Mohon tunggu...
Nadya Rasbina Br sitepu
Nadya Rasbina Br sitepu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Peran Strartegis BPDPKS Mewujudkan Target Net Zero Emission dan Kontribusinya terhadap Penerimaan Negara

24 Oktober 2024   03:15 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran BPDPKS Dalam Mencapai Target Net Zero Emission Dan Kontribusinya Terhadap Penerimaan Negara

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission. Sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, sektor ini menjadi sorotan utama dalam upaya pencapaian target tersebut. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memiliki peran strategis dalam mendorong keberlanjutan industri kelapa sawit sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap penerimaan negara.

Urgensi Net Zero Emission

Target Net Zero Emission, yang mengharuskan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga tidak ada lagi yang dilepaskan ke atmosfer, menjadi sangat penting di tengah meningkatnya kesadaran global tentang dampak perubahan iklim. Di Indonesia, industri kelapa sawit berkontribusi besar terhadap emisi, sehingga transformasi menuju praktik yang lebih berkelanjutan sangat diperlukan. BPDPKS, sebagai lembaga yang mengelola dana dari sektor perkebunan kelapa sawit, diharapkan dapat memainkan peran utama dalam mencapai tujuan ini.

Peran Strategis BPDPKS

BPDPKS memiliki beberapa langkah strategis untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission:

  • Pendanaan Riset dan Inovasi :

BPDPKS dapat mengalokasikan dana untuk riset yang fokus pada teknologi ramah lingkungan dan praktik pertanian berkelanjutan. Melalui pendanaan riset, BPDPKS bisa mendorong pengembangan metode pertanian yang mengurangi emisi, seperti agroforestri dan penggunaan pupuk organik.

  • Pelatihan dan Edukasi :

BPDPKS dapat menyelenggarakan program pelatihan bagi petani kelapa sawit tentang praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan pemahaman petani tentang pentingnya keberlanjutan, diharapkan akan ada adopsi praktik yang lebih ramah lingkungan.

  • Program Insentif untuk Praktik Berkelanjutan :

BPDPKS dapat menciptakan program insentif bagi perusahaan dan petani yang menerapkan praktik ramah lingkungan. Dengan memberikan penghargaan dan dukungan, BPDPKS dapat mendorong lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam upaya keberlanjutan.

Riset dan Kontribusi terhadap Penerimaan Negara

            Riset tentang industri kelapa sawit di Indonesia menunjukkan bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada penerimaan negara. Melalui pengembangan praktik berkelanjutan, industri ini dapat meningkatkan nilai jual produk kelapa sawit di pasar internasional. Produk kelapa sawit yang dihasilkan secara berkelanjutan tidak hanya menarik perhatian konsumen global, tetapi juga membuka peluang pasar baru yang lebih menguntungkan.

            Data menunjukkan bahwa kelapa sawit menyumbang sekitar 2,5% terhadap PDB Indonesia dan memberikan lapangan kerja bagi jutaan orang. Dengan memprioritaskan keberlanjutan, BPDPKS dapat membantu memperkuat daya saing industri ini di pasar global, sekaligus meningkatkan pendapatan negara dari pajak dan ekspor.

Kesimpulan

            Peran BPDPKS dalam mencapai target Net Zero Emission dan kontribusinya terhadap penerimaan negara sangatlah penting. Dengan langkah-langkah strategis yang mendukung inovasi, pendidikan, dan praktik berkelanjutan, BPDPKS dapat memastikan bahwa industri kelapa sawit Indonesia tidak hanya berkontribusi pada perekonomian, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun