Lebih baik jika buku tersebut dibuat di era atau lokasi yang berbeda atau ditulis oleh seseorang dengan latar belakang yang berbeda dari Anda.
- Mendidik anak-anak Anda sering dan awal.
Menjadi babysitter atau pengasuh lain untuk anak-anak adalah kesempatan bagus untuk menguji keterampilan empati Anda dan mendorong anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Itu juga tidak harus sulit.
Anda dapat mulai dengan hanya mengartikulasikan dan menggambarkan perasaan Anda sendiri ketika perasaan itu muncul, dan kemudian membantu anak Anda melakukan hal yang sama. Cari tahu bagaimana perasaan mereka dan mengapa.
Anda bahkan dapat menanyakan tentang perasaan mereka terhadap saudara atau karakter fiksi dalam film atau acara televisi. Untuk berlatih melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda, bacalah buku bersama. Anda bisa memuji mereka saat mereka menunjukkan empati.
- Berada di sana dan amati
Akhirnya, mengembangkan kesadaran adalah teknik yang paling efektif untuk menumbuhkan empati. Menjadi penuh perhatian adalah menyadari diri Anda pada saat ini tanpa membiarkan hal lain mengganggu Anda.
Mungkin sulit untuk memperhatikan perasaan Anda sendiri serta perasaan orang lain saat pikiran Anda sibuk dan tidak teratur. Anda dapat merilekskan pikiran, meningkatkan kesadaran, dan memperkuat hubungan Anda dengan sensasi tubuh dengan melakukan praktik mindfulness.
Anda harus berada di masa sekarang untuk bersimpati dengan seseorang. Anda harus memperhatikan, memahami pengalaman dan sudut pandang mereka, dan kemudian bereaksi dengan tepat. Anda bisa menjaga orang lain dengan lebih baik saat Anda menjaga diri sendiri.
Untuk memahami apa yang dibutuhkan seseorang dan bagaimana Anda dapat membantu, Anda harus mengetahui apa yang mereka lakukan. Bagaimanapun, ini adalah empati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H