Mohon tunggu...
Nadya Pratiwi
Nadya Pratiwi Mohon Tunggu... Guru - Teacher/ we can share information about anything

hidup adalah pilihan \r\n\r\n@nadyapratiwi22

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepergian Cinta

22 April 2015   21:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bintang malam, kini tak muncul satupun. Mereka bersembunyi tak mau menghiasi malam ini. Dewi malam pun mulai meredupkan cahayanya dan terhalangi oleh kabut hitam. Hujan rintik-rintik mulai membasahi bumi ini. Keadaan malam ini, sama dengan apa yang sedang dirasakan fayla. Ia bersembunyi didalam kamarnya, dan menangis membasahi teddy bear yang sedang dipeluknya.

“ udahlah fay... jangan nangis terus, masalah tidak akan selesai dengan tangisan.” Ucap rana, sahabatnya. Malam ini ia menginap dirumah fayla, menemani sahabatnya yang sedang berduka. “ mungkin tadi kamu salah lihat fay..” sambung rana, seolah tak percaya.

“ enggak ran, jelas banget aku lihat dia itu rama. Rama lagi sama cewek lain.” Elak fayla, yakin dengan perasaannya.

“ kamu udah tanya, dia itu siapa?” tanya rana, memastikan. Fayla hanya menggeleng.

“ tadi rama ngejar aku, tapi aku lari gak mau dengerin dia.” Sahut fayla, menerawang mengingat kejadian tadi siang. Tiba-tiba terdengar deringtelfon fayla. Faylamengambil handphonenya, lalu dimatikannya.

“ kenapa dimatiin?” tanya rana. Fayla tak menyahut, “ rama?” sambungnya lagi. Fayla menghelakan nafasnya. Tak lama terdengar kembali dering telphone itu. “ angkat fay, mungkin dia mau jelasin semuanya.” Pinta rana.

“ enggak mau.” Jawab fayla.

“ mau sampai kapan?” tanya rana yang kesal dengan sikap kekanak-kanakannya.

“ sampai mati.” Sahut fayla asal.

“ sembarangan kamu ngomong. Memangnya mau ditinggal mati rama?” tanya rana setengah menggoda. Tedengar nada dering fayla lagi, kali ini sms dari rama.

*flash back!

“ jone, kamu tahu rama diman?” tanya fayla, pada jone teman kelas rama.

“ enggak, dari tadi dia gak keliatan tuh.” Jawab jone, sambil mengingat-ngingat, “ coba cari di fahutan.” Sambungnya.

“ oh, ok! Makasih ya jone ,, bye.” Faylapun berlalu, sedari tadi ia mencari rama yang entah berada dimana, dihubungipun tak ada jawaban darinya.

“ kemanasih kamu ram?” batinnya. Terik mentari sangat menyengat. Fayla ingin cepat-cepat pulang, seandainya ia berani untuk pulang sendiri, ia akan pilang. Namun sayanyangnya ia tak berani. Ia membutuhkan rama.

“ cas .. cas .. kamu lihat rama gak?” tanya fayla pada temannya. Fayla adalah cewek yang terbilang populer dikampusnya. Khususnya di fakultas MIPA. Fayla adalah gadis yang cantik, aktif, ceria, juga cerdas. Ia menjadi aktivis dikampusnya. Sebagian besar juaga mengenali bahwa fayla adalah ceweknya rama. Ramapun adlah pria yang tampan, baik, bertanggung jawab, dan penuh wibawa. Ia ketua SENAT dikampusnya. Siapapun pasti mengenalnya. Tahun lalu rama dan fayla dikategorikan sebagai pasangan the best couple. Kesetiaanlah yang menjadikan mereka tatap bersama. Meski keduanya disibukkan oleh kegiatan masing-masing, dan tak sedikitpun keduanya dikagumi. Mereka saling memercayai.

“ rama? Kayaknya ada deh, tapi kurang tahu juga.” Jawab casi.

“ oh makasih ..” ucap fayla sambil berlalu.

“ ya sama-sama ..” fayla memasuki gedung fahutan, setiap sudut ia cari sosok rama. Ia mencoba untuk menghubunginya lagi, kali ini aktif. Namun tak juga diangkat. Ia terus berjalan mencari rama. Langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang ia kenal, sosok pria yang ia sayangi, sedang bersama wanita lain. Terlihat begitu akrab, bukan akrab. Tapi mesra. Fayla tak mengenali wanita itu. Kepala wanita itu bersandar dibahu rama, mereka tertawa bersama, begitu dekat. Fayla semakin mendekat dengan perlahan, ingin memastikan bahwa yang dilihatnya bukanlah rama yang ia kenal. Sekitar jarak 2 m, fayla menghentikan langkahnya. Ia terpaku, tidak percaya denagn apa yang dilihatnya. Air mata mulai membendung dipelupuk matanya. Ia tak bisa menahan air matanya.

“ hks .. hks .. hks .. rama ..” ucapnya. Mendengar suara isak tangis itu, ramamenolehkan pandangan kehadapannya. Ia tecengang, melihat wanita yang ia kasihi berada tepatdihadapannya dijarak beberapa meter dengan berurai air mata. Segera rama melapaskan tangannya yang ia rangkulkan dibahu wanita itu.

“Fayla .. “ gumamnya.

“ mu .. hks .. lai, hari ini kita putus. “ucap fayla tak bisa menahan isak dan perasaan yang amat sangat pedih. Lau berlari meninggalkan rama yang masih berdiri mematung.

“ fayla .. fayla .. “ panggil rama, lau ia mengajarnya dan berusaha meraih lengan fayla. “ fay .. dengerin aku dulu fay ..” fayla menepis tangan rama. “ dengerin penjelasan aku dulu fayla, fay ,, fay aku mohon.” Rama terus berudaha untuk menahnnya, namun fayka terus memberontak.

“ tinggalin aku .. aku gak mau lihat muka kamu lagi.” Cecar fayla dengan emosi dan kesedihan yang meluap. Ingin rasanya ia berteriak sekeras mungkin, agar seisi dunia tahu bahwa hatika sangat sakit.

*flash back end!

Satu minggu setelah kejadian itu,fayla tak pernah sekalipun menghububgi dan menemui rama. Namun, rama terus saja mencoba untuk menghubunginya. Sore ini ia berdiri sendiri disebuah halte. Menunggu kedatangan bis yang akan mengantarnya pulang. Ketidak hadiran rama disisnya menumbuhkan kedewasaan pada diri fayla. Ia mulai memberanikan diri untuk pulang tanpa ditemani. Terkadang, ia mmerindukan kebersamaan dengan rama, terutama saat-saat seperti ini. Berdiam diri, menungguyang tak pasti. Tin .. tin .. tin .. suara klakson mobil yang membangunkan lamunannya. Ia tersentak kaget, mobil dihadapannya adalah mobil yang biasa ia tumpangi dulu. “ rama ..” gumamnya. Rama turun dari mobilnya, dan berjalan menghampiri fayla.

“ fay.. nunggu apa ?” tanyanya. Fayla terdiam, tak menjawab.

“ fay .. aku kangen sama kamu fay. Mau sampai kapan kamu begini?” tanya rama lagi, fayla hanya mengendikkan bahunya. “ fayla?” tak lama busway yang dinanti sejak tadipun datang, segera fayla masuk tanpa bicara sepatah katapun pada rama.

“ fay .. hati-hati.” Ucap rama setengah berbisik, namun fayla masih bisa mendengarnya.

“ makasih ram ..” batin fayla. Rama menatap kepergian busway yang membawa fayla pergi hingga hilang dipandangan mata.

Didalam busway, fayla mengintipnya melewati celah jendela. Terlihat rama yang melambaikan tangnnya dengan tatapan kehilangan.

“ maaf ram .. aku gak bisa maafin kamu, terlalu sakitdan sulit untuk kumaafkan. Kebersamaan kita dua tahun ini, tidak ada artinya jika diakhiri dengan penghianatan.” Ucap batin fayla. Air matapun menitik membasahi kedua pipinya.

***

Hening, sunyi senyap. Tak ada yangmewarnai isi ruangan ini. Semenjak hubunganketiadaan fayla disisnya, rumahnya terasa hampa, tak ada fayla yang selalu mengisinya dengan gelak tawanya disetiap sudut ruangan. Rama merindukannya.

“ gimana kak, dengan fayla?” tanya wanita disamping rama.

“ huft .. begitulah, dia masih tidak mau mendenharkan penjelasanku.” Jelas rama menerawang.

“ maafin aku kak, gara-gara aku semuanya hubungan kakak sama fayla jadi berantakan.” Sesal wanita itu.

“ ini bukan salahmu, mungkin tuhan telah menakdirkan kita untuk seperti ini, jalan dan rintangan yang harus kami lewati.” Tutur rama.

“ tap ..” ucapannya terhenti ketika telunjuk rama menempel dibibir wanita itu.

“ semua masalah ini pasti akan selesai, percayalah. Tak ada yang harus disesali, segala sesuatu pasti akan ada akhirnya.” Ucap rama penuh dengan ketegaran.

***

22 april, tanggal dan hari yang dinantikan oleh fayla. Harapan, cinta, dan cita cita dimulai hari ini.

“ fay, apa kabar rama?” tanya rana menggoda.

“ entahlah .. mungkin sudah ditelan bumi.” Jawab fayla asal. Rana tersenyum mendengar jawaban sahabatnya itu.

“ dia gak ngucaoin apa-apa ke kamu?” tanyanya lagi.

“ gak berharap.” Sahut fayla.

“ gak boleh gitu, aku tahu kamu masih mengharapkannya, iya kan?” rana sahabtanya selalu tahu apa yang sedang dirasakan oleh fayla. Ia sudah mengenalinya selama 4 tahun ini.

“ kamu benar, ran aku masih mengharapkan kehadirannya. Tapi aku tak ingin berhubungan dengan orang yang sudah menyakiti hati ini.” Sahut fayla, dengan berlalu.

Hari itu semua orang sibuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk nanti malam. Acara spesial untuk fayla, namun bagi fayla yang lebih spesial dan paling diharapkan adalah kehadiran rama. Hari ini ultah fayla yang ke 19 juga aniev mereka yang ke-2 tahun.

Malam begitu indah, ribuan bintang saling bergemerlapan ikut menghiasi langit malam dan meramaikan suasana.

“ cari siapa fay? Kaya orang kebingungan?” tanya rana, yang menemuui fayla berdiri sendiri didepan pintu utama. “ rama? Kamu sudah menghubunginya?” tanya rana lagi. Fayla menggeleng. “ hhh .. yasudah masuk yuk, tuh udah ditungguin.” Ajak rana. Fayla menurut saja, meski hatinya masih mengharapkan kedatangan rama.

“ HAPPY BIRTHDAY TO YOU ..HAPPY BIRTHDAY TO TOU ..HAPPY BIRTHDAY.. HAPPY BIRTHDAY .. HAPPY BIRTHDAY TO YOU .. TIUP LILINNYA .. TIUP LILINNYA .....” lagu itu memenuhi setiap susut ruangan. Fayla meniup lilinya dengan harapan rama akan datang pada malam ini. Semua orang bersorak sorai gembira, dan saling mmberi ucapan selamat pada fayla. Tiba-tiba terdengar suara dentuman yang begitu keras, yang membuat semua tersentak kaget. Fayla segara berlari kearah sumber suara. Terlihat diluar gerbang sana, kecelakaan antara mobil dengan truck besar. Mobil itu hancur masuk kedalam kolong bawah truck besar tersebut.

“ mobil itu .. rama ..” fayla terisak mendapati mobil yang ia kenal dengan keadaan mengenaskan. Tepat didepan rumahnya. “ Rama ... “ fayla melesat pergi keluar. Sebagian orang membantu orang-orang yang berada didalam mobil itu. Terlihat rama yang tergolek lemah denga darah yang bercucuran dikepalanya. Tak pernah terlintas sedikitpun dibenak fayla, orang yang sangat ia cintai datang dengan kejadian sepeti ini.

“ hks .. hks .. rama .. “ fayla tak bisa menahan tangisnya, ia memeluk kekasihnya yang setengah tersadar.

“ maaf.in. aku. Fay. Ak.u gak. Mak.sud. nyak.itin. kamu. Cewek itu. Adalah, adik.ku. raina. Happy.birthday fayla.ku. aku sayang. Kamu. Jaga. Dirimu baik-baik. Jangan nangis. Aku akan. Selalu.ada dihatimu.” Perlahan rama memejamkan matanya, dan menghembuskan nafas terakhirnya.

“ ram ..rama ...... rama jangan pergi .. rama maafin aku ramaaaa .. “ fayla menjerit histeris, betapa sedihnya ia menyaksikan kekasih hatinya menghembuskan nafas terakhir dipangkuannya. Air mata terus saja terurai meratapi kepergian orang yang begitu berarti dihidupnya. Orang yang selalu ada untuknya, mengisi hari-hari bersamanya. Kenangan pahit dan manis memreka lalui bersama. Fayla menyesali sikapnya akhir-akhir ini, ia tak pernah memberikan kesempatan pada rama untuk menjelaskan semua masalahnya.

“Kepergian Cinta”

Bintang malam, kini tak muncul satupun. Mereka bersembunyi tak mau menghiasi malam ini. Dewi malam pun mulai meredupkan cahayanya dan terhalangi oleh kabut hitam. Hujan rintik-rintik mulai membasahi bumi ini. Keadaan malam ini, sama dengan apa yang sedang dirasakan fayla. Ia bersembunyi didalam kamarnya, dan menangis membasahi teddy bear yang sedang dipeluknya.

“ udahlah fay... jangan nangis terus, masalah tidak akan selesai dengan tangisan.” Ucap rana, sahabatnya. Malam ini ia menginap dirumah fayla, menemani sahabatnya yang sedang berduka. “ mungkin tadi kamu salah lihat fay..” sambung rana, seolah tak percaya.

“ enggak ran, jelas banget aku lihat dia itu rama. Rama lagi sama cewek lain.” Elak fayla, yakin dengan perasaannya.

“ kamu udah tanya, dia itu siapa?” tanya rana, memastikan. Fayla hanya menggeleng.

“ tadi rama ngejar aku, tapi aku lari gak mau dengerin dia.” Sahut fayla, menerawang mengingat kejadian tadi siang. Tiba-tiba terdengar deringtelfon fayla. Faylamengambil handphonenya, lalu dimatikannya.

“ kenapa dimatiin?” tanya rana. Fayla tak menyahut, “ rama?” sambungnya lagi. Fayla menghelakan nafasnya. Tak lama terdengar kembali dering telphone itu. “ angkat fay, mungkin dia mau jelasin semuanya.” Pinta rana.

“ enggak mau.” Jawab fayla.

“ mau sampai kapan?” tanya rana yang kesal dengan sikap kekanak-kanakannya.

“ sampai mati.” Sahut fayla asal.

“ sembarangan kamu ngomong. Memangnya mau ditinggal mati rama?” tanya rana setengah menggoda. Tedengar nada dering fayla lagi, kali ini sms dari rama.

*flash back!

“ jone, kamu tahu rama diman?” tanya fayla, pada jone teman kelas rama.

“ enggak, dari tadi dia gak keliatan tuh.” Jawab jone, sambil mengingat-ngingat, “ coba cari di fahutan.” Sambungnya.

“ oh, ok! Makasih ya jone ,, bye.” Faylapun berlalu, sedari tadi ia mencari rama yang entah berada dimana, dihubungipun tak ada jawaban darinya.

“ kemanasih kamu ram?” batinnya. Terik mentari sangat menyengat. Fayla ingin cepat-cepat pulang, seandainya ia berani untuk pulang sendiri, ia akan pilang. Namun sayanyangnya ia tak berani. Ia membutuhkan rama.

“ cas .. cas .. kamu lihat rama gak?” tanya fayla pada temannya. Fayla adalah cewek yang terbilang populer dikampusnya. Khususnya di fakultas MIPA. Fayla adalah gadis yang cantik, aktif, ceria, juga cerdas. Ia menjadi aktivis dikampusnya. Sebagian besar juaga mengenali bahwa fayla adalah ceweknya rama. Ramapun adlah pria yang tampan, baik, bertanggung jawab, dan penuh wibawa. Ia ketua SENAT dikampusnya. Siapapun pasti mengenalnya. Tahun lalu rama dan fayla dikategorikan sebagai pasangan the best couple. Kesetiaanlah yang menjadikan mereka tatap bersama. Meski keduanya disibukkan oleh kegiatan masing-masing, dan tak sedikitpun keduanya dikagumi. Mereka saling memercayai.

“ rama? Kayaknya ada deh, tapi kurang tahu juga.” Jawab casi.

“ oh makasih ..” ucap fayla sambil berlalu.

“ ya sama-sama ..” fayla memasuki gedung fahutan, setiap sudut ia cari sosok rama. Ia mencoba untuk menghubunginya lagi, kali ini aktif. Namun tak juga diangkat. Ia terus berjalan mencari rama. Langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang ia kenal, sosok pria yang ia sayangi, sedang bersama wanita lain. Terlihat begitu akrab, bukan akrab. Tapi mesra. Fayla tak mengenali wanita itu. Kepala wanita itu bersandar dibahu rama, mereka tertawa bersama, begitu dekat. Fayla semakin mendekat dengan perlahan, ingin memastikan bahwa yang dilihatnya bukanlah rama yang ia kenal. Sekitar jarak 2 m, fayla menghentikan langkahnya. Ia terpaku, tidak percaya denagn apa yang dilihatnya. Air mata mulai membendung dipelupuk matanya. Ia tak bisa menahan air matanya.

“ hks .. hks .. hks .. rama ..” ucapnya. Mendengar suara isak tangis itu, ramamenolehkan pandangan kehadapannya. Ia tecengang, melihat wanita yang ia kasihi berada tepatdihadapannya dijarak beberapa meter dengan berurai air mata. Segera rama melapaskan tangannya yang ia rangkulkan dibahu wanita itu.

“Fayla .. “ gumamnya.

“ mu .. hks .. lai, hari ini kita putus. “ucap fayla tak bisa menahan isak dan perasaan yang amat sangat pedih. Lau berlari meninggalkan rama yang masih berdiri mematung.

“ fayla .. fayla .. “ panggil rama, lau ia mengajarnya dan berusaha meraih lengan fayla. “ fay .. dengerin aku dulu fay ..” fayla menepis tangan rama. “ dengerin penjelasan aku dulu fayla, fay ,, fay aku mohon.” Rama terus berudaha untuk menahnnya, namun fayka terus memberontak.

“ tinggalin aku .. aku gak mau lihat muka kamu lagi.” Cecar fayla dengan emosi dan kesedihan yang meluap. Ingin rasanya ia berteriak sekeras mungkin, agar seisi dunia tahu bahwa hatika sangat sakit.

*flash back end!

Satu minggu setelah kejadian itu,fayla tak pernah sekalipun menghububgi dan menemui rama. Namun, rama terus saja mencoba untuk menghubunginya. Sore ini ia berdiri sendiri disebuah halte. Menunggu kedatangan bis yang akan mengantarnya pulang. Ketidak hadiran rama disisnya menumbuhkan kedewasaan pada diri fayla. Ia mulai memberanikan diri untuk pulang tanpa ditemani. Terkadang, ia mmerindukan kebersamaan dengan rama, terutama saat-saat seperti ini. Berdiam diri, menungguyang tak pasti. Tin .. tin .. tin .. suara klakson mobil yang membangunkan lamunannya. Ia tersentak kaget, mobil dihadapannya adalah mobil yang biasa ia tumpangi dulu. “ rama ..” gumamnya. Rama turun dari mobilnya, dan berjalan menghampiri fayla.

“ fay.. nunggu apa ?” tanyanya. Fayla terdiam, tak menjawab.

“ fay .. aku kangen sama kamu fay. Mau sampai kapan kamu begini?” tanya rama lagi, fayla hanya mengendikkan bahunya. “ fayla?” tak lama busway yang dinanti sejak tadipun datang, segera fayla masuk tanpa bicara sepatah katapun pada rama.

“ fay .. hati-hati.” Ucap rama setengah berbisik, namun fayla masih bisa mendengarnya.

“ makasih ram ..” batin fayla. Rama menatap kepergian busway yang membawa fayla pergi hingga hilang dipandangan mata.

Didalam busway, fayla mengintipnya melewati celah jendela. Terlihat rama yang melambaikan tangnnya dengan tatapan kehilangan.

“ maaf ram .. aku gak bisa maafin kamu, terlalu sakitdan sulit untuk kumaafkan. Kebersamaan kita dua tahun ini, tidak ada artinya jika diakhiri dengan penghianatan.” Ucap batin fayla. Air matapun menitik membasahi kedua pipinya.

***

Hening, sunyi senyap. Tak ada yangmewarnai isi ruangan ini. Semenjak hubunganketiadaan fayla disisnya, rumahnya terasa hampa, tak ada fayla yang selalu mengisinya dengan gelak tawanya disetiap sudut ruangan. Rama merindukannya.

“ gimana kak, dengan fayla?” tanya wanita disamping rama.

“ huft .. begitulah, dia masih tidak mau mendenharkan penjelasanku.” Jelas rama menerawang.

“ maafin aku kak, gara-gara aku semuanya hubungan kakak sama fayla jadi berantakan.” Sesal wanita itu.

“ ini bukan salahmu, mungkin tuhan telah menakdirkan kita untuk seperti ini, jalan dan rintangan yang harus kami lewati.” Tutur rama.

“ tap ..” ucapannya terhenti ketika telunjuk rama menempel dibibir wanita itu.

“ semua masalah ini pasti akan selesai, percayalah. Tak ada yang harus disesali, segala sesuatu pasti akan ada akhirnya.” Ucap rama penuh dengan ketegaran.

***

22 april, tanggal dan hari yang dinantikan oleh fayla. Harapan, cinta, dan cita cita dimulai hari ini.

“ fay, apa kabar rama?” tanya rana menggoda.

“ entahlah .. mungkin sudah ditelan bumi.” Jawab fayla asal. Rana tersenyum mendengar jawaban sahabatnya itu.

“ dia gak ngucaoin apa-apa ke kamu?” tanyanya lagi.

“ gak berharap.” Sahut fayla.

“ gak boleh gitu, aku tahu kamu masih mengharapkannya, iya kan?” rana sahabtanya selalu tahu apa yang sedang dirasakan oleh fayla. Ia sudah mengenalinya selama 4 tahun ini.

“ kamu benar, ran aku masih mengharapkan kehadirannya. Tapi aku tak ingin berhubungan dengan orang yang sudah menyakiti hati ini.” Sahut fayla, dengan berlalu.

Hari itu semua orang sibuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk nanti malam. Acara spesial untuk fayla, namun bagi fayla yang lebih spesial dan paling diharapkan adalah kehadiran rama. Hari ini ultah fayla yang ke 19 juga aniev mereka yang ke-2 tahun.

Malam begitu indah, ribuan bintang saling bergemerlapan ikut menghiasi langit malam dan meramaikan suasana.

“ cari siapa fay? Kaya orang kebingungan?” tanya rana, yang menemuui fayla berdiri sendiri didepan pintu utama. “ rama? Kamu sudah menghubunginya?” tanya rana lagi. Fayla menggeleng. “ hhh .. yasudah masuk yuk, tuh udah ditungguin.” Ajak rana. Fayla menurut saja, meski hatinya masih mengharapkan kedatangan rama.

“ HAPPY BIRTHDAY TO YOU ..HAPPY BIRTHDAY TO TOU ..HAPPY BIRTHDAY.. HAPPY BIRTHDAY .. HAPPY BIRTHDAY TO YOU .. TIUP LILINNYA .. TIUP LILINNYA .....” lagu itu memenuhi setiap susut ruangan. Fayla meniup lilinya dengan harapan rama akan datang pada malam ini. Semua orang bersorak sorai gembira, dan saling mmberi ucapan selamat pada fayla. Tiba-tiba terdengar suara dentuman yang begitu keras, yang membuat semua tersentak kaget. Fayla segara berlari kearah sumber suara. Terlihat diluar gerbang sana, kecelakaan antara mobil dengan truck besar. Mobil itu hancur masuk kedalam kolong bawah truck besar tersebut.

“ mobil itu .. rama ..” fayla terisak mendapati mobil yang ia kenal dengan keadaan mengenaskan. Tepat didepan rumahnya. “ Rama ... “ fayla melesat pergi keluar. Sebagian orang membantu orang-orang yang berada didalam mobil itu. Terlihat rama yang tergolek lemah denga darah yang bercucuran dikepalanya. Tak pernah terlintas sedikitpun dibenak fayla, orang yang sangat ia cintai datang dengan kejadian sepeti ini.

“ hks .. hks .. rama .. “ fayla tak bisa menahan tangisnya, ia memeluk kekasihnya yang setengah tersadar.

“ maaf.in. aku. Fay. Ak.u gak. Mak.sud. nyak.itin. kamu. Cewek itu. Adalah, adik.ku. raina. Happy.birthday fayla.ku. aku sayang. Kamu. Jaga. Dirimu baik-baik. Jangan nangis. Aku akan. Selalu.ada dihatimu.” Perlahan rama memejamkan matanya, dan menghembuskan nafas terakhirnya.

“ ram ..rama ...... rama jangan pergi .. rama maafin aku ramaaaa .. “ fayla menjerit histeris, betapa sedihnya ia menyaksikan kekasih hatinya menghembuskan nafas terakhir dipangkuannya. Air mata terus saja terurai meratapi kepergian orang yang begitu berarti dihidupnya. Orang yang selalu ada untuknya, mengisi hari-hari bersamanya. Kenangan pahit dan manis memreka lalui bersama. Fayla menyesali sikapnya akhir-akhir ini, ia tak pernah memberikan kesempatan pada rama untuk menjelaskan semua masalahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun