Minimnya investasi sektor produktif: banyak perusahaan masih enggan berinvestasi pada sektor yang menciptakan lapangan kerja besar, seperti manufaktur dan agrikultur.
- Perspektif sosiologi
Kesenjangan Akses Pendidikan: Generasi muda dari daerah terpencil memiliki akses terbatas ke pendidikan dan pelatihan berkualitas. Hal ini memperkuat siklus kemiskinan antargenerasi.
Kesenjangan Gender: Perempuan muda sering menghadapi diskriminasi dalam akses kerja, meskipun memiliki kualifikasi yang setara.
- Perspektif psikologi
Kurangnya Motivasi dan Kepercayaan Diri: Banyak generasi muda merasa kehilangan arah akibat sulitnya mencari pekerjaan, yang memengaruhi kesehatan mental mereka.
Tekanan Sosial dan Keluarga: Harapan tinggi dari keluarga tanpa dukungan yang memadai juga menambah beban psikologis.
- Perspektif politik dan kebijakan
Kebijakan Pendidikan yang Tidak Relevan: Kurikulum pendidikan belum sepenuhnya menyiapkan siswa untuk tantangan dunia kerja modern.
Kurangnya Program Magang dan Kerja: Tidak banyak perusahaan yang membuka peluang magang atau kerja sama dengan institusi pendidikan.
Solusi dari berbagai perspektif
- Dari perspektif ekonomi
Pemerintah harus mendorong investasi dalam sektor-sektor yang padat karya. Insentif pajak bagi perusahaan yang membuka lapangan kerja bagi generasi muda bisa menjadi langkah konkret.
Memperkuat sektor informal dengan memberikan akses permodalan bagi wirausaha muda.
- Dari perspektif sosiologi
Memastikan kesetaraan akses pendidikan bagi semua kelompok sosial, terutama di daerah terpencil.