Bunuh diri merupakan upaya yang disadari oleh seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Tidak sedikit orang yang berada dalam tekanan stress yang berat, memiliki pikiran-pikiran untuk melakukan bunuh diri. Mereka beranggapan bahwa sudah tidak ada jalan lain lagi kecuali dengan bunuh diri. Bunuh diri dipandang sebagai jalan terbaik untuk keluar dari masalah, mereka yang melakukannya tidak lagi dapat menemukan solusi untuk permasalahannya, sehingga menjadikan bunuh diri sebagai satu-satunya jalan untuk terbebas dari masalah.
Kebanyakan orang yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang mengalami gangguan mood yang parah, seperti depresi mayor dan gangguan bipolar (Bostwick & Pankratz, 2000). Jika dihubungkan dengan teori, maka menurut pandangan psikodinamika bunuh diri merupakan bentuk emosi marah atas representasi internal dari objek cinta yang hilang yang tidak dapat disalurkan. Sehingga orang yang bunuh diri tidak berusaha menghancurkan dirinya sendiri, tetapi mereka mengekspresikan kemarahannya. Dengan melakukannya, mereka tentu saja juga menghancurkan diri mereka sendiri.
Sedangkan menurut teori belajar, bunuh diri terjadi karena kurangnya keterampilan pemecahan masalah untuk menangani tekanan hidup yang berat. Teoritikus social-kognitif mengatakan bahwa bunuh diri dimotivasi oleh harapan-harapan positif atas legitimasi bunuh diri. Orang yang melakukan bunuh diri berharap bahwa dengan dia melakukan hal ini, maka orang-orang di sekitarnya akan merindukannya; atau dia berpikir bahwa dengan bunuh diri maka akan membuat keluarga yang ditinggalkannya merasa bersalah atas kematiannya.
Bagaimanapun juga alasannya, bunuh diri tetap saja tidak dapat dibenarkan. Manusia telah dibekali oleh Alloh akal pikiran untuk digunakan dalam menemukan problem solving ketika terdapat masalah. Manusia juga telah diwarisi pedoman hidup yaitu Kitab suci Alquran yang dapat dijadikan sebagai penuntun hidup di dunia. Sesaat setelah manusia dilahirkan, manusia juga hidup dalam kebersamaan, sehingga dia tidak hidup sendiri tetapi ada orang tua, keluarga, teman, sahabat, dan sebagainya.
Jadi, ketika seseorang berencana untuk melakukan bunuh diri maka cobalah untuk berpikir positif (tidak terkungkung pada distorsi kognitif), anda harus merubah cara berpikir anda. Anda memiliki kekuatan akal untuk mencari solusi permasalahan, anda memiliki pedoman hidup yang dapat menerangi jalan hidup anda, anda memiliki keluarga, teman, ataupun saudara di sekeliling.
Dalam Alquran QS. Al-Baqarah: 286 disebutkan bahwa: “Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.” Ayat ini sudah jelas menerangkan bahwa Alloh tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan seseorang. Ketika anda merasa bahwa anda sudah tidak sanggup lagi menghadapi masalah, pahamilah ayat ini, mungkin anda memang tidak sanggup, tapi Alloh memandang anda sebagai hamba yang sanggup untuk mengatasi masalah/ujian ini. Berdoalah pada Alloh, dan berserah dirilah pada-Nya.
Alloh Maha mengetahui baik yang nampak maupun tidak nampak, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, bahkan yang akan terjadi. Jadi apa yang anda ragukan??? Ketika anda memiliki masalah yang besar, katakanlah pada masalah itu: “Hai masalah besar, aku memiliki Tuhan yang lebih besar daripada kamu ” (Dialog Aisye pada film 99 Cahaya di Langit Eropa).
Sehingga, menurut saya orang-orang yang melakukan aksi bunuh diri itu adalah mereka yang mudah putus asa, tidak percaya dengan kemampuan dirinya, tidak yakin atas kekuasaan Alloh. Padahal Alloh telah berfirman: “berdoalah, maka akan aku kabulkan”. Segala sesuatu tidak bisa terjadi secara instan, Alloh saja telah menjelaskan dalam kitabNya bahwa kita sebagai hambanya disuruh berdoa padaNya, meminta padaNya, maka insya Alloh akan dikabulkan permintaan kita. Nah, jika anda memiliki masalah lalu anda tidak mau berdoa padaNya, bagaimana Alloh akan mengabulkan doa anda? Bagaimana Alloh akan memberi petunjuk pada anda???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H