Bagaimana Cara Mengatasi Ketakutan?
- Edukasi : Kita perlu memiliki mindset bahwa kedewasaan bukanlah suatu kesempurnaan, melainkan suatu proses pembelajaran bagi setiap orang. Kegagalan yang dialami pada masa dewasa juga bukanlah suatu kegagalan yang berarti, anggaplah bahwa itu bagian alami dari kehidupan yang perlu kita jadikan pembelajaran.
- Digital Detox : Sering menonton konten yang kurang realistis membuat kita terlalu fokus untuk mencapai hal-hal yang kurang realistis dan merasa takut tertinggal. Diperlukan pengurangan konsumsi konten-konten media sosial dan berfokus pada realita yang lebih membangun untuk mengatasi hal tersebut.
- Miliki Dukungan Sosial : Terkadang kita butuh validasi untuk mampu membuat kita lebih percaya diri dan melawan ketakutan. Oleh karena itu, dukungan sosial adalah hal perlu untuk dimiliki, interaksi dengan orang lain dapat memberikan kita dukungan serta inspirasi-inspirasi positif yang mampu melawan ketakutan kita.
- Pelatihan Soft Skill : Ketakutan untuk menjadi dewasa muncul ketika kita merasa memiliki kekurangan dalam menyiapkan masa tersebut. Oleh karena itu, kita perlu melatih soft skill yang akan sangat membantu kehidupan kita. Skill seperti manajemen waktu, keuangan, serta pengambilan keputusan. Dengan menguasai skill-skill tersebut, kita tidak perlu lagi merasa takut dan folus pada diri sendiri.
- Fokus Pada Pengembangan Diri : Memiliki mindset yang tumbuh, kita akan menganggap bahwa ketakutan hanyalah perasaan belaka, yang memang wajar dirasakan oleh setiap orang. Alih-alih berfokus pada rasa takut lebih baik berfokus pada pengembangan diri kita masing-masing. Kita juga perlu mengalihkan perhatian dari ekspektasi sosial, karena langkah hidup kita dalah pilihan kita sendiri.
Kesimpulan
Fear of Growing Up dapat muncul salah satunya karena pengaruh media sosial yang memprovokasi diri seseorang. Konten-konten kecil yang bertebaran di media sosial meiliki dampak yang besar dalam pembentukan definisi fase dewasa pada seseorang. Berbagai ketakutan muncul karena definisi yang kurang tepat dan respon diri yang tidak seuai. Namun, ketakutan itu juga seringkali menjadi peluang seseorang untuk mau berproses dan berkembang. Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang tepat, Gen Z pasti mampu mengalahkan rasa takut itu dengan terus berfokus pada perkembangan dirinya dengan memanfaatkan segala potensinya.
Ketakutan menjadi dewasa memang nyata, tetapi fase dewasa adalah fase yang tak kalah bermakna, jadi jangan mau terus terbelenggu dalam rasa takut sehingga menghambat kebahagian yang mungkin kamu temukan di fase ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H