Mohon tunggu...
Nadya Namad
Nadya Namad Mohon Tunggu... Buruh - Wira usaha bidang kuliner

Nadya Hoby; Memasak, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belawa dan Sastra

13 April 2023   08:47 Diperbarui: 13 April 2023   08:49 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Judul: Belawa dan Sastra
#PerempuanKopi

"Hal yang sulit itu  ternyata bukan melupakan, melainkan tatkala mengingat kenangan yang menurut sebagian orang adalah sejarah.Termasuk aku yang mengalami."

*****

Yogyakarta sebuah provinsi yang orang bilang negeri surga, dengan berbagai keindahan wisata dan tempat-tempat yang masih dianggap sakral, bahkan kota yang masih mengutamakan kebudayaan, memegang teguh sejarah jawa. Siapa yang tidak tahu Borobudur? Seluruh dunia pasti tahu, bahwa Yogyakarta adalah pusat wisatawan dari mancanegara , juga wisatawan lokal. Meski  menurut peta tidak begitu besar. Provinsi yang masih memegang erat budaya-budaya jawa tersebut.  Dan, tempat yang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh siapapun  yang pernah tinggal di sana, termasuk aku.

*****

Sastra namanya. Noval Sastra Nagara, aku bertemu dengannya di sebuah acara di daerah alun-alun kidul Yogya. saat itu aku sedang berkumpul dengan kawan-kawan yang mengikuti acara seminar.Mungkin, di mata yang memandangnya biasa saja, tiada yang istimewa, tapi bagiku Sastra begitu unik. Hingga pertemuan kedua tanpa sengaja kita bertemu lagi di sebuah acara yang di gelar di kampus UGM.

*****

Entah, mengapa aku begitu agresif tak bisa menahan diri untuk pura-pura menjadi perempuan pendiam, anggun. Rasanya sulit untuk membohongi diri sendiri, bahwa aku tertarik dengan Sastra. Aku memaksa diri, kuberanikan memulai sebuah pembicaraan dengannya. Dengan mengulurkan tangan dan mengajak berkenalan.

Baca juga: Kisah Para Migran

"Hi, namaku April Belawa, kamu siapa? Ucapku, sembari menahan rasa malu-malu."

Dengan Ramah dia mengulurkan tangan, dan menyebut namanya. "Aku , Sastra... Noval Sastra Nagara." Salam kenal, sahutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun