Mohon tunggu...
nadzira inas
nadzira inas Mohon Tunggu... Penulis - content writer

saya adalah seorang penulis dan telah menerbitkan 5 buku. mari terus berkarya demi meningkatkan literasi bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Letter for Indonesia

27 Juli 2024   19:30 Diperbarui: 27 Juli 2024   19:46 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

SURAT TERBUKA UNTUK TANAH AIR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Teruntuk Ibu Pertiwi, tanah kelahiranku,

            Di bawah langit biru nan luas, bersama napas yang dihembuskan oleh angin tropis nan hangat, saya tuliskan surat ini. Surat terbuka bagi Bapak Presiden Republik Indonesia, beserta staf dan jajarannya. Namun tiada kata nan lebih indah dari ucapan selamat sejahtera untuk seluruh masyarakat Indonesia, selaku pemangku kekuasaan tertinggi dalam negara demokratis ini, yang semoga saja tidak terbalik derajatnya oleh para aparatur negara.

Surat ini adalah wujud dari cinta, harapan, dan impian untuk negeri yang kita cintai bersama, Indonesia. Di antara gemerlapnya bintang dan suara alam yang senantiasa menyanyikan lagu kebesaran, izinkan saya menyampaikan aspirasi untuk tanah air yang lebih baik.

Negeri Zamrud Kathulistiwa, sebutan hangat mancanegara bagi tanah air tercinta, merujuk pada letak geografis yang kemudian mencetuskan Indonesia sebagai Negeri Seribu Pulau, yakni 17.001 pulau yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia, tanah surga yang kaya akan budaya, sumber daya alam, dan keragaman yang tiada tara. Kita dipersatukan oleh semangat gotong royong dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu.

Namun mengapa seiring berjalannya waktu, berbagai julukan membanggakan itu terkikis oleh sebutan 'Macan Asia yang Tertidur'? Seolah meruntuhkan segala eksistensi kepulauan, kebudayaan, keberagaman bahasa hingga agama? Bukankah kita sudah sangat populer dengan julukan Heaven of Earth? Balinesia? Negara Maritim? Bahkan Negeri Seribu Candi?

Kemerdekaan negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah, yang membawa kita menyelami tanah air tercinta ini. Perjuangan para pahlawan dalam mendeklarasikan kemenangan terhadap penjajah, bukanlah akhir dari segala rintangan. Pergantian zaman, waktu, hingga peradaban baru perlahan memunculkan berbagai tantangan. Baik dalam segi pendidikan, perekonomian, hingga kesehatan.

Salam hormat bagi Bapak Presiden RI saat ini juga bagi Presiden terpilih. Mental dan moral ialah aspek fundamental yang sangat diperlukan bagi seluruh rakyat Indonesia, terlebih aparatur negara. Akhir-akhir ini seringkali terjadi benturan antara keputusan pemerintah, yang justru sangat merugikan rakyat. Mental dan moral yang hanya bisa didapatkan melalui sistem pendidikan yang baik, serta pengalaman yang memadai.

Isu mengenai 'politik dinasti' yang baru-baru ini marak terjadi, menunjukan mental serta moral pemimpin yang terbilang rendah. Pelarangan KKN yakni korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dideklarasikan secara besar-besaran rupanya belum terealisasikan. Inilah yang perlahan melukai kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun