Karena sejatinya, yang lama akan tergantikan oleh yang baru, yang muda, dan yang berintegritas.

Indonesia, aku percaya pada kekuatan generasi muda. Mereka adalah tulang punggung masa depan kita, yang penuh dengan semangat, inovasi, dan energi. Menurut data BPS, jumlah pemuda (usia 16-30 tahun) di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 64,50 juta jiwa, atau sekitar 23,88% dari total penduduk. Kita harus memberikan mereka ruang dan kesempatan untuk berkarya dan berkontribusi bagi bangsa. Dukungan terhadap wirausaha muda, pengembangan teknologi, dan kreativitas harus menjadi prioritas utama kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun