Mohon tunggu...
Nadya Rizky Nugraheni
Nadya Rizky Nugraheni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPNVJ 2023

Seorang mahasiswa keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa DIII Keperawatan UPN Veteran Jakarta Melaksanakan PKM Terapi Bermain Mewarnai Sebagai Sarana Mengekspresikan Perasaan Pada Anak

3 Desember 2024   16:38 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:46 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fun Learning Game Ular Tangga Kesehatan

Masa kanak-kanak prasekolah merupakan periode kritis dalam perkembangan anak yang mencakup aspek motorik, bahasa, kognitif, dan sosial-emosional. Pada usia ini, anak-anak cenderung aktif berimajinasi, memiliki rasa ingin tahu tinggi, serta mulai membangun interaksi sosial dengan teman sebayanya. Salah satu kebutuhan mendasar mereka adalah kesempatan untuk mengekspresikan perasaan secara bebas, yang dapat mendukung perkembangan emosional mereka (Gerungan & Walelang, 2020; Suwaryaningrat, 2020).

Anak-anak di TK Aku Anak Indonesia, yang berlokasi di Kecamatan Limo, Depok masih minim mendapatkan pendekatan berbasis terapi bermain yang terstruktur untuk membantu mereka mengenali dan mengekspresikan perasaannya. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya terapi bermain mewarnai sebagai sarana ekspresi perasaan juga belum sepenuhnya diterapkan oleh para pendidik. Akibatnya, kebutuhan emosional anak prasekolah belum sepenuhnya terpenuhi, yang dapat berdampak pada perkembangan emosional mereka di masa depan. Terapi bermain kreatif melalui metode mewarnai menawarkan solusi yang relevan. Aktivitas mewarnai memungkinkan anak untuk bebas berekspresi, mengenal warna, serta mengasah keterampilan motorik halus. Selain itu, metode ini memiliki aspek terapeutik yang dapat membantu anak menyalurkan emosi mereka secara sehat dan menyenangkan (Novia & Arini, 2021).

Berdasarkan permasalahan tersebut, kami mengadakan kegiatan terapi bermain mewarnai yang bertujuan untuk mengimplementasikan terapi bermain kreatif melalui metode mewarnai sebagai sarana untuk mendukung ekspresi perasaan anak usia prasekolah di TK Aku Anak Indonesia, Kecamatan Limo, Depok. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan pemahaman pendidik dan orang tua tentang pentingnya terapi bermain, sekaligus memberikan anak-anak lingkungan yang lebih mendukung perkembangan emosional mereka.

Foto Bersama Anak-Anak TK AAI (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto Bersama Anak-Anak TK AAI (Sumber: Dokumen Pribadi)

Anak usia pra sekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun atau disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan dan perkembangan anak berkembang sangat cepat di setiap aspek perkembangannya. Perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Mewarnai gambar merupakan pelatihan  kreativitas dan mengembangkan imajinasi otak kanan anak. Mewarnai gambar juga dapat membantu menyeimbangkan koordinasi  otak kanan dan kiri, dimana mewarnai sebagai media berekspresi, mengembangkan kreativitas dan imajinasi positif anak, membantu mengenal perbedaan warna, mewarnai merupakan media terapi, mewarnai melatih kemampuan ordinal, dapat membantu memegang pensil, melatih motorik dan sensorik halus, mewarnai meningkatkan konsentrasi, mewarnai dapat melatih anak mengenai garis bidang, mewarnai melatih anak membuat target dan sebagai media komunikasi (Manalu et al., 2019). Melalui permainan mewarnai, anak yang berada dalam kondisi stress dan cemas dapat lebih santai. Melalui permainan mewarnai, anak yang berada dalam kondisi stress dan cemas dapat lebih santai.

Pembukaan Acara (Sumber: Dokumen Pribadi)
Pembukaan Acara (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan program terapi bermain kreatif melalui metode mewarnai sebagai sarana mengekspresikan perasaan anak di TK Aku Anak Indonesia, Kecamatan Limo, Kota Depok. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 8 September 2024, dengan mengikuti beberapa tahapan yang sistematis. Tahapan pertama adalah sosialisasi program kepada pihak sekolah. Sosialisasi ini mencakup penjelasan tentang tujuan kegiatan, manfaat terapi bermain, dan rencana pelaksanaan program. Setelah sosialisasi, tim pengabdian menyusun program terapi bermain yang terdiri dari mewarnai di dalam ruangan (indoor) dan bermain ular tangga di luar ruangan (outdoor). Aktivitas mewarnai bertujuan melatih motorik halus, meningkatkan koordinasi tangan-mata, kreativitas, konsentrasi, serta kemampuan kognitif anak. Sementara itu, permainan ular tangga dirancang untuk melatih keterampilan sosial, berpikir strategis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Setelah pelaksanaan kegiatan, evaluasi dilakukan untuk menilai partisipasi anak-anak serta dampak dari kegiatan tersebut. Evaluasi dilakukan melalui observasi perilaku anak selama aktivitas, diskusi dengan guru untuk mendapatkan pandangan mereka, serta analisis hasil karya mewarnai sebagai bentuk ekspresi emosional anak. Kegiatan ini diakhiri dengan apresiasi kepada anak-anak atas antusiasme mereka.

Fun Learning Game Ular Tangga Kesehatan
Fun Learning Game Ular Tangga Kesehatan

Hasil observasi pada kegiatan terapi bermain mewarnai ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan kegiatan mewarnai anak-anak terlihat cemas, malu, sedikit rewel dan sangat takut pada keramaian atau orang baru yang dikenalnya, sehingga mereka masih cenderung bergantung pada orang tua mereka. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami mengadakan kegiatan mewarnai sebagai upaya mengurangi kecemasan dan mengekspresikan perasaan mereka melalui warna-warna yang diaplikasikan dalam gambar. Terbukti selama kegiatan mewarnai mereka tampak lebih fokus dan menikmati kegiatan, bahkan beberapa mulai tersenyum dan berbicara kepada panitia. Penelitian menunjukkan bahwa mewarnai, dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan psikologis pada anak-anak. Hal ini juga membantu mereka merasa lebih tenang dan fokus dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan (Emmauela et al., 2021). Selain itu, menurut penelitian Zahra & Mansoor (2024) yang menyatakan bahwa suatu warna memengaruhi emosi yang diciptakan, Anak-anak cenderung mewarnai menggunakan warna yang menggambarkan ekspresi mereka, seperti warna cerah untuk mengekspresikan perasaan tenang, dan warna gelap mengekspresikan perasaan cemas.

Kegiatan Mewarnai (Sumber: Dokumen Pribadi)
Kegiatan Mewarnai (Sumber: Dokumen Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun