Mohon tunggu...
Nadya Ananda
Nadya Ananda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

It’s never ourselves that we write for.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Pelaksanaan Program Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Daring Saat Pandemi Covid-19 di Indonesia

30 Oktober 2022   20:49 Diperbarui: 30 Oktober 2022   21:48 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Positif Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Daring

Bagi banyak pelajar di Indonesia, proses pembelajaran jarak jauh bebrbasis daring secara keseluruhan merupakan suatu pengalaman   baru yang sebelumnya tidak pernah mereka alami.   Kondisi   ini   membuat   mereka   harus beradaptasi dengan  metode  pembelajaran baru. Para tenaga pendidik seperti guru, dosen, dan juga para pelajar seperti siswa dan mahasiswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi dalam hal ini adalah kegiatan belajar mengajar melalui media atau aplikasi pembelajaran meskipun tidak sedang bersama dalam satu tempat yang sama.

Para pelajar juga bisa mengakses materi pembelajaran kapanpun dan di manapun. Selain itu adanya kebebasan gaya belajar dan waktu yang lebih fleksibel dirasa cocok bagi mereka yang memiliki aktivitas yang berbeda di rumah masing-masing. Mereka dapat lebih aktif mencari materi dari berbagai sumber belajar yang ada, baik sebagai sumber utama dalam belajar, bahan menguji kemampuan, maupun referensi saat mengerjakan tugas sehingga tidak tergantung pada referensi yang hanya diberikan guru. Secara otomatis mereka juga bisa dikatakan berlatih mandiri dalam mengatur jadwal belajar, lalu lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, serta lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi ketika menghadapi kendala selama proses pembelajaran. Sistem pembelajaran jarak jauh berbasis daring ini mempermudah penerapan prinsip student learning center (Schaefer, M. B., et al., 2020).

Dampak positif lain yang terasa adalah transfer informasi dari guru atau dosen bisa terjadi dengan tidak memakan banyak waktu dan jangkauannya luas. Dalam hal penilaian juga bisa dikatakan sebagian besar menjadi lebih praktis dan dimudahkan, terutama jika para pendidik dan pelajar memanfaatkan media google form.  Dalam penggunaan media tersebut, baik guru maupun siswa dapat langsung mengetahui capaian belajar siswa karena terdapat setting yang bisa menampilkan nilai atau poin mereka. Siswa juga dimudahkan karena dalam menggunakan media tersebut cenderung praktis dan mudah dipahami sehingga akan memunculkan minat belajar yang lebih besar.

Selama pembelajaran jarak jauh berbasis daring ini diterapkan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, sudah banyak penelitian terpublikasi yang mengkaji mengenai program ini. Pembelajaran dengan metode dalam jaringan (daring) dengan tidak berada di satu tempat yang sama menjadi terlaksana dengan cukup baik apabila di dalamnya ada kerjasama antara pihak-pihak yang berkepentingan seperti kepala  sekolah,  guru,  dan  orang  tua,  dalam  hal ini belajar  dari  rumah.

Dampak Negatif Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Daring

Dampak negatif yang pertama yaitu adanya ketidak stabilan jaringan (tidak memadai). Hal ini bisa dikarenakan sebagian pelajar tinggal di wilayah yang sulit akan sinyal seperti pedesaan atau wilayah terpencil. Selain itu mereka juga menjadi kurang paham dengan materi pembelajaran. Demikian karena beberapa tenaga pendidik seperti misalnya dosen kurang menjelaskan materi secara rinci, ditemukan juga beberapa kasus para dosen hanya memberikan file bahan ajar namun tidak menjelaskannya sama sekali sehingga mahasiswa kurang paham dengan materi yang harusnya mereka pelajari. Adanya distraksi dari tempat siswa melakukan pembelajaran juga menjadi hal negatif yang dapat mengganggu konsentrasi sehingga minat mereka kecil dalam belajar dan cenderung tidak mengikuti kegiatan pembelajaran daring secara keseluruhan.

Keterbatasan fasilitas dalam hal ini tidak adanya perangkat pembelajaran seperti laptop, komputer, handphone, atau tab, kuota internet yang mahal, lalu secara psikologi para siswa belum mampu menggunakan perangkat tersebut secara bijak turut menambah daftar hal negatif dari pembelajaran jarak jauh. Para orang tua juga tidak semuanya dapat menjadi pendamping sekaligus pembimbing yang maksimal bagi anak mereka dalam belajar akibat kesibukan dari pekerjaan mereka.

Bukan hanya para pelajar yang merasakan berbagai dampak negatif dari program pembelajaran ini, namun para tenaga pendidik seperti guru dan dosen juga merasakan hal yang sama. Perubahan model pembelajaran dari yang sebelumnya konvensional menjadi daring yang berlangsung secara tiba-tiba mengakibatkan banyak guru dan dosen mengalami cultural shock, terlebih bagi mereka yang masih berorientasi pada pembelajaran tradisional dan gagap teknologi. Perubahan yang sangat cepat akhirnya menciptakan ketidakselarasan kegiatan perencanaan, proses pembelajaran, dan kegiatan evaluasi yang telah dirancang guru. Implikasinya pembelajaran daring menjadi monoton dan tidak bermakna. Kegiatan mengajar yang dilaksanakan guru hanya terbatas pada mengunggah materi, meminta siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri atau berkelompok, dan memberikan tugas sebagai bahan evaluasi ketercapaian standar kompetensi pada materi yang diajarkan (Fauzi, I., et al., 2020).

Tantangan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Daring

Segala sesuatu tidak dapat terlepas dari permasalahan. Hal ini berlaku bagi kedua model pembelajaran, baik itu jarak jauh maupun konvensional, keduanya sama-sama memiliki tantangannya sendiri. Tantangan dalam menghadapi kondisi ini pada dasarnya dirasakan semua oleh guru, orang tua, peserta didik, dan masyarakat. Banyak pihak yang menganggap bahwa pembelajaran jarak jauh seolah-olah memindahkan aktivitas belajar dari sekolah ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun