Mohon tunggu...
Nadya Shafira Putri
Nadya Shafira Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Malang

Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Strukturalisme dalam Evolusi Transportasi: Analisis Sistem Kereta Cepat untuk Membangun Model Mobilitas Perkotaan di Masa Depan

13 Desember 2023   11:47 Diperbarui: 13 Desember 2023   15:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya beragam respons masyarakat terhadap perubahan ini mencerminkan keragaman pandangan dan pengalaman individu. Sebagian besar dari mereka mungkin dengan antusias menyambut kemajuan ini karena membawa manfaat seperti kemudahan akses, penghematan waktu perjalanan, dan kontribusi positif terhadap pengurangan dampak lingkungan. Keprihatinan akan keberlanjutan lingkungan dan kenyamanan hidup dapat menjadi pendorong utama bagi mayoritas masyarakat untuk merespons secara positif terhadap perkembangan tersebut.

Namun, di sisi lain, sebagian kecil masyarakat mungkin merasa terganggu oleh proses pembangunan infrastruktur ini. Terutama bagi mereka yang tempat tinggalnya ter dampak secara langsung atau lingkungannya berubah signifikan akibat proyek-proyek tersebut, perasaan ketidaknyamanan atau kekhawatiran dapat muncul. Maka dari itu, pemahaman bahwa setiap perubahan berpotensi menimbulkan dampak yang berbeda pada individu dan komunitas menjadi krusial. Respons masyarakat menjadi faktor penting dalam menilai keberhasilan dan penerimaan proyek pembangunan, mengingat perlunya mencapai keseimbangan antara kemajuan teknologi dan keberlanjutan sosial.

Pergeseran dalam struktur sosial dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan ini. Misalnya, akses yang lebih baik ke pusat-pusat perkotaan melalui kereta cepat dapat mempengaruhi dinamika ekonomi, dengan munculnya pusat-pusat bisnis baru di sepanjang jalur kereta cepat. Selain itu, masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan dapat merasakan manfaat inklusi sosial melalui konektivitas yang ditingkatkan. Secara keseluruhan, hubungan kompleks antara kebijakan publik, perkembangan infrastruktur, respons masyarakat, dan pergeseran dalam struktur sosial menciptakan dinamika yang perlu dipahami untuk mengukur dampak positif dan negatif dari transformasi dalam sektor transportasi. Sebab dari sektor transportasi dapat menghasilkan efek yang luas dan beragam. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi pola pergerakan dan konektivitas antar wilayah, tetapi juga berdampak pada pola ekonomi, distribusi sumber daya, serta interaksi sosial di masyarakat. Selain itu, pergeseran ini juga dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap ruang dan waktu, memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan memperluas kesempatan akses terhadap layanan dan kesempatan kerja. Meskipun demikian, transformasi dalam sektor transportasi juga dapat menghadirkan tantangan baru, seperti proses transportasi lingkungan, perubahan identitas lokal, dan ketimpangan akses terhadap infrastruktur yang baru. Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika yang kompleks ini guna merencanakan kebijakan yang inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang beragam.

Pendekatan strukturalisme dalam menganalisis evolusi transportasi, khususnya melalui studi sistem kereta cepat, memberikan landasan esensial untuk memahami perubahan dalam konteks struktur sosial yang lebih luas. Essay ini menyoroti kompleksitas interaksi antara kebijakan publik, perkembangan infrastruktur, respons masyarakat, dan pergeseran dalam struktur sosial sebagai elemen-elemen krusial dalam evolusi kereta cepat. Pentingnya infrastruktur dalam evolusi kereta cepat menjadi jelas, dengan pilihan desain jaringan dan lokasi stasiun yang mempengaruhi distribusi keuntungan dan beban secara sosial. Respons masyarakat juga menjadi faktor penentu, di mana penerimaan atau penolakan terhadap kereta cepat mencerminkan dinamika perubahan budaya dan pandangan terhadap teknologi. Selain itu, pergeseran dalam struktur sosial tercermin dalam aksesibilitas ekonomi, memainkan peran penting dalam distribusi manfaat dan ketidaksetaraan.

Meskipun terdapat dampak positif, seperti mobilitas yang meningkat dan konektivitas regional yang lebih baik, penelitian struktural juga menyoroti potensi dampak negatif pada beberapa segmen masyarakat. Misalnya, gentrifikasi dapat timbul sebagai hasil langsung dari pengembangan infrastruktur kereta cepat, menyebabkan perubahan ekonomi dan sosial yang mungkin tidak merata di seluruh komunitas. Sebab ketika terjadi pengembangan infrastruktur yang besar, terkadang terdapat kecenderungan untuk mengabaikan aspek sosial yang sensitif, seperti hak-hak tanah lokal, keberlanjutan lingkungan, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak. Hal ini dapat memunculkan ketimpangan yang lebih besar dalam akses terhadap manfaat infrastruktur baru, menciptakan disparitas yang lebih jauh antara kelompok yang diuntungkan dan yang terpinggirkan..

Oleh karena itu, untuk merancang model mobilitas perkotaan di masa depan adalah mempertimbangkan secara cermat aspek kebijakan, infrastruktur, dan respons masyarakat dengan memastikan inklusivitas, keberlanjutan, dan keseimbangan ekonomi. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam merancang sistem kereta cepat yang tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga merespons dinamika kompleks dalam struktur sosial untuk mencapai transformasi positif yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun