Mohon tunggu...
nadya syifa
nadya syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka

hobi saya menulis dan mencari tahu hal-hal baru dan tentunya saya suka traveling.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Makna Baru dari Kreativitas dan Edukasi di Taman Ismail Marzuki

12 Juli 2024   15:45 Diperbarui: 12 Juli 2024   16:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jakarta - Taman Ismail Marzuki (TIM), salah satu pusat seni dan budaya terkemuka di Jakarta, telah menjalani transformasi signifikan yang tidak hanya memperbarui fasilitas fisiknya tetapi juga memperkaya perannya sebagai pusat edukasi dan kreativitas.

TIM bukan hanya sekedar tempat untuk mengeksplorasi seni, tetapi juga menjadi panggung bagi pertumbuhan pribadinya. " Saya sering menghadiri workshop seni rupa dan teater di TIM. Setiap kunjungan memberi saya pelajaran baru dan membuka wawasan baru tentang dunia seni," ucap Siska sebagai pengunjung Taman Ismail Marzuki.

Revitalisasi TIM menjadi pendorong kenyamanan dan inspirasi bagi banyak orang. "Fasilitas yang baru sangat membantu. Ruang-ruang yang modern dan nyaman membuat saya merasa lebih terhubung dengan proses kreatif," tambahnya.

Peran TIM sebagai pusat edukasi yang semakin terasa setelah revitalisasi. Bukan hanya tempat untuk menonton pertunjukan seni, tetapi juga sarana untuk belajar dan berkembang dalam seni. Tempat ini sering dianggap bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga untuk menemukan inspirasi untuk berkarya.

Revitalisasi TIM telah mempengaruhi perannya secara signifikan. "Dengan peningkatan fasilitas dan aktivitas di TIM, tugas saya menjadi lebih kompleks. Saya harus memastikan semua area terjaga dengan baik dan memberikan respons cepat terhadap soituasi darurat," ujar Petugas Keamanan TIM. 

Antusiasme pengunjung terhadap program edukasi di TIM juga membuat Nisa sebagai Resepsionis bangga. "Banyak pengunjung yang datang dengan tujuan untuk belajar dan mengembangkan diri melalui program yang mengedukasi yang terdapat di TIM. Mereka tidak hanya datang tetapi juga berpartisipasi aktif," ujar Nisa.

Sebagai pusat edukasi, TIM tidak hanya menarik pengunjung untuk menonton, tetapi juga untuk belajar. Berbagai workshop dan kelas seni rutin diselenggarakan di sini, dari seni lukis hingga drama. Program-program ini tidak hanya menyasar anak muda yang ingin mengembangkan bakat seni mereka tetapi juga orang dewasa yang ingin mengeksplorasi minat baru atau mengasah keterampilan yang sudah dimiliki. 

Dengan visi yang kuat dan komitmen untuk terus berkembang, Taman Ismail Marzuki siap menghadapi tantangan di masa depan sebagai pusat pendidikan dan kreativitas yang inklusif dan berpengaruh. Sebagai rumah bagi seni dan inovasi, TIM memainkan peran penting dalam memperkaya kehidupan budaya Jakarta dan meningkatkan apresiasi terhadap seni di kalangan masyarakat.

Dengan komitmen untuk terus mengembangkan diri sebagai pusat seni dan edukasi yang inklusif, TIM berusaha untuk tetap menjadi destinasi utama bagi siapa saja yang mencari inspirasi, pengetahuan, dan hiburan di dunia seni dan budaya. Melalui kolaborasi yang kuat dengan komunitas seni dan dukungan dari masyarakat, TIM tidak hanya berperan sebagai wadah untuk pertunjukan tetapi juga sebagai penggerak utama dalam membentuk masa depan seni Indonesia yang cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun