Mohon tunggu...
Nadya Namad
Nadya Namad Mohon Tunggu... Buruh - Wira usaha bidang kuliner

Nadya Hoby; Memasak, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Jugun ianfu

25 Februari 2023   16:04 Diperbarui: 25 Februari 2023   16:06 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang Jugun Ianfu (ianfu)
#PerempuanKopi

Pawana kian menciptakan  hawa beku
Kesepian memaksa menyebut namamu dalam gumamku
Rindu kian merana dipeluk nestapa
Atma terjerembab renjana

Meski kedekatanku denganmu tak seintim tali pusar
Ikatan hubungan begitu fakir
Namun, menghilangmu meninggalkan rahsa yang mendalam
Menyisakan dendam yang menghunjam

Kau  lelaki yang buatku layak
Menyembuhkan luka yang terkoyak
Namun, hanya sekejap bahagia tergelak
Karena, kini kau pun tak ada jejak

Andai ada mesin waktu, aku ingin dibawa menemuimu
Menatap sekali lagi sorot mata tajam itu
Meski tak pantas seorang sepertiku; jugun ianfu
Mengharap cinta menjadi permaisurimu

Taiwan, 25 February 2023

Baca juga: Kau Pengelola Doa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun